Kadipaten Jipang
Kerajaan Jipang atau lazim dikenal dengan nama Kadipaten Jipang"' adalah nama sejarah yang disebut-sebut dalam beberapa kronik Jawa, khususnya yang terkait dengan Kesultanan Demak dan proses berdirinya Kerajaan Pajang. Jipang awalnya merupakan sebuah Kerajaan yang berdiri sendiri lalu bergabung menjadi Kerajaan vazal Kesultanan Demak, ini disebabkan karena Pendiri Kesultanan Demak tidak lain adalah menantu dari Penguasa Jipang. Nama Jipang banyak muncul dalam catatan sejarah karena penguasanya, Arya Penangsang lebih dikenal dengan nama Arya Jipang yang merupakan Sultan Demak 5 yang dibunuh oleh Pasukan perusuh kiriman adipati Pajang Joko Tingkir (Hadiwijaya) guna merebut takhta Demak lalu mendirikan Kerajaan Pajang. Ini terjadi pada tahun ke 8 setelah mangkatnya Mukmin Sunan Prawoto Sultan Demak 4 yang sempat bertahta lebih kurang 1 tahun. Pada masa Arya Penangsang menjadi Sultan Demak 5 ibukota Kesultanan Demak yang semula oleh Mukmin dipindahkan dari Bintoro ke Prawoto (Pati) sehingga pada masa itu dikenal dengan sebutan Demak Prawoto oleh Arya Penangsang di pindahkan ke Jipang. Sehingga pada masa itu di kenal dengan sebutan Demak Jipang
Wilayah Kerajaan/ Kadipaten Jipang kira-kira sekarang ini mencakup kawasan Kabupaten Blora, Pati Lasem Rembang, dan Bojonegoro. Nama "Jipang" saat ini masih sebagai nama desa di bagian selatan Kecamatan Cepu (Desa Jipang) yang dulu pernah menjadi pusat kotaraja tempat kedudukan Arya Jipang. Nama "Panolan"pun saat ini masih menjadi nama (Desa [[Panolan, yang letaknya sekitar 7 km dari desa Jipang, berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora|. Semasa Arya Penangsang berkuasa nama Jipang tanpa Panolan. Nama Jipang Panolan adalah nama Kadipaten semasa Jipang di kuasai Kerajaan Pajang, dimana pusat Pemerintahan yang semula di Kotaraja Jipang dipindahkan ke desa Panolan. Sejak itulah Jipang sepenuh menjadi Kadipaten dengan nama Kadipaten Jipang Panolan.