Ahmad Zaidi Adruce
Zaidi pejabat malaysia yang membantu kemerdekaan Indonesia
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (January 2017) |
Haji Ahmad Zaidi Adruce bin Muhammed Noor | |
---|---|
5th Yang di-Pertua Negeri Sarawak | |
Masa jabatan 2 April 1985 – 5 Desember 2000 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Sibu, Kingdom of Sarawak | 29 Maret 1926
Meninggal | 5 Desember 2000 Kuala Lumpur, Malaysia | (umur 74)
Kebangsaan | Malaysia |
Partai politik | Parti Pesaka Bumiputera Bersatu (PBB) Part of Barisan Nasional (1970s–1985) |
Suami/istri | Hjh Hamsiah Bte Hj Ismail (almarhum), Toh Puan Datin Patinggi Hajjah Rosmiati Kendati |
Orang tua |
|
Pekerjaan | Politician |
Sunting kotak info • L • B |
Pehin Sri Ahmad Zaidi Adruce (29 Maret 1926 – 5 Desember 2000) adalah Yang di-Pertua Negeri Sarawak yang menjabat sejak 2 April 1985 hingga kematiannya 5 Desember 2000.
Perang Kemerdekaan Indonesia
Dia di peringati di Indonesia kerana pernah menjadi perwira intelijen Batalyon Rahasia ALRI membantu Indonesia melawan Belanda di Kalimantan pada tahun 1947.
Tentera Nasional Klimantan Utara
Selain dengan bekas pejuang macam Hasan Basry dan kawan-kawan Zaidi lainnya, sejarah Kodam Tanjungpura juga terhubung dengan orang-orang bekas KNIL, tentara Belanda dari kalangan pribumi yang berperang melawan Republik Indonesia pada zaman Revolusi.
Zaidi menjadi anggota Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU), dan menjadi menteri pertahanan dari Negara Nasional Kalimantan Utara (NNKU).
Setelah Konfrontasi berakhir, Zaidi masih dianggap sebagai tokoh penting dalam Negara Malaysia, sampai-sampai digelari Tuan Yang Terutama Yang Dipertuan Negeri Sarawak Tun Dato’ Petinggi Zaidi bin Adruce.