Kota Dumai
Profil
Dumai adalah sebuah Daerah Tingkat II di provinsi Riau. Diresmikan sebagai kotamadya pada 20 April 1999, setelah sebelumnya sempat menjadi kota administratif (kotif) dibawah asuhan kabupaten Bengkalis. Terdiri dari 5 (lima) kecamatan dan 32 (tiga puluh dua) kelurahan.
Pemerintahan
- Hari lahir: ?
- Ibukota: Dumai
- Letak geografis: 10 230 - 10 240 BT ; 1010 230 - 1010 280 LU
- Luas Wilayah: 1.727,385Km2
- Jarak dari ibukota provinsi (Pekanbaru): 188 Km
- Tinggi dari permukaan laut: 3m
Visi
"Terwujudnya Kota Dumai sebagai Pusat Pelayanan di Kawasan Pantai Timur Sumatera merupakan penggerak kemajuan ekonomi dan Budaya Melayu pada tahun 2020."
Kecamatan
- Kecamatan Dumai Barat
- Kecamatan Dumai Timur
- Kecamatan Bukit Kapur
- Kecamatan Medang Kampai
- Kecamatan Sungai Sembilan
Sosial
Data tahun 2001, jumlah penduduk Kota Dumai adalah 174.465 jiwa dengan kepadatan rata-rata 76 jiwa/km2 dengan laju pertumbuhan sebesar 2,7% per tahun. Islam adalah agama mayoritas yang dipeluk penduduknya.
Sumber Daya Manusia (SDM)
Persentase sebaran suku bangsa:
Pendidikan
Ekonomi
Data tahun 1994-1999, perekonomian Kota Dumai didominasi oleh sektor pengangkutan dan telekomunikasi sebesar 31,23%, sektor perdagangan sebesar 27,45% dan sektor pembangunan sebesar 15,79%. Laju pertumbuhan sebesar 6,49%. Sektor pertambangan dan penggalian mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 14,91% diikuti oleh sektor industri sebesar 10,09% dan sektor pengangkutan dan telekomunikasi sebesar 8,94%.
Pertanian
Perdagangan
Industri
Dumai, juga dikenal sebagai kota minyak. Tiga industri yang turut serta memajukan Dumai secara tidak langsung adalah PT. CPI ( dahulu Caltex Pasific Indonesia sekarang Cevron Pasific Indonesia) yang bergerak mayoritas dalam bidang pertambangan dan ekspor minyak dan gas bumi, kemudian PT. PERTAMINA (persero) yang bergerak dalam bidang pengolahan dan pendistribusian minyak dan gas bumi dalam negeri, serta disusul oleh industri pengolahan minyak sawit (Crude Palm Oil - CPO) PT BKR (Bukit Kapur Reksa). Tentu saja ditunjang dengan sektor industri lainnya.