Saya

kata ganti orang pertama

DIPENJARA GARA GARA MEMAINKAN TIKTOK,MUSSICALY DAN LIKE

Diduga selalu memainkan aplikasi yang sedang populer saat ini pelajar berinisial UU(10) menerima hal yang sangat tidak beruntung dikarenakan kesenangan beliau yang selalu memainkan aplikasi tersebut sedangkan dalam hukum saat ini telah tercantum memainkan atau menonton hal yang mengandung unsur sara atau selebihnya kurang dari 18 tahun akan diproses hukum selama 5 tahun penjara lamanya maka sang pelajar pun harus pasrah menjalankan proses hukum yang berlaku maka dari itu pihak yang tak wajib selalu mengingatkan agar para pelajar yang belum cukup umur sebaiknya lebih bijak lagi memainkan aplikasi aplikasi yang ada saat ini

Penggunaan

Dalam penggunaan kata 'aku' dan 'saya' dalam berbahasa Indonesia, digunakan pada saat yang tepat, tergantung lawan yang diajak bicara. Penggunaan kata 'aku' sebagai kata ganti orang pertama tunggal, menunjukkan status yang lebih tinggi, lebih tua usianya, atau setingkat dengan lawan bicara, atau penggunaan dalam komunikasi searah seperti puisi, lagu dan lainnya.

Dalam penggunaannya kata 'aku' selalu digunakan oleh Allah di dalam al-Qur'an sebagai kata ganti tunggal menyebutkan diri-Nya. Tuhan dalam agama Islam dan Kristen menggunakan kata 'aku' karena status Tuhan lebih tinggi dibandingkan dengan umat-Nya. Dalam penulisannya kata 'aku' untuk "Tuhan" atau "Allah" huruf 'A'-nya selalu ditulis dengan huruf besar, baik di depan maupun di tengah kalimat.

Sedangkan penggunaan kata 'saya' sebagai kata ganti orang pertama tunggal lebih tepat digunakan kepada seseorang yang statusnya lebih rendah kepada atasan, dan kata 'saya' terdengar lebih santun, hangat dan luwes dibandingkan dengan kata 'aku'. Kata 'saya' berasal dari kalimat 'hamba sahaya'.