Anne Boleyn
Anne Boleyn (sekitar 1501 - 19 Mei 1536) adalah Permaisuri Raja Inggris dari tahun 1533 sampai 1536 sebagai istri dari Raja Henry VIII. Dia merupakan Permaisuri Inggris pertama yang dihukum mati di depan umum. Kisah tragis mengenai kehidupan Anne Boleyn sering digunakan sebagai inspirasi dari cerita maupun film.[3] Di dalam sejarah Inggris, Anne Boleyn adalah salah satu wanita yang paling kontroversial karena dikagumi sekaligus dicaci-maki oleh masyarakat.[4] Dia juga disebut-sebut sebagai permaisuri paling berpengaruh dalam sejarah Inggris, karena pernikahannya dengan Raja Henry VIII menjadi sebab Gereja Inggris memisahkan diri dari otoritas Roma.[5]
Anne Boleyn | |
---|---|
Permaisuri Raja Inggris | |
Periode | 28 Mei 1533 – 17 Mei 1536 |
Penobatan | 1 Juni 1533 |
Kelahiran | c. Juli 1501[2]–1507 Blickling Hall, Norfolk atau Kastil Hever, Kent |
Kematian | 19 Mei 1536 (aged 28–35) Tower of London, London |
Pemakaman | 19 May 1536 Church of St Peter ad Vincula, Tower of London, London |
Pasangan | Henry VIII, Raja Inggris |
Keturunan | Elizabeth I, Ratu Inggris |
Keluarga | Boleyn |
Ayah | Thomas Boleyn, Earl of Wiltshire |
Ibu | Elizabeth Howard |
Tanda tangan |
Masa Kecil
Anne Bolyne merupakan anak dari seorang diplomat bernama Thomas Boleyn dan Elizabeth (putri dari Adipati Norfolk). Tidak ada catatan yang jelas mengenai tahun kelahiran Anne, namun diperkirakan dia lahir antara tahun 1501-1507. Masa kecil dan remaja Anne dihabiskan di Eropa dan diisi dengan menjadi pendamping dari Margaret, Gubernur Habsburg Belanda. Anne tetap menjadi pendamping Margaret sampai musim semi 1513 saat ayahnya mengatur agar Anne menjadi dayang bagi saudari Raja Henry VIII, Mary Tudor, yang akan menikah dengan Louis XII, Raja Perancis, pada Oktober 1514.
Di Perancis, Anne menjadi dayang Mary yang hanya menjadi permaisuri selama tiga bulan lantaran Raja Louis XII meninggal pada 1 Januari 1515. Setelah itu, Anne menjadi dayang bagi Permaisuri Claude, anak tiri Mary Tudor dan istri dari Raja Perancis yang baru, François I.[4] Dalam rumah tangga permaisuri, dia menyelesaikan pelajaran bahasa Perancisnya, juga mulai menumbuhkan ketertarikan dalam bidang seni, mode, naskah beriluminasi, membaca, puisi, musik, dan filosofi agama. Pendidikannya di Perancis terbukti mengilhami banyak tren baru di kalangan wanita dan pejabat Inggris. Ayahnya memanggil Anne kembali ke Inggris pada 1521. Anne bertolak menuju Inggris dari Calais pada Januari 1522.
Kehidupan di Istana Inggris
Anne dipanggil untuk dinikahkan dengan sepupu Irlandianya yang lebih tua beberapa tahun dari Anne, James Butler, yang tinggal di istana Inggris.[6] Namun rencana pernikahan itu tidak jadi dilaksanakan. Sebelumnya, Mary Boleyn yang merupakan kakak perempuan Anne Boleyn telah dipanggil lebih dulu dari Perancis pada 1519, kemungkinan karena dia telah menjalin hubungan romantis dengan Raja Perancis dan para pejabatnya. Mary menikah dengan seorang bangsawan rendah, Willam Carey, pada Februari 1520, dan tak lama, dia menjadi gundik Raja Henry VIII. Para sejarawan berpendapat bahwa Henry VIII adalah ayah dari salah satu atau kedua anak Mary Boleyn, yang kedua anak tersebut tidak diakui Raja sebagai anak-anaknya. Ini berbeda dengan Henry Fitzroy, putra Elizabeth Blount, yang diakui Henry VIII sebagai anaknya.
Di istana, Anne Boleyn sendiri menjadi dayang dari Permaisuri Katherine dari Aragon, istri Henry VIII yang berasal dari Spanyol. Penampilan dan sopan santun Anne mengundang banyak kekaguman di dalam istana. Raja Henry VIII memberikan banyak hadiah dan gelar kepada Anne dan keluarganya. Ayah Anne diangkat menjadi Earl of Witshire dan adik lelakinya, Lord George Rochford, menjadi penjaga ruang rahasia kerajaan.[4]
Pada usia 21 atau 22 tahun, Anne jatuh hati dengan seorang pekerja kerajaan yang bernama Henry Percy. Pada tahun 1522, mereka bertunangan secara diam-diam karena Percy telah bertunangan dengan orang lain. Namun, pertunangan Anne dan Percy dibatalkan oleh Kardinal Wolsey, pejabat penting dalam pemerintahan Inggris, dan dengan intervensi dari Raja Henry VIII. Percy dilarang untuk menemui Anne dan Anne pun diasingkan dari istana ke kediaman keluarganya hingga tahun 1524/1525.[7] Saat kembali ke istana, Anne kembali melayani Katherine. Percy sendiri menikah dengan Mary Talbot, wanita yang ditunangkan dengannya sejak masih remaja.
Anne dan Henry VIII
Pada 1526, Henry VIII mulai menjalin hubungan dengan Anne Boleyn.[8] Meski begitu, Anne menolak menjadi gundik raja karena melihat nasib kakaknya, Mary Boleyn, yang dijadikan gundik raja dan dicampakkan begitu saja. Surat cinta Henry untuk Anne mengindikasikan bahwa hubungan mereka belum sampai taraf hubungan seksual.
Meski Anne disebut-sebut menjadi sebab utama Henry membatalkan pernikahannya dengan Katherine dari Aragon, tetapi sangat mungkin bahwa Henry sendiri sudah berencana melakukan hal tersebut jauh sebelumnya karena menginginkan seorang pewaris putra. Sebelum ayah dari Henry VIII, Henry VII, naik takhta, Inggris dilandang perang sipil untuk memperebutkan takhta dan Henry VIII menginginkan seorang putra demi menghindari kekacauan serupa. Di Inggris masa itu, belum ada kejadian seorang wanita memerintah sebagai ratu, sehingga keberadaan Putri Mary (satu-satunya anak Henry VIII dan Katherine dari Aragon yang hidup sampai dewasa) masih dipandang tidak cukup membantu menyelesaikan permasalahan.[9]
Demi untuk menikahi Anne Boleyn, Henry VIII kemudian mengajukan pembatalan pernikahannya dengan Katherine kepada Paus Klemens VII, dengan landasan bahwa Katherine adalah janda mendiang kakaknya, Pangeran Arthur, dan menikahi janda saudara merupakan sesuatu yang tidak dibenarkan di mata Tuhan. Namun Katherine sendiri membela diri bahwa dia masih dalam keadaan perawan pada pernikahan pertamanya yang singkat dan pasangan suami-istri yang belum melakukan hubungan badan dipandang bahwa pernikahan mereka belum sepenuhnya sempurna, dan karena alasan inilah Katherine pada akhirnya dapat menikah dengan adik Arthur, Henry VIII. Paus yang saat itu berada dalam tawanan Karl V, Kaisar Romawi Suci dan keponakan Katherine, menolak keinginan tersebut karena dalam iman Katolik, pernikahan yang disatukan Tuhan tidak bisa dipisahkan sampai kematian memisahkan pasangan, dan dispensasi mengenai hal hal yang menghalangi pernikahan menjadi tidak sah tidak bisa dicabut setelah dikeluarkan.
Pada 1531, Katherine dari Aragon diasingkan dari istana dan kamarnya diberikan kepada Anne Boleyn. Meski begitu, masyarakat memberikan dukungannya kepada Permaisuri Katherine. Pada senja musim gugur tahun 1531, saat Anne makan malam di rumah manor di tepi sungai Thames, dia hampir dikepung oleh segerombolan wanita dan menyelamatkan diri menggunakan kapal.[10]
Meski belum resmi menjadi istri raja, Anne sudah memiliki pengaruh besar di istana sepeninggal Katherine seperti menerima duta besar dan mengajukan petisi. Duta besar Milan melaporkan bahwa pada 1531, menjadi sangat penting mendapat persetujuan Anne jika seseorang berkeinginan untuk memengaruhi pemerintahan Inggris. Di masa itu, Anne juga memberi sumbangsih besar dalam persektuan internasional antara Inggris dan Perancis. Pada 1 September 1532, Henry menganugerahkan Marquessate of Pembroke dan ini merupakan kali pertama penganugerahan gelar kebangsawanan turun-temurun kepada seorang wanita di Inggris.
Anne dan Henry kemudian melangsungkan upacara pernikahan rahasia pada 14 November 1532.[11] Anne kemudian hamil dan untuk mengesahkan pernikahan mereka yang kurang dianggap sah, dilakukan pelayanan pernikahan kedua di London pada 25 Januari 1533. 23 Mei 1533, Cranmer tang merupakan Uskup Agung Canterbury saat itu membatalkan secara resmi pernikahan Henry dan Katherine. Pembatalan pernikahan ini berimbas pada Mary, anak perempuan Henry dan Katherine. Mary kehilangan statusnya sebagai seorang putri (yang berarti juga kehilangan haknya atas takhta) dan dinyatakan sebagai anak tidak sah atau anak haram. Lima hari berselang, Cranmer menyatakan bahwa pernikahan Henry dan Anne sah dan baik.[12]
Permaisuri
Katherine dari Aragon secara resmi digulingkan dari kedudukannya sebagai permaisuri dan Henry menyatakan statusnya sebagai Putri Wales Janda, status Katherine saat menjadi janda Arthur dan sebelum menikah dengan Henry. Pada 1 Juni 1533, Anne Boleyn dimahkotai menjadi Permaisuri Inggris dalam suatu upacara mewah di Westminster Abbey.[14][4] Berbeda dengan permaisuri yang lain, Anne dimahkotai menggunakan Mahkota Santo Edward, mahkota yang biasanya digunakan untuk penobatan para raja. Sejarawan Alice Hunt berpendapat bahwa hal ini dilakukan karena kehamilan Anne sudah mulai tampak dan dianggap kuat mengandung anak laki-laki. Meski begitu, Anne melahirkan seorang anak perempuan pada September 1553 yang diberi nama Elizabeth, sangat mungkin untuk menghormati ibu Henry dan Anne, Elizabeth dari York dan Elizabeth Howard. Kelahiran bayi perempuan ini merupakan pukulan berat bagi kedua orangtuanya yang sebelumnya sangat percaya diri akan kelahiran seorang anak laki-laki. Bahkan Raja Perancis sudah bersiap diri akan menjadi ayah-baptis bagi calon putra mereka. Pertandingan joust yang sekiranya akan digelar untuk menyambut kelahiran pewaris juga dibatalkan.
Terlepas dari semua itu, Elizabeth diberi pembaptisan yang megah, tetapi Anne takut bahwa anak perempuan Katherine, Mary, akan mengancam kedudukan Elizabeth. Henry menenangkan istrinya dan memisahkan Mary dari para dayangnya. Elizabeth sendiri dikirim ke Rumah Hatfield yang memiliki keadaan udara yang bagus untuk tumbuh kembang bayi dan memiliki sejumlah pelayan yang merawatnya.
Permaisuri Anne memiliki lebih banyak bawahan dan pelayan dari Katherine sebelumnya. Terdapat sekitar 250 pelayan yang siap untuk melayani kebutuhan pribadinya dan lebih dari 60 dayang yang membersamainya dalam kegiatan sosial.
Di sisi lain, Paus Klemens menyatakan pengucilan kepada Henry VIII dan Cranmer. Paus mengutuk pernikahan Henry dan Anne dan pada Maret 1534, dia menyatakan bahwa pernikahan Henry dengan Katherine adalah sah dan memerintahkan Henry untuk kembali kepada Katherine. Henry kemudian memerintahkan para bawahannya untuk bersumpah setia kepadanya dan mengakui Anne sebagai permaisuri, yang itu berarti mengabaikan kewenangan Paus. Pada akhir 1534, parlemen menyatakan Henry sebagai "satu-satunya kepala tertinggi Gereja Inggris di muka bumi." Dengan demikian, secara resmi Gereja Inggris menyatakan telah keluar dari otoritas Paus di Roma.
Pribadi Anne Boleyn yang blak-blakan, juga kecerdasannya yang tajam dan kecerdikan politiknya, dipandang sebagai suatu hal yang harusnya tidak pantas dimiliki seorang istri pada masa tersebut. Setelah kegugurannya pada 1534, Henry mendiskusikan dengan Cranmer dan Cromwell terkait kemungkinan untuk membatalkan pernikahannya dengan Anne tanpa harus kembali kepada Katherine. Pada bulan Oktober 1535, Anne kembali hamil.
Kejatuhan
Pada 8 Januari 1536, berita meninggalnya Katherine dari Aragon sampai ke telinga Henry dan Anne. Di hari berikutnya, Henry dan Anne mengenakan pakaian berwarna kuning yang bermakna kesenangan dan perayaan di Inggris.[15] Namun di Spanyol yang merupakan tanah kelahiran Katherine, warna kuning digunakan untuk perkabungan dan sangat mungkin Henry dan Anne menggunakan warna kuning untuk berkabung.[16] Dengan meninggalnya Katherine, Anne bermaksud berdamai dengan Mary,[17] tetapi Mary menolak, terlebih karena adanya desas-desus bahwa Katherine meninggal karena diracun oleh Henry atau Anne. Kabar tersebut tersiar setelah diketahui bahwa jantung Katherine menghitam saat dilakukan prosesi pembalsaman pada mayatnya. Ahli kesehatan modern berpendapat bahwa hal tersebut terjadi bukan karena racun, tetapi kanker jantung, suatu hal yang tidak dipahami orang-orang di masa itu.
Meski meninggalnya Katherine membuat status Anne sebagai permaisuri tak tersaingi, tetapi di sisi lain, ini juga menjadi perhatian besar bagi Anne. Bila Anne gagal melahirkan seorang anak laki-laki, Henry dapat mencari wanita lain untuk diperistri tanpa mengkhawatirkan ketidakabsahan status pernikahannya yang berikutnya. Di masa ini, Henry mulai menjalin hubungan dengan salah satu dayang Anne, Jane Seymour.[18]
Anne sempat mengalami dua kali keguguran pada musim panas tahun 1534 dan 1536. Saat kehamilan keduanya berusia lima belas pekan, Anne mendapatkan informasi bahwa Henry VIII mengalami luka parah di dalam suatu turnamen. Anne sangat syok mendengar berita tersebut dan akhirnya mengalami keguguran anak keduanya yang berjenis kelamin laki-laki, tepat di hari yang sama dengan pemakaman Katherine dari Aragon.[19] Beberapa pendapat menyatakan bahwa keguguran itu terjadi lantaran kemarahan luar biasa Anne saat melihat Henry berselingkuh dengan Jane. Eustace Chapuys, duta Kadipaten Savoy untuk Inggris, menyatakan bahwa "dia (Anne) keguguran (bayi yang merupakan) penyelamatnya."[20] Segera setelah Anne pulih dari keguguran, Henry menyatakan bahwa dia dirayu untuk menikahi Anne dalam pengaruh "sortilege", istilah dalam bahasa Perancis yang dapat diartikan sebagai "tipuan" atau "mantra".
Hukuman mati
Agar dapat menikahi Jane Seymour, Raja Henry VIII mencari cara untuk menyingkirkan Anne Boleyn dengan menuduhnya melakukan perselingkuhan. Untuk merekayasa perselingkuhan tersebut, Henry VIII dibantu oleh Thomas Cromwell, orang kepercayaan raja dan politisi modern yang bertentangan dengan Gereja Katolik.[21] Thomas menulis surat kepada Percy untuk memaksa Percy mengakui hubungannya dengan Anne Boleyn masih berlangsung dan mereka berdua memiliki perjanjian pranikah. Namun, Percy tidak memberikan jawaban apapun yang memberatkan Anne.[22]
Di bulan April 1536, Sir Francis Weston, William Brereton, Mark Smeaton, Sir Henry Norris dan adik Anne, Lord Rochford, ditangkap dengan tuduhan memiliki hubungan gelap dengan Anne Boleyn. Selain itu, Anne juga diperiksa oleh komisi rahasia yang terdiri dari ayahnya sendiri, pamannya, dan Thomas Cromwell. Pada 2 Mei 1536, Anne ditangkap dan dinyatakan bersalah atas tuduhan memiliki hubungan gelap dengan lima pria, termasuk adik laki-lakinya sendiri.[4]
Di dalam persidangan yang dipimpin oleh pamannya sendiri, Adipati Norfolk, Anne dinyatakan bersalah karena perselingkuhan dan melakukan sihir. Keyakinan Anne melakukan sihir atau penyembah setan juga dianggap diperkuat dengan fisiknya yang unik karena memiliki 6 jari pada salah satu tangan dan tahi lalat yang besar di bagian leher.[3] Percy yang menghadiri persidangan tersebut jatuh pingsan setelah mendengar hukuman yang akan diterima oleh Anne.[22] Anne selanjutnya dipenjara di Menara London. Dari sana, dia digiring ke Menara Hijau (Tower Green) untuk dipenggal dengan pedang. Anne takut dengan kapak sehingga untuk pemenggalan tersebut, didatangkan dua orang Perancis yang ahli dalam mengeksekusi mati dengan pedang.[7]
Pada saat-saat terakhirnya, Anne memberikan pidato yang berisi pujian terhadap Raja Henry VIII yang menyatakan bahwa Raja merupakan seorang yang baik, lembut, dan berdaulat.[4]
Catatan kaki
- ^ Ives, pp. 42–43; Strong, pp. 6–7.
- ^ Earlier historians considered 1507 to be the accepted date but in 1981, the art historian Hugh Paget successfully demonstrated that a letter Anne had written in 1513 from Brussels when she was a maid of honour in that court, a position which was only open to a 12- or 13-year-old, was not the hand of a six-year-old. [Ives – Life & Death of Anne Boleyn]
- ^ a b Anne Boleyn and the Downfall of Her Family. Richard Bevan - BBC.co.uk - (2012-11-05).
- ^ a b c d e f History : Anne Boleyn, BBC.co.uk
- ^ Ives, p. xv.
- ^ Fraser, p. 122.
- ^ a b History Learning Site: Tudor England - Anne Boleyn, Diakses pada 27 September 2013.
- ^ Scarisbrick, p. 154.
- ^ Lacey, p.70.
- ^ Fraser, p. 171.
- ^ Starkey, pp. 462–464.
- ^ Williams, p.124.
- ^ Boutell, Charles (1863). A Manual of Heraldry, Historical and Popular. London: Winsor & Newton. hlm. 242–243. Diakses tanggal 2016-02-10.
- ^ Fraser, p. 195.
- ^ Starkey, pp. 549–51; Scarisbrick, p. 436.
- ^ E. Cobham Brewer 1810–1897. Dictionary of Phrase and Fable. 1898.
- ^ Starkey, p. 551.
- ^ Scarisbrick, J. J. (1997). Henry VIII (2 ed.). Yale University Press. ISBN 0-300-07158-2, Halaman 348.
- ^ Scarisbrick, p. 452.
- ^ Allison Weir Six Wives of Henry the VIII.
- ^ Thomas Cromwell – a very modern politician? BBC.co.uk - 20 May 2013.
- ^ a b Boleyn and Henry Percy, Anne-boleyn.com. Diakses 27 September 2013.
Inggris | ||
---|---|---|
Lowong Terakhir dijabat oleh Katherine dari Aragon
|
Permaisuri Raja Inggris Nyonya Irlandia 28 Mei 1533 – 17 Mei 1536 |
Lowong Selanjutnya dijabat oleh Jane Seymour
|