Kapal selam peluru kendali balistik

Kapal selam yang mampu meluncurkan peluru kendali balistik
Revisi sejak 6 November 2018 09.24 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Kapal selam misil balistik (bahasa Inggris: Ballistic missile submarine) adalah jenis kapal selam yang dirancang untuk membawa dan meluncurkan misil balistik berhulu ledak nuklir. Klasifikasi lambung kapal ini adalah SSB atau SSBNSS artinya "kapal selam", B artinya "peluru kendali balistik", dan N artinya bertenaga nuklir.

USS George Washington merupakan kapal selam multi misil bertenaga nuklir pertama dengan deterensi strategis.
Kapal selam peluru kendali balistik bertenaga nuklir milik Soviet Project 667BD (Delta II class).

Fungsi dari kapal selam misil balistik adalah sebagai deteren nuklir strategis. Kapal selam mampu bersembunyi dibawah permukaan air dalam waktu lama, terutama kapal selam yang bertenaga nuklir. Kapal selam misil balistik memakai kemampuan ini untuk menjadi platform peluncur misil balistik yang sangat susah terdeteksi.

Kesulitan dalam mendeteksi kapal selam misil balistik membuat keselamatannya terjamin. Bila musuh memutuskan untuk menyerang duluan dan melumpuhkan platform-platform peluncur nuklir yang lain seperti silo peluru kendali balistik antar benua di darat, kapal selam misil balistik dapat melakukan serangan balasan karena tidak langsung dihancurkan dengan cepat. Sebaliknya juga, kemampuan kapal selam misil balistik untuk bersembunyi bisa saja dimanfaatkan untuk melakukan serangan kejutan pertama.

Misi yang dijalankan oleh kapal selam misil balistik berupa patroli deteren. Kapal selam misil balistik pergi melaut dalam durasi lama, antara 30-100 hari (rata-rata 77 hari). Kedalaman selam kapal ini umumnya 100-200 m. Di laut, mereka biasanya akan berpatroli di sektor tertentu, dimana mereka bisa menjangkau target-target vital lawan. Tidak seperti kapal selam serbu yang mengincar kapal-kapal lawan secara aktif, kapal selam misil balistik dituntut untuk tetap tidak terdeteksi. Jika diberikan perintah, barulah mereka akan langsung naik ke kedalaman peluncuran dan meluncurkan misilnya.

Sistem komunikasi kapal ini menggunakan radio biasa. Untuk frekuensinya tergantung kondisi menyelam normal biasanya memakai frekuensi medium atau rendah. Bila ada pesawat kawan diatas laut, kapal ini dapat mendekati permukaan dan mengeluarkan antena serta memakai frekuensi tinggi atau ultra tinggi.

Referensi

Kutipan

Sumber

  • Friedman, Norman (1994). U.S. Submarines Since 1945: An Illustrated Design History. Annapolis, Maryland: United States Naval Institute. ISBN 1-55750-260-9. 
  • Gardiner, Robert; Chumbley, Stephen (1995). Conway's All the World's Fighting Ships 1947-1995. London: Conway Maritime Press. ISBN 1-55750-132-7. 
  • Miller, David; Jordan, John: Moderne Unterseeboote. Stocker Schmid AG, Zürich 1987, 1999 (2. Auflage). ISBN 3-7276-7088-6.
  • Polmar, Norman; Noot, Jurrien: Submarines of the Russian and Soviet Navies, 1718-1990. Naval Institute Press, Annapolis, 1991. ISBN 0-87021-570-1.
  • Polmar, Norman; Moore, K. J. (2004). Cold War Submarines: The Design and Construction of U.S. and Soviet Submarines, 1945–2001. Dulles, Virginia: Potomac Books. ISBN 978-1-57488-594-1.
  • Polmar, Norman (1981). The American Submarine. Annapolis: Nautical and Aviation Publishing. hlm. 123–136. ISBN 0-933852-14-2. 

Pranala luar

  • Video showing various SSBNs in action.