Candi Rimbi

bangunan kuil di Indonesia
Revisi sejak 27 Oktober 2019 04.06 oleh Dhea Salsabila (bicara | kontrib) (Menambahkan sejarah, keunikan candi, dan rujukan.)
Candi Rimbi
Candi Rimbi
Galat Lua: .
Informasi umum
Gaya arsitekturCandi Jawa Timuran
KotaKabupaten Jombang, Jawa Timur.
NegaraIndonesia
RampungAbad ke-14

Sejarah

Candi Rimbi adalah peninggalan agama Hindu dari masa Klasik yang berada di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Candi ini juga sering disebut Cungkup Pulo. Nama Rimbi dikaitkan dengan nama tokoh pewayangan bernama Arimbi, isteri Werkudara atau yang lebih dikenal dengan nama Bima. Reruntuhan bangunan candi pertama kali ditemukan pada akhir abad ke-19 oleh Alfred Wallace dalam perjalanannya ke Wonosalam untuk mengumpulkan contoh-contoh tumbuhan. Candi Rimbi mulai diteliti oleh J. Knebel tahun 1907 dan kemudian pemugaran baru dilakukan pada awal tahun 1990. [1]

Lokasi

Candi Rimbi berlokasi di Desa Pulosari, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang.

Arsitektur

Menempati areal seluas 896.56 meter persegi, bangunan yang masih ada sekarang memiliki ukuran panjang 13,24 meter, lebar 9,10 meter, dan tinggi 12 meter.

Badan Candi Rimbi dibentuk dari batuan andesit sedangkan untuk pondasinya dibangun dari bata. Kondisi Candi Rimbi ini sepintas mirip dengan Candi Sumur yang berada di Sidoarjo. Atap dan separuh badan candi telah runtuh sehingga sulit dibayangkan seperti apa sebenarnya bentuk badan dan atap candi.

Arsitektur Candi Rimbi terdiri dari kaki yang berundak teras tiga dengan penampil besar untuk menempatkan tangga candi. Tidak seperti Candi Jago atau Candi (induk) Penataran yang memiliki banyak tangga, Candi Rimbi hanya memiliki satu tangga yang menghubungkan ketiga undakan kaki menuju tubuh candi.

Arca dan Relief

 
Sepasang manusia dalam gentong

Pada bagian kaki candi terdapat berbagai relief yang menggambarkan manusia dan hewan. Salah satu relief unik menggambarkan sepasang manusia (pengantin) yang berada dalam sebuah gentong. Hingga sekarang belum dapat diketahui cerita yang digambarkan melalui relief-relief tersebut.

Berdasarkan seni arsitektur bangunan, Candi Rimbi berlatar belakang agama Hindu. Hal ini, ditandai penemuan arca Dewi Parwati (isteri Dewa Siwa) yang sekarang disimpan di Museum Nasional Jakarta. Arca Parwati ditemukan di reruntuhan ruang utama candi.

Arca Parwati yang ditemukan di Candi Rimbi ini diperkirakan merupakan perwujudan dari Tribhuwana Tunggadewi, ratu Majapahit yang memerintah pada 1328-1350 M.

Arca-arca Hindu cukup banyak ditemukan di halaman candi. Sayangnya, arca-arca itu sudah tidak berada dalam kondisi utuh, bahkan beberapa di antaranya hanya menyisakan potongan anggota badannya saja. Sebuah lapik yang terletak di halaman candi menyisakan potongan kaki arca. Sebuah hiasan kala dengan ukuran agak besar juga tergeletak di salah satu sudut halaman candi. Diperkirakan, batu berelief kala ini dahulu digunakan untuk menghiasi pintu masuk ke ruangan (bilik) candi sebagaimana umumnya candi dari masa Klasik.

Keunikan

Meski tak banyak dikunjungi wisatawan, Candi Rimbi memiliki keunikan yang menarik, yaitu relief Candi Rimbi yang semua berjumlah 51 panil. Ada dua macam bingkai panil yang dipahat berselingan, yaitu bingkai yang menonjol dan yang rata dengan permukaan dinding candi. Hiasan bunga padma, berbagai ragam geometris, dan ragam hias simbar diberikan pada perbingkaian candi.

Wisata

Tidak banyak wisatawan yang berkunjung ke situs arkeologi ini. Jumlah pengunjung rata-rata hanya mencapai 100 orang per bulan. Dari lokasi ini pengunjung dapat melihat panorama Gunung Anjasmoro yang terletak di selatan Kota Mojokerto.


Galeri

Rujukan

  1. ^ Sedyawati, Edi, 1938-. Candi Indonesia. Latief, Feri,, Indonesia. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, (edisi ke-Cetakan pertama). [Jakarta]. ISBN 9786021766934. OCLC 886882212.