Hotel Niagara Malang

Revisi sejak 14 Mei 2018 14.26 oleh Imam Santoso Chue (bicara | kontrib) (Nama pemilik)

Hotel Niagara yang berdiri sekitar tahun 1890-an di daerah Lawang, Kabupaten Malang. Pada saat itu, Lawang dikenal sebagai sebuah tempat peristirahatan terkenal selain karena udaranya yang sejuk juga karena pemandangan alam sekitarnya yang begitu indah dan hijau, karenanya pada zaman itu banyak berdiri villa-villa di sekitar kota Lawang.

Liem Sian Joe House Malang, 1922"Hotel Niagara"
Niagara Hotel Facilities

Semula gedung ini difungsikan sebagai villa keluarga milik keluarga "Liem Sian Joe", di rancang oleh seorang arsitek ternama dari Brasil, Mr. Fritz Joseph Pinedo. Rancangan arsitek bangunan ini merupakan perpaduan arsitek bergaya Brasil, Belanda, Tiongkok dan Victoria. Gedung yang tingginya mencapai 35 meter dengan 5 lantai ini dibangun selama kurang lebih 15 tahun, dan diselesaikan pada akhir abad ke 19 dan menjadi bangunan tertinggi di Asia pada waktu itu. Ukuran-kamarnya sangat luas yaitu mencapai 5m x 6m dan semua kamarnya dilengkapi pintu penghubung (conneting door) untuk mempermudah akses menuju masing-masing kamar. Terdapat ruangan (aula) keluarga di masing-masing lantai sebagai tempat berkumpul keluarga. Hebatnya lagi gedung ini sudah dilengkapi lift merk ASEA buatan Swedia tahun 1900. Namun dengan semua kemewahan itu, Liem Sian Joe dan keluarga hanya menempatinya sampai tahun 1920-an saja, karena dia meninggalkan Indonesia dan menetap di Negara Belanda.

Setelah ditinggal oleh pemiliknya villa keluarga ini mulai jarang digunakan dan kurang terawat selama bertahun-tahun, yang akhirnya pada tahun 1960 salah seorang ahli waris keluarga Liem Sian Joe menjualnya kepada seorang pengusaha yang berasal dari Surabaya bernama "Ong Kie Tjai".

Setelah dilakukan sejumlah pembenahan mulai tahun 1964, gedung tersebut difungsikan sebagai hotel dan diberi nama '"Hotel Niagara"'. Sampai saat ini telah dilakukan beberapa kali renovasi pada bangunan hotel kuno tersebut dengan sangat memperhatikan detil dan nilai seni yang melekat pada bangunan bersejarah tersebut.

Pranala luar