Karl yang Gendut

Revisi sejak 18 Agustus 2018 04.22 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Karl III (13 Juni 839 – 13 Januari 888), juga dikenal dengan julukan Karl yang Gendut, adalah Kaisar Karoling yang berkuasa dari tahun 881 hingga 888. Ia adalah anak laki-laki termuda Ludwig orang Jerman dan Hemma, serta merupakan cucu buyut Karel yang Agung. Ia adalah penguasa Karoling terakhir yang sempat menguasai wilayah kekaisaran yang bersatu.

Karl III
Lambang Karl dengan tulisan KAROLVS MAGS ("Karolus Magnus")
Raja Francia Barat dan Aquitaina
Berkuasa6 Desember 884 – 11 November 887
Penobatan20 Mei 885, Grand
PendahuluKarlmann II
Penerus
Kaisar Orang-Orang Romawi
Berkuasa12 Februari 881 – 11 November 887
Penobatan12 Februari 881, Roma
PendahuluII (877)
PenerusGuy
Raja Italia
Berkuasa22 Maret 880 – 11 November 887
Penobatan12 April 880, Ravenna
PendahuluKarlmann
PenerusBerengar I
Raja Francia Timur dan Alemannia
Berkuasa28 Agustus 876 – 11 November 887
PendahuluLudwig II
PenerusArnolf
Co-monarchs
Kelahiran(839-06-13)13 Juni 839
Neidingen, Francia Timur, Kekaisaran Karoling
Kematian12 Januari 888(888-01-12) (umur 48)
Donaueschingen, Fracia Timur, Kekaisaran Karoling
Pemakaman
Pasangan
(m. 0862; his death Kesalahan ekspresi: Operator < tak terduga)
KeturunanBernard (tidak sah)
DinastiKaroling
AyahLudwig II
IbuEmma dari Altdorf
AgamaKatolik Roma

Pada masa hidupnya, Karl menjadi penguasa beberapa kerajaan di bekas kekaisaran Karel yang Agung. Ia memperoleh wilayah Alamannia pada tahun 876 setelah pembagian wilayah Francia Timur. Ia lalu menjadi penerus tahta Italia setelah kakaknya, Karlmann dari Bayern, mengundurkan diri karena terkena stroke. Karl dimahkotai sebagai Kaisar pada tahun 881 oleh Paus Yohanes VIII. Pada tahun berikutnya, ia mewarisi wilayah saudaranya, Ludwig yang Muda, di Sachsen dan Bayern, sehingga wilayah Francia Timur sempat bersatu kembali. Selepas kematian sepupunya Karlmann II pada tahun 884, ia mewarisi seluruh wilayah Francia Barat, sehingga menyatukan kembali seluruh Kekaisaran Karoling.

Namun, Karl dikenal sebagai penguasa yang lesu dan tidak cakap dalam memimpin. Ia juga sakit-sakitan dan konon mengidap epilepsi. Pada akhirnya, Kekaisaran Karoling yang baru saja disatukan tidak bertahan lama. Keponakannya yang bernama Arnolf dari Kärnten melancarkan kudeta pada November 887, sehingga Karl dijatuhkan dari tahtanya di Francia Timur, Lotharingia, dan Kerajaan Italia. Ia dipaksa pensiun dan meninggal dunia pada Januari 888, hanya beberapa minggu setelah ia dijatuhkan. Setelah kematiannya, Kekaisaran Karoling pecah menjadi lima kerajaan dan akan terus terpecah selama berabad-abad.

Serangan Viking

Pada masa kekuasaan Karl, bangsa Viking melakukan penjarahan di wilayah Francia Barat dan Tengah. Dua kali Karl membayar para penyerbu Viking agar dapat memperoleh perdamaian, termasuk selama Pengepungan Paris (885–886).

Cara mengatur tampilan templat
  • Gunakan {{Karl yang Gendut |state=collapsed}}  untuk menampilkan templat dalam keadaan ditutup (disembunyikan).
  • Gunakan {{Karl yang Gendut |state=expanded}}  untuk menampilkan templat dalam keadaan dibuka (muncul seluruhnya).
  • Gunakan {{Karl yang Gendut |state=autocollapse}}  untuk menampilkan templat dalam keadaan ditutup (disembunyikan) hanya jika terdapat templat lain dengan jenis yang sama pada halaman.
  • Kecuali jika diatur berbeda (berdasarkan parameter state dalam kode templat), maka state yang digunakan yakni autocollapse sebagai opsi keadaan standar.
Pemeliharaan
Cek kelengkapan transklusi

Referensi