Tari melinting

salah satu tarian di Indonesia
Revisi sejak 8 September 2018 05.05 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Tari Melinting merupakan salah satu Tari Tradisional Adat Lampung.

Asal tari ini merupakan dari Melinting, Kecamatan Labuhan Meringgai, Kabupaten Lampung Timur. Tari Melinting menggambarkan keperkasaan serta keagungan Keratuan Melinting. Awalnya, tari ini digunakan untuk pelengkap pada acara Gawi Adat; yaitu acara Kegungan Keratuan Melinting. Pementasan tari Melinting ini biasanya diadakan di balai adat. Dikarenakan Gawi Adat merupakan tarian keluarga ratu, penarinya juga terbatas pada orang-orang tertentu seperti putera dan putri Keratuan Melinting.

Pada tahun 1958, Tari Melinting yang tadinya hanya dipakai untuk acara sakral seperti Gawi Adat, sekarang sudah mulai berkembang menjadi tarian rakyat. Tarian ini sekarang ditampilkan pada acara-acara budaya maupun sebagai tari pada upacara penyambutan Tamu Agung. Selain itu, Masyarakat Lampung juga melakukan tarian ini sebagai ungkapan rasa syukur atas kebahagiaan yang dimiliki.

Tari Melinting dapat dibawakan oleh penari pria dan penari wanita. Terdapat 8 penari; 4 penari wanita dan 4 penari pria. Pakaian yang dikenakan adalah busana adat Lampung dengan atribut berupa kopiah berwarna emas untuk penari pria dan siger untuk hiasan kepala pada wanita serta kipas untuk masing-masing penari. Alunan musik tradisional juga digunakan sebagai pengiring tarian ini dan berbeda setiap babaknya.