Ragam hias

bentuk dasar hiasan yang diulang-ulang sehingga menjadi pola dalam suatu karya kerajinan atau kesenian

Ragam hias adalah biasa disebut Ornamen, berasal dari bahasa Yunani "ornare" yang artinya hiasan atau menghias. Menghias berarti mengisi kekosongan suatu permukaan bahan dengan hiasan. Ragam hias adalah susunan pola hias yang diulang-ulang dengan menggunakan motif hias berdasarkan kaidah-kaidah tertentu pada suatu bidang atau ruang sehingga menghasilkan bentuk yang indah, . Karya ini dapat berupa tenunan, lukisan (misalnya batik), songket, ukiran, atau pahatan pada kayu/batu. Ragam hias dapat distilisasi (stilir) sehingga bentuknya bervariasi.

Ragam hias ukiran yang melimpah pada rumah gadang

Variasi ragam hias biasanya khas untuk suatu unit budaya pada era tertentu, sehingga dapat menjadi petunjuk bagi para sejarawan atau arkeolog.

Ragam Hias

Ragam hias Nusantara dapat ditemukan pada motif batik, tenunan, anyaman, tembikar, ukiran kayu, dan pahatan batu. Ragam hias ini muncul dalam bentuk-bentuk dasar yang sama namun dengan variasi yang khas untuk setiap daerah. Dalam karya kerajinan atau seni Nusantara tradisional, sering kali terdapat makna spiritual yang dituangkan dalam stilisasi ragam hias.

Terdapat ragam hias asli Nusantara, yang biasanya merupakan stilisasi dari bentuk alam atau makhluk hidup (termasuk manusia), dan ada pula ragam hias adaptasi pengaruh budaya luar, seperti dari Tiongkok, India, Persia,.

Jenis-jenis

Ragam hias terbagi menjadi beberapa jenis,[1] yaitu:

Ragam Hias Tumbuh-tubuhan

Tumbuh-tumbuhan sebagai sumber objek motif ragam hias dapat dijumpai hampir di seluruh pulau di Indonesia. Ragam hias dengan motif flora mudah dijumpai pada barang-barang seni seperti batik, ukiran, dan tenunan.

Ragam Hias Hewan

Ragam hias hewan merupakan bentuk gambar motif yang diambil dari hewan tertentu. Hewan pada umumnya telah mengalami perubahan bentuk atau gaya. Beberapa hewan yang biasa dipakai sebagai objek ragam hias adalah kupu-kupu, burung, kadal, gajah, dan ikan. Ragam hias motif fauna telah mengalami deformasi namun tidak meninggalkan bentuk aslinya. Ragam hias fauna dapat dikombinasikan dengan motif flora dengan bentuk yang digayakan. Motif ragam hias daerah di Indonesia banyak menggunakan hewan sebagai objek ragam hias. Daerah-daerah tersebut seperti Yogyakarta, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Motif ragam hias tersebut dapat dijumpai pada hasil karya batik, ukiran, anyaman, dan tenun.

Ragam Hias Geometris

Ragam hias geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Gaya ragam hias geometris dapat dijumpai di seluruh Indonesia, seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Ragam hias geometris dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias.

Ragam Hias Manusia

Bentuk ragam hias figuratif berupa objek manusia yang digambar dengan mendapatkan penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif biasanya terdapat pada bahan tekstil maupun bahan kayu, yang proses pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menggambar. Ragam hias figuratif banyak dijumpai di daerah timur seperti papua.

Ragam hias Kaligrafi

Ragam hias lainnya.

Modifikasi

Bentuk modifikasi Ragam hias adalah teknik untuk memodifikasi bentuk dari ragam hias itu sendiri, seperti ragam hias flora, fauna, geometris dan figuratif. Teknik-teknik modifikasi ragam hias seperti stilasi, deformasi, distorsi, dekonstruksi dan transformasi. Berikut ini adalah beberapa teknik modifikasi ragam hias, diantaranya yaitu:

Stilasi

Stilasi adalah penggayaan dan penyederhanaan dari bentuk objek ragam hias. Pada jenis modifikasi ragam hias ini tampak sekali penyederhanaan, baik dalam hal bentuk, pewarnaan maupun detailnya [2]

Deformasi

Deformasi adalah bentuk ragam hias yang menekankan pada suatu bagian objek. Bentuk modifikasi ini dapat membongkar objek dan menyusun kembali bagian-bagian dari objek tersebut, namun deformasi tidak menghilangkan bagian objek tersebut.

Distorsi

Distorsi adalah teknik memodifikasi bentuk objek menjadi bentuk yang tidak wajar. Pada modifikasi ini bentuk objek dilebih-lebihkan pada bagian tertentu dan menjadi bentuk yang tidak lazim.

Dekonstruksi

Bentuk dekonstruksi merupakan teknik membongkar objek dan disusun menjadi susunan yang baru, biasanya dekonstruksi dapat menghilangkan beberapa bagian objek.

Transformasi

Transformasi merupakan teknik memodifikasi/merubah bentuk suatu objek menjadi objek yang baru.

Pola

Bentuk ragam hias umumnya memiliki pola atau susunan yang diulang-ulang. Ragam hias ini dapat berbentuk pola simetris dan asimetris. Pola simetris yaitu apabila pola ragam hias memiliki bentuk motif yang sama dan diletakkan seimbang antara sisi kiri dan kanannya. Sedangkan pada pola asimetris motif ragam hias tidak diletakkan di tengah atau motif tidak diletakkan sama antara sebelah kanan dan kiri tetapi masih memiliki keindahan pada komposisinya. Pola ragam hias geometris dapat dilihat pada bentuknya seperti segitiga, segiempat, garis silang, lingkaran dan zigzag.

Pola ragam hias adalah hasil susunan dari suatu aturan tertentu dalam bentuk dan komposisi tertentu. Penempatan pola ragam hias tergantung dari tujuan. Beberapa bentuk pola ragam hias tersebut dapat berupa pola ragam hias tepi, memojok, memusat, bidang beraturan, komposisi, dan pengulangan.

Sumber

Eko Purnomo, dkk 2013. ''Seni Budaya''. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

  1. ^ Harry Sulistianto, dkk. Seni Budaya. Hal. 20. Grafindo Media Pratama.
  2. ^ Toekio M, Soegeng (2000). Mengenal Ragam Hias Indonesia. Bandung: Angkasa. hlm. hlm. 146. ISBN 979-404-201-5 Periksa nilai: checksum |isbn= (bantuan).