Budaya India-Indonesia

budaya keturunan India di Indonesia

Budaya India-Indonesia merujuk kepada jenis kebudayaan India yang berakulturasi dan/atau berasimilasi dengan kebudayaan Indonesia.

Masyarakat India-Indonesia kontemporer di Kuil Sri Mariamman

Bahasa

Bahasa Sanskerta telah lama hadir di Nusantara sejak ribuan tahun lalu, bahkan banyak nama orang Indonesia yang menggunakan nama-nama India atau Hindu (Sanskerta), meskipun tidak berarti bahwa mereka beragama Hindu. Ini karena pengaruh budaya India yang datang ke Nusantara sejak ribuan tahun yang lalu selama Indianisasi kerajaan-kerajaan Asia Tenggara (Hindu-Buddha), dan sejak itu, budaya India ini dilihat sebagai bagian dari budaya Indonesia, terutama dalam budaya Jawa, Bali, dan beberapa bagian dari Nusantara lainya. Dengan demikian, budaya Hindu atau India yang terkait di Indonesia hadir tidak hanya sebagai bagian dari agama, tetapi juga budaya. Akibatnya, adalah umum untuk menemukan orang-orang Indonesia Muslim atau Kristen dengan nama-nama yang bernuansa India atau Sanskerta. Tidak seperti nama-nama yang berasal dari bahasa Sanskerta dalam bahasa Thaidan Khmer, pengucapan nama-nama Sanskerta dalam bahasa Jawa atau Indonesia mirip dengan pelafalan India asli, kecuali bahwa "v" diubah menjadi "w", contohnya "Vishnu" di India berubah menjadi "Wisnu" jika di Indonesia.

Bahasa Tamil dan bahasa Punjab merupakan bahasa dari India lainnya yang paling banyak dipertuturkan di Indonesia. Bahasa Tamil dipertuturkan oleh etnik Tamil; sementara bahasa Punjab dipertuturkan oleh etnik Punjab.

Arsitektur dan seni bangunan

Bentuk-bentuk bangunan candi di Indonesia pada umumnya merupakan bentuk akulturasi antara unsur-unsur budaya Hindu-Buddha yang berasal dari India dengan unsur budaya Indonesia asli. Bangunan yang megah, patung-patung perwujudan dewa atau sang Buddha, serta bagian-bagian candi dan stupa adalah unsur-unsur dari India[1].

Seni pertunjukan

Teater

Wayang

Wayang sebagai budaya asli Indonesia berakulturasi dengan budaya India, unsur cerita-cerita pewayangan Ramayana dan Mahabarata merupakan berasal dari India.

Sendratari Ramayana

Sendratari Ramayana merupakan sebuah pertunjukan yang menggabungkan tari dan drama tanpa dialog yang mengangkat cerita Ramayana. Sendratari Ramayana menceritakan kisah tentang usaha Rama untuk menyelamatkan Sinta yang diculik oleh Rahwana. Sendratari Ramayana merupakan salah satu media dalam menyajikan wiracarita atau epos Ramayana, media lain seperti seni sastra, seni rupa, dan pelbagai seni pertunjukan.

Musik

Tari

Busana

Sari

Sari merupakan busana tradisional India yang dikenakan dengan cara dililitkan pada tubuh sang pemakai. Umumnya busana ini terdiri atas 5-6 lembar kain.

Punjabi

Punjabi merupakan busana tradisional India yang terdiri dari blus panjang yang disertai dengan kain panjang pada lengan.

Festival

Diwali

Serak Gulo

Thaipusam

Hidangan

Pengaruh India terhadap masakan Nusantara, dapat ditelusuri lewat hubungan antara Kesultanan Mughal di India dengan Aceh, sekitar abad 15 hingga abad 16[2]. Beberapa pengaruh Mughal diduga dapat ditemukan dalam masakan yang pedas dan bersantan. Terdapat dua pendapat berbeda soal asal usul rasa pedas ini. Pertama, sumber pedas disebutkan berasal dari cabai yang dibawa oleh bangsa Portugis ke Mughal, hingga sampai ke Nusantara. Kedua, orang India sebenarnya sudah mengenal cabai, jauh sebelum orang Portugis datang.

Masakan Indonesia dengan pengaruh India, diduga terdapat dalam megana atau cacahan sayur nangka, yang masih bisa ditemui di daerah Pekalongan, Wonosobo, dan Temanggung. Masakan ini berada di wilayah-wilayah yang merupakan bekas daerah kerajaan Hindu awal di Jawa, yaitu Kalingga.

Referensi

  1. ^ Merujuk buku Sejarah Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2006 kurikulum 2013 cetakan ke-3
  2. ^ Jejak Pangan India di Nusantara Kompas, 1 Oktober 2010. Diakses 9 Juli 2011.