Anneliese Michel ([ˈanəˌliːzə ˈmɪçl̩]; 21 September 1952 – 1 Juli 1976) adalah seorang perempuan asal Jerman yang pernah menjalani kegiatan pengusiran setan (exorcism) dalam agama Katolik pada setahun menjelang dirinya wafat. Penyelidikan yang dilakukan memastikan secara persis bahwa Michel mengalami kelangkaan zat pertumbuhan serta mengalami kehilangan cairan tubuh. Ayah bunda Michel beserta para pendeta yang bersangkutan digugat atas alasan pembunuhan akibat kelalaian. Michel menderita penyakit kejang-kejang serta pernah diriwayatkan menjalani perawatan atas masalah kejiwaan yang kesemuanya tidak berjalan secara mangkus. Keadaan jasmaniahnya terus menjadi-jadi bilamana dirinya merasakan gejala-gejala yang bermacam-macam yang mana hal tersebut membuatnya harus memakai obat juga. Michel dan keluarganya pun mulai percaya sepenuhnya bahwa Michel mengalami kerasukan arwah jahat. Persoalan ini menarik perhatian khalayak, juru warta dan pemeriksa naskah karena keputusan tak lazim dari para pendeta yang bersangkutan untuk harus mengadakan sebuah tata cara keagamaan Katolik yang sudah lebih dari 200 tahun guna melakukan pengusiran setan. Salah satu film berjudul The Exorcism of Emily Rose ini menjadi satu acuan yang berkaitan dengan cerita Michel.

Anneliese Michel
LahirAnna Elisabeth Michel
(1952-09-21)21 September 1952
Leiblfing, Bavaria, Jerman Barat
Meninggal1 Juli 1976(1976-07-01) (umur 23)
Klingenberg am Main, Bavaria, Jerman Barat
Sebab meninggalKurus kering, kekurangan gizi dan penderitaan kelaparan
MakamKlingenberg am Main, Bavaria
KebangsaanJerman
Dikenal atasdiduga kerasukan setan dan meninggal dunia setelah melakukan pengusiran setan
Musicbrainz: 0c03a908-6b50-46f5-a6b2-5b4751c6e5a3 Discogs: 1055137 Find a Grave: 11381816 Modifica els identificadors a Wikidata

Ketika Michel masih berusia enam belas tahun, dirinya mengalami serangan ayan lalu diketahui secara pasti dengan melalui pengujian terhadap gejala yang dialami bahwa itu merupakan salah satu penyakit menahun yaitu ayan daun telinga bersifat darurat (temporal lobe epilepsy). Kemudian, dirinya pun mengalami tekanan batiniah lalu dirawat di salah satu rumah sakit jiwa. Seiring memasuki usia keduapuluh tahun, dirinya menjadi semakin tidak memiliki tenggang rasa terhadap benda-benda keagamaan yang bermacam-macam lalu mulai mendengar suara yang tidak bersumber dari mana-mana. Keadaan jasmaniahnya terus menjadi-jadi walaupun sudah memakai obat dan mulai berniat bunuh diri. Tidak diragukan lagi bahwa Michel mengalami kerasukan, keluarganya pun mengajukan banding kepada pendeta Katolik agar kegiatan pengusiran arwah jahat dapat diadakaan pada saat itu juga. Semula mendapat penolakan dan ayah bunda Michel harap-harap cemas, dua orang pendeta pun diizinkan oleh keuskupan setempat pada tahun 1975. Setelah wafatnya Michel, ayah bunda Michel beserta dua orang pendeta pun harus bertanggung jawab atas kekhilafan mereka dengan terlibat dalam pembunuhan akibat kelalaian. Mereka semua dipenjara selama enam bulan (berkurang menjadi tiga tahun karena masa percobaan) dan didenda. Gereja Katolik setempat menyatakan bahwa Michel mengalami penyakit rohaniah, bukan kerasukan. Perkara ini dikutip untuk menjadi contoh dalam bentuk kelalaian, penyakit kejiwaan yang disalahartikan, perlakuan yang melampaui batas dan luapan perasaan yang tak terkendali (atau histeria) terhadap keagamaan.

Kehidupan awal

Terlahir dengan nama Anna Elisabeth Michel[1][2] pada 21 September 1952 di daerah Leiblfing, Bavaria, Jerman Barat di sebuah keluarga beragama Katolik, dirinya beserta tiga saudarinya, Josef dan Anna, diasuh oleh satu pasangan ayah bunda. Michel sangat mengimani agama yang dianut dan pernah bergabung dalam kebaktian selama dua kali seminggu. Memasuki enam belas tahun, dirinya mulai mengalami kejang-kejang serta penelitian melalui pengujian gejala yang dialami Michel menyatakan bahwa Michel menderita ayan pada bagian cuping untuk sementara (temporal lobe epilepsy) Pada saat itu Anna Elisabeth Michel tumbuh di lingkungan keluarga yang s taat beragama. Kehidupan masa kecilnya menyenangkan sebagaimana anak-anak seusianya. Tapi Tiba-tiba semua berubah semenjak ia pingsan di sekolahnya,ia seperti orang yang kebingungan mengigau Hingga di anggap Kerasukan Roh Jahat,

Pada Saat Anneliese Michel Beranjak Umur 16 Tahun Setahun kemudian Ia mengalami Hal Yang serupa , Ia Terbangun saat tidurnya ,lalu tanpa sebab dia marah-marah,tubuhnya juga mengalami Kejang Kejang,Hingga Tidak Terkendali dan juga mengalami Halusinasi , Kemudian Ia dibawah Ke Rumah Sakit dan didiagnosa Penyakit epilepsi lobul temporal,Ia juga percaya diri masuk ke bangku perkuliahan dengan mendaftarkan di Universitas Würzburg pada tahun 1973.

Namun, obat-obatan yang diberikannya gagal membantunya, dan seiring berjalannya waktu kondisinya ternyata kian memburuk. Meskipun dia masih minum obatnya, keluarga terdekatnya mulai percaya bahwa dia dikuasai iblis, sehingga dia dianggap perlu mencari solusi di luar metode kedokteran. Dugaan ini kian menguat setelah Anneliese mengaku kerap melihat wajah iblis serta mendengar bisikan-bisikan aneh di telinganya. Bisikan yang paling diingatnya yakni yang mengatakan bahwa dirinya dikutuk dan akan membusuk di neraka. Keluarganya pun, mencoba mencari pertolongan ke para pendeta untuk membantu mengeluarkan iblis tersebut.


Referensi.

  1. ^ Wolff, Uwe (2006). Der Teufel ist in mir [The Devil Is in Me] (dalam bahasa bahasa Jerman). Munich: Heyne. hlm. 56. ISBN 3-453-60038-X. 
  2. ^ Ney-Hellmuth, Petra (2014). Der Fall Anneliese Michel [The Case of Anneliese Michel] (dalam bahasa bahasa Jerman). Würzburg: Königshausen & Neumann. hlm. 20. ISBN 978-3-8260-5230-9.