Gagak
Corvus corax
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Corvus

Linnaeus, 1758

Gagak adalah anggota burung pengicau (Passeriformes) yang termasuk dalam marga Corvus, suku Corvidae.

Hampir semua jenis burung ini berukuran relatif besar dan berwarna bulu dominan hitam. Daerah sebarannya ada di seluruh benua dan kepulauan, dengan perkecualian di Amerika Selatan.

Di antara jenis-jenis unggas, gagak diketahui mempunyai tingkat kecerdasan tertinggi di antara para burung.[1] Kualitas ini sudah sejak lama diketahui manusia, khususnya dalam keterampilannya mencuri berbagai alat bantu manusia. Hewan ini mempunyai kemampuan belajar dan dapat memecahkan permasalahan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitarnya.

Di beberapa kebudayaan dan mitologi, burung gagak kerap dikaitkan dengan sesuatu yang buruk. Di Eropa, gagak dipercaya sebagai burung peliharaan penyihir. Di Indonesia, gagak di hutan dianggap dapat menjadi pertanda kesulitan yang bakal timbul. Ada pula kepercayaan yang mengaitkan sate gagak untuk memanggil genderuwa.

Memiliki warna gelap, memiliki suara serak nyaring dan menusuk telinga, membuat Gagak kerap dikait-katikan dengan hal-hal mitos, banyak yang membenci kemunculan sang gagak yang identik dengan ilmu hitam, dan magis.

Gagak Dalam al-Qur'an

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabd:

“Tidak ada ‘penularan penyakit (Adwa), tidak ada burung penentu nasib baik dan buruk (Thiyarah), tidak ada burung hantu pembawa sial (Hamah), tidak ada bulan shafar pembawa sial atau keberuntungan (Shofar)” (HR. Bukhari dan Muslim), dan dalam riwayat Imam Muslim terdapat tambahan : “ dan tidak ada bintang penentu hujan (Nau)’, serta tidak ada hantu (ghaul).” 1).

Maka jelas itu hanya tahayul: Mengapa burung gagak disebutkan dalam Al Qur’an? justru dalam Al Quran menjelaskan bahwa Burung Gagak sangat istimewa. Karena dialah dipakai sebagai simbol bahwa manusia harus dikubur.

Peran burung gagak dalam cerita yang terkandung dalam Alquran adalah mengajarkan manusia bagaimana cara menguburkan jasad orang mati, mengapa Allah Yang Maha Kuasa memilih hewan ini dari makhluk lainnya? Karena untuk mengajarkan manusia pertama.

Kecerdasan gagak dalam kisah masa lalu juga di sebutkan di dalam Alquran: "Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi." [Q Surat Al-Ma'idah ayat 30]

"Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang di antara orang-orang yang menyesal." [QS. al-Ma'idah ayat 31][2]

Keistimewaan Burung Gagak

1. Etika Dalam hal etika, burung gagak penuh keteraturan dan dijalani mereka dengan disiplin. Terutama dalam penyebaran informasi dan makanan di dalam kelompok. Ketika seekor gagak tidak berbagi informasi maka akan hukuman berupa serangan tiba-tiba berupa cakaran dan patukan dari burung terkuat dalam kelompok itu.

2. Kerjasama tim Burung gagak memiliki jiwa sosial yang tinggi. Hal itu bisa dilihat dari sifat mereka mencari makanan berkelompok dan terorganisasi, bahkan kerap berbagai makanan antar sesamanya.

3. Saling memberikan informasi tentang makanan dan tanda bahaya Burung gagak adalah burung sosial. Mereka sangat suka berkumpul di setiap sore hari dan berbagi informasi tentang apa yang mereka alami sepanjang hari. Dengan saling bertukar informasi, para gagak akan memberitahu dimana letak sumber makanan potensial untuk kelompoknya.

4. Pertemanan Burung gagak memiliki tingkat solidaritas yang tinggi. Hal ini terbukti Ketika satu burung gagak terluka maka gagak yang lain akan datang membantu, bahkan terkadang bisa mencapai puluhan gagak yang berkumpul untuk menolongnya.

5. Keberanian Berbeda dengan burung lainnya, gagak berani mendekati manusia untuk memeriksa apakah ada makanan yang dibawa, Dibandingkan dengan burung rajawali dan elang, burung gagak memiliki ukuran yang kecil. Tetapi mereka bernai mencuri makanan dari burung Elang bahkan manusia sekalipun.

6. Suka mandi Meski warnanya yang terlihat sangat hitam tersebut, ternyata mereka sangat rajin merawat dan membersihkan diri mereka dengan mandi. Bahkan mereka memiliki beberapa warna yang tetap didominasi warna gelap, baik warna kelabu dan lainnya.

7. Kemampuan otak Burung gagak merupakan burung paling pintar di dunia. Para ilmuwan di Jepang telah melakukan penelitian dengan meletakkan makanan di dalam sebuah kotak. Ketika burung lain tidak dapat membuka kotak tersebut, Burung gagak dengan mudah dapat membukanya. Mereka juga mampu mengingat beberapa hal sangat baik dan bahkan memiliki kemampuan menyusun suara yang bagus setara dengan kemampuan bahasa manusia primitif. Gagak memiliki kemampuan untuk membedakan simbol-simbol yang mewakili jumlah.

8. Setia Kepada Pasangan dan Mewariskan Dendam Turun Temurun Burung gagak jantan tidak mengawini betina lain lagi di sepanjang hidupnya, yang dalam beberapa spesies mencapai usia 21 tahun. Tapi ada dua perkawinan lagi berkaitan telur menetas, bila telur betina tidak menetas maka jantan akan meninggalkan pasangannya dan mencari pasangan lain dan mulai hidup baru. Perkawinan dengan betina lain ini juga dilakukan bila betina pasangannya mengalami kematian. Makhluk malang ini mengajarkan kepada kita pelajaran melalui cinta dan kasih sayang dan kesetiaan antara pasangan dan bahwa ketika mencari betina lain untuk menjadi pasangannya dilakukan dengan alasan kuat dengan maksud menjaga kelangsungan jenisnya, atau untuk keturunannya setelah kematian dan tidak menggunakan kesempatan untuk mencari betina lain karena lebih cantik dan indah daripada pasangan betina atau lebih muda dari mereka. Jika mereka bermusuhan, maka mereka bisa mengenal musuhnya itu baik itu mahkluk lain maupun manusia hingga puluhan tahun

9. Berbagi tugas membangun sarang Fungsi utama betina adalah memiliki hak asuh telur sampai menetas dan memberi makan anak mereka setelah menetas Jika si jantan dituntut untuk perlindungan sarang dari serangan musuh di mana mereka berdiri di tepi untuk mencegah masuknya predator yang asing maka dia siap untuk membunuhnya. Keduanya mencari makanan dan dibawa ke sarang. Bila ada lebih dari satu generasi anak-anak di dalam sarang dimana anak-anak membantu orang tua dalam memberi bantuan makanan dan membersihkan sarang dan memberi makan kaum muda dan perlindungan sarang.

10. Apakah karakteristik wilayah yang dihuni oleh burung gagak yang bertengger? Daerah-daerah tersebut harus dekat dengan sumber makanan dan sumber air serta wilayah yang tenang, hangat dan tidak dihuni oleh burung hantu, atau elang. Kini ada fenomena yang membuat banyak ilmuwan tertarik dalam perilaku burung ini karena lebih menyukai kota-kota dari desa, yaitu: 1 Di desa terganggu oleh banyaknya tembakan pemburu tanpa kontrol dalam besar yang kontras dengan kota-kota, yang melarang penembakan di jalanan. 2 Kota-kota besar terdapat taman umum dengan pohon tinggi, dibandingkan dengan penduduk desa yang cenderung untuk menebang pohon dan mengambil keuntungan dari kayu. 3 Pada malam hari pencahayaan lampu terus-menerus di jalan-jalan kota, yang dianggap sebagai jaring pengaman bagi burung-burung gagak dalam tidurnya di pohon-pohon yang kekuatannya lemah dalam gelap.(masshioo.blogspot.com)][3]

Galeri

Referensi

Bibliografi

Pranala luar