Perkara Galileo
Perkara Galileo, dimana Galileo Galilei jatuh ke dalam konflik dengan Gereja Katolik Roma atas dukungannya pada astronomi Copernicus (heliosentrisme), seringkali dianggap sebagai sebuah peristiwa penting dalam sejarah hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan.
Pada tahun 1610, Galileo menerbitkan karyanya Sidereus Nuncius (Pembawa Pesan Berbintang), menjelaskan pengamatan-pengamatan yang mengherankan yang ia alami dengan teleskop barunya. Hal-hal ini dan penemuan-penemuan lainnya melahirkan kesulitan-kesulitan besar pada pengertian akan surga yang telah dipegang teguh sejak lama, dan melahirkan minat yang baru di dalam ajaran-ajaran radikal seperti teori heliosentrisme Copernicus.
Sebagai reaksinya, banyak cendekiawan menyerang teori tersebut sebab teori ini terlihat bertentangan dengan beberapa kutipan dari Kitab Suci. Bagian Galileo di dalam kontroversi atas teologi, astronomi dan filosofi ini berpuncak pada pengadilan dan penjatuhan hukumannya pada tahun 1633 atas dasar kecurigaan yang mendalam akan paham yang melawan ajaran Gereja.