Wang Mingdao
Wang Ming-tao (25 Juli 1900 – 28 Juli 1991) adalah seorang penginjil di Republik Rakyat Cina. lahir pada tahun 1900 di Beijing.[1] Wang dibesarkan di gereja Kongregational bawah bimbingan ‘’London Misionaris Society’’.[2] Wang berjanji untuk masuk pelayanan.[2] Wang tidak menerima pelatihan teologis, tetapi Wang memiliki cara berbicara yang baik dan memahami suatu sistem kepercayaan konservatif berorientasi Alkitab.[2] Sebagai seorang menteri muda pada tahun 1920 S, Wang menganjurkan ‘’THREE-SELF PRINSIP’’ sebagai awalnya disarankan oleh John Nevies, gereja di ladang misi harus mandiri.[2] Wang mulai pertemuan rumah kecil yang selama bertahun-tahun tumbuh menjadi Taber Kristen yang dibuat di Beijing.[2] Wang menegaskan bahwa setiap anggota terwujud yang terlihat rohani.[2] Ada beberapa 570 anggota pada saat Komunis mengambil alih.[2] Tabernakel menganjurkan ibadah Kristen yang sederhana dan gaya hidup yang nyata sesuai arahan dari Alkitab.[2] Hal yang ditekankan adalah praktik kekristenan, seperti makan makanan rohani dan menyebarkan pesan gereja.[2]
Wang Ming-tao | |
---|---|
Lahir | 25 Jul1 1900 Beijing, Cina |
Meninggal | 28 Juli 1991 Shanghai, Cina |
Di pertengahan tahun 1970-an, Wang membangun gereja lokal yang mempunyai tiga prinsip-prinsip yaitu pengembangan diri sendiri, pengendalian diri sendiri, dan penopangan diri sendiri.[1] Gereja in sendiri awalnya hanyalah semacam persekutuan rumah tangga di daerah Peking, di mana orang-orang datang untuk bersekutu , mempelajari Alkitab, dan berdoa.[1] Kelompok persekutuan ini terus mengalami perkembangan hingga pada tahun 1937, Wang berhasil mendirikan “Christian Tabernakel” (nama gereja yang didirikannya) dari persekutuan tersebut.[1] Ketika Cina dikuasai oleh komunisme, gereja dan kekristenan dituntut untuk tetap eksis dan tetap berada di dalam masyarakat.[1] Pada saat itu, gereja ini hanya memiliki jemaat 570 orang.[1] Hal ini menjadi keunikan dari gereja ini adalah simplisitasnya yang menyatakan bahwa hal-hal upacara (seremonial) yang tidak dijelaskan di dalam Alkitab , tidak perlu untuk dilakukan.[1] Oleh karena itu, gereja ini tidak mengandung unsur “liturgi”, paduan suara, kantong persembahan, dan juga perayaan Natal.[1] Wang juga menolak bila hal-hal teologis dijadikan suatu ketentuan bagi setiap orang yang hendak melayani Tuhan.[1] Wang mengatakan bahwa perlu adanya pendidikan akan Alkitab dan pengenalan akan Roh Kudus.[1] Wang Ming-tao membawa tradisi baru dalam pelayanan gereja , pelayanan kaum awam.[1]