Mundu, Tanjung, Brebes

desa di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah
Revisi sejak 23 Juni 2019 10.50 oleh LaninBot (bicara | kontrib) (Perubahan kosmetik tanda baca)

Mundu merupakan nama suatu desa di kecamatan Tanjung, Brebes, Jawa Tengah, Indonesia. Dari cerita sesepuh Desa ini awalnya dipimpin Kuwu Mundu atau Kepala Desa bernama Ardiwinata yang sekarang namanya digunakan sebagai nama jalan utama desa ini dan dibantu Sekdes yang disebut dengan Carik dan saat itu Cariknya bernama Karwiyan. Kepemimpinannya dilanjutkan anaknya sebagai Kuwu yang bernama Soenarto dan Cariknya Uho dan berganti Daryani, beliau (Mantan Kuwu Soenarto) beristri dua dan dari istri pertama memiliki anak perempuan yang menikah dengan R. Sutikno (Menantu Kuwu Soenarto) yang kemudian menjadi Kepala Desa Mundu menggantikan Kuwu Soenarto sedangkan Sekdes-nya bernama Suhari. Bergulir kepemimpinan Kepala Desa kepada Wukirno kemudian berganti Kepala Desa dipimpin Tato Widagdo (Menantu Mantan Carik Suhari). Kali ini Desa Mundu dipimpin oleh Kepala Desa seorang perempuan, beliau tidak asing lagi adalah anak perempuan dari Mantan Kuwu atau Kades R. Sutikno. Warga Desa Mundu mayoritas memeluk agama Islam, hal ini dilihat dari adanya pondok pesantren yang dibuat dan dipimpin oleh Kyai Sepuh Asfani.

Mundu
Peta lokasi Desa Mundu
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenBrebes
KecamatanTanjung
Kode pos
52254
Kode Kemendagri33.29.13.2010 Edit nilai pada Wikidata
Luas+/- 300 Ha
Jumlah penduduk+/- 6.000 Jiwa
Peta
PetaKoordinat: 6°54′44″S 108°49′45″E / 6.91222°S 108.82917°E / -6.91222; 108.82917


Saat ini Desa Mundu terdiri dari 2 Rukun Warga (RW) dan 10 Rukun Tetangga (RT). Kepala RT 01/01 Bpk Warnono, RT 02/01 Bpk Bawon, RT 03/01 Bpk Casidik, RT 04/01 Bpk Sumarto & RT 05/01 Bpk Rodin (Oding). Kepala RT 01/02 Bpk Ratmani, RT 02/02 Bpk Hasan Hariri, RT 03/02 Bpk Sucari, RT 04/02 Bpk Oman Al Rohman dan RT 05/02 Bpk Kanim. Sekdes bernama Bpk Irfai S.ip, Kepala Dusun 1 Bpk Edi Suyanto, Kaur Kesra Bpk Rubad, Kaur Umum Bpk Masrukhi, Kaur Ekbang Irfa'i, Pembantu Kaur masing-masing bernama Abdullah, Sunanto dan Warsa. Organisasi kemasyarakatan: Ansor, Fatayat, Muslimat, IPNU, IPPNU, BANSER, GARDA BANGSA. Karang Taruna Sinar Pagi dan Klub Sepak Bola PHM (Putra Harapan Mundu).

Profil Desa:

1. RT 01/01 adalah wilayah Desa Mundu yg berada di ujung utara Desa Mundu, berbatasan langsung dgn Pedukuan Bulak Asem, Karangjaya & Karangreja yg merupakan bagian dari Desa Luwungbata. Sebagian besar penduduk wilayah ini adalah pendatang dari luar Desa Mundu, luar Kecamatan, luar Kabupaten bahkan ada yg dari luar Provinsi. Mata pencahariannya terdiri dari berbagai profesi. Diantaranya ada yg jadi Bos bawang merah (Dede Mulyono), Bos Bekatul (Ramuja), Bos Gabah & Sembako (Asikin), Bos Buah (Juki, Wartono, Harjo, Sunar, dll), Bos Kripik (Dazwati), Bos Bahan Bangunan & Baby Shop (Anwar Humaedi), Bengkel Motor (Yanto & Oji), Bos Sayur (Dede Irawan & Katez), Pangkas Rambut Doel Lanto, Supir Dum Truck (Juned, Warsim & Sangwar), Supir Sayur (Demang & Sono) Toko ATK (Ust. Abdurrohman & Ustazah Roisah), Bos Rongsok (Sarwan), Gilingan tepung Warsudin, Gilingan padi Toyo, Stim Motor Edi, Bos mie ayam Lili Wirjo, Bos kambing Atik.

Tokoh masyarakat juga banyak dari wilayah ini, diantaranya Bpk Mustadi Cholil, Drs. Rahmat, M.Ag, Agus Suhendi, S.Pd, S. Ahyad, Imam Mukhtar, A.Md.Kom, Khaeriyah, S.Pd, Anisatun Muyasaroh, S.Pd, Khaerul Anam, S.Pd, Abdul Mugni Mualim, A.Md.Kep. Muhaemin A.Md.Pd, Rikhanah, S.Pd.PGTK, Miftahudin ST, Yayan Eka P, S.Pd, Ust. Abdurrohman, Rudiyanto, M.Pd, Ulvah Setyowati, S.Si.

2.RT 02/01 diketuai oleh Bpk Bawon, beliau adalah penduduk asli Desa Mundu, ia seorang duda beranak tiga dgn kehidupannya yg sederhana, ramah untuk ukuran masyarakat desa. di RT 02 pula Ibu Kepala Desa berdomisili. SD Mundu II berada di RT 02. Toko sembako juga ada di RT 02 milik ibu Casri dan Bpk Sokari, juga outlet isi ulang air mineral Ibu Lilis. Namun kebanyakan warga RT 02 bertani dan beternak. ada beberapa kelompok tani diantaranya "gapoktan", "gapoknak" dan lumbung mandiri pangan.

3. RT 03/01 diketuai oleh Bpk Casidik, ia juga warga asli Desa Mundu, warganya kebanyakan bekerja di Jakarta menjadi pengusaha, pedagang, karyawan pabrik dan pembantu rumah tangga, tidak banyak hal yang menonjol di RT ini, karena kebanyakan warga RT ini juga bertani dan beternak.

4.RT 04/01 diketuai oleh Bpk Sumarto tidak ada hal yang begitu menonjol, hanya di RT itu terdapat dua Musholla Al Mubarok dan Al Ikhlas, warga RT tersebut kebanyakan bertani dan beternak, kehidupan warganya kebanyakan urbanisasi ke Jakarta dan juga ke luar negeri sebagai TKI.

5.RT 05/01 diketuai oleh Bpk Rodin, adalah RT yang agak kaya, sebab di RT ini terdapat SD Mundu I, Madrasah Diniyah dan PAUD Muslimat serta Masjid Masjid Jamie Baetur Rohim Desa Mundu berada di sini. Bahkan masjid sekarang sedang di bangun kembali dengan rencana biaya sebesar Rp.730,000,000 (tujuh ratus tiga puluh juta rupiah) berdasarkan perhitungan Dinas PU tahun 2008 dan dewasa ini pembangunan mamsjid tersebut tengah berjalan sudah mencapai 55% telah menelan biaya swadaya murni masyarakat sebesar Rp.505,000,000 (lima ratus lima puluh juta rupiah). Yang mengagumkan uang sebesar itu murni dari masyarakat Desa Mundu, baik yang ada di dalam Desa maupun yang ada di luar Desa serta luar negeri. Pemerintah Kabupaten, Provinsi dan Pusat belum memberikan bantuan sedikitpun, walaupun panitia berkali-kali mengajukan proposal untuk minta bantuan. Kelak, apabila pembangunan Masjid Jamie Baetur Rohim itu sudah jadi, Insya Allah Masjid Desa Mundu merupakan masjid terbaik dan termegah di Kecamatan Tanjung. Ketua panitia pembangunan masjid Bpk Ahyad berharap agar pada Idul Fitri 1433 H yang akan datang masjid sudah selesai 100%. Motor penggerak pembangunan masjid Bpk Drs.Muntadzir selalu menghimbau kepada masyarakat Desa Mundu agar dalam berinfak pembangunan masjid itu disertai dengan semangat keikhlasan. Pembangunan masjid sudah berjalan hampir 3 tahun, karena peletakan batu pertama dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 2008 oleh almarhum Bpk Adnan, Ketua Pengurus Masjid. Selaku Bendahara, Bpk Tarwa yang sekarang dijabat oleh Bpk Sumantoro pun gigih dalam melaksanakan pembangunan masjid tersebut. Di RT ini pula terdapat tempat peristirahatan terakhir alias "MAKAM".

6. RT 01/02 diketuai oleh Bpk Ratmani ini juga penduduk asli Desa Mundu, mungkin inilah secara ekonomi, RT terkaya di Desa Mundu karena dalam pembangunan masjid, RT ini telah menyumbang dana sebesar 38 Juta rupiah. Pengurus pembangunan kebanyakan dari RT ini, seperti Bpk Drs.Muntadzir, Bpk Tarwa, Bpk HM.Carum, Mantan Kades Wukirno. Walaupun tidak ada bangunan yang menonjol kecuali sebuah Mushola namanya Al Mukhlis, namun kebanyakan warga RT ini bekerja di Korea dan Arab Saudi juga Taiwan serta ada pendatang yang menikah dengan warga RT ini diantaranya Roni asal cirebon yang membuka usaha toko komputer dan alat tulis yang bernama TOKO REJI KOMPUTER dari Banjarharjo juga ada Supri yang asalnya dari Sragen punya usaha toko pakaian bernama "TOKO AZIZAN" dipasar Cigedog serta ada Khotib asal Jember punya usaha sembako didepan Masjid Mundu.

7. RT 02/02 diketuai oleh Mas Khasan Khariri, penyumbang kedua dengan Rp 30 juta rupiah. Warga RT ini kebanyakan berdagang seperti H.Ali Rudin orang terkaya di RT ini usahanya toko sembako, obat pertanian dan usaha angkutan juga Bpk Edi Suyanto Kepala Dusun juga sebagai pengusaha meubel TIGA PUTRA, Bos Jagung Manis sdr. Ato...tidak ada hal menonjol lainnya di RT ini.

8. RT 03/02 diketuai oleh Bpk Sucari, dibilang RT minus sebab kebanyakan warganya adalah buruh tani. Namun di RT ini ada bapak Mantan Camat H. Mar'udi.

9. RT 04/02 diketuai oleh Rasji, Tokohnya Nur Kholid suami dari Masriah dan bapak dari Sidqia. Di RT ini terdapat Rice Mill (penggilingan padi) milik bapak Safrudin, toko sembako juga banyak, ada 3 buah toko yang menjual sembako.

10. RT terbontot (terakhir) di desa ini diketuai oleh Bpk Damin, warganya kebanyakan warga pra-sejahtera karena mata pencahariannya sebagai buruh tani. Andil dalam pembangunan masjid pun paling minim, baru sekitar Rp. 7 jutaan,namun semangat membangun tidak kalah dengan RT-RT yang lain. Ada penjual bakso terkenal di RT ini milik Mpo Bawon, barangkali pembaca lewat ke Desa Mundu rasanya rugi jika tidak mampir ke baksonya Mpo Bawon, tempatnya strategis di pinggir jalan perbatasan antara desa Mundu dengan Desa Luwunggede.

Itulah sekilas wajah/cermin atau Profile Desa Mundu. Tulisan ini diangkat dengan harapan agar bapak-bapak kita di "atas" sana membaca, bahwa betapa pun desa kecil yang penduduknya hanya sekitar 3.000 jiwaan, namun dinamika pembangunan tetap ada dan bahkan bersemangat walaupun dengan cara swadaya masyarakat.