Bukalapak

perusahaan asal Indonesia
Revisi sejak 15 Februari 2019 16.55 oleh Enperfectify World (bicara | kontrib) (←Suntingan 36.85.198.208 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Alqhaderi Aliffianiko)

Bukalapak merupakan salah satu pusat perbelanjaan daring (online marketplace) di Indonesia (biasa dikenal juga dengan jaringan toko daring ) yang dimiliki dan dijalankan oleh PT. Bukalapak. Bukalapak didirikan pada 10 Januari 2010 oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid di sebuah rumah kos di Bandung, Jawa Barat.[2] Saat ini, Bukalapak tercatat sebagai startup unicorn (memiliki valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS) di Indonesia setelah GO-JEK, Traveloka, dan Tokopedia.[3]

Bukalapak
PT. Bukalapak
Berkas:Logo bukalapak.png
URLhttps://www.bukalapak.com dan https://mitra.bukalapak.com/ Edit nilai pada Wikidata
TipePerseroan terbatas
Bersifat komersial?Tidak
BahasaIndonesia
PembuatAchmad Zaky Edit nilai pada Wikidata
Berdiri sejak10 Januari 2010
Lokasi kantor pusatJakarta Edit nilai pada Wikidata
NegaraIndonesia Edit nilai pada Wikidata
Peringkat Alexa150 (hingga Agustus 2018)[1]
StatusAktif
Facebook: Bukalapak X: bukalapak Instagram: bukalapak LinkedIn: pt-bukalapak-com Youtube: UCFg3EocOqjE2Oj1mMiU_wag Modifica els identificadors a Wikidata

Seperti pada situs marketplace lain dengan model bisnis customer-to-customer (C2C), Bukalapak menyediakan sarana penjualan dari konsumen-ke-konsumen yang memungkinkan setiap penggunanya dapat menjadi penjual atau pembeli. Pengguna perorangan ataupun perusahaan dapat membeli dan menjual produk, baik barang baru maupun bekas, seperti sepeda, perlengkapan bayi, gawai (gadget), komputer, perlengkapan rumah tangga, busana, elektronik, dan lain-lain.

Sejarah

Bukalapak didirikan oleh Achmad Zaky pada awal tahun 2010 sebagai divisi agensi digital bernama Suitmedia[4] yang berbasis di Jakarta. Suitmedia merupakan perusahaan agensi digital yang menawarkan jasa pengembangan web, aplikasi, strategi optimalisasi pemasaran digital dan lain-lain.[5] Kelak, Suitmedia turut mengembangkan beberapa website besar di Indonesia seperti Kitabisa.com, Hijup.com dan Blanja.com.

Sebelum mendirikan Suitmedia, Ahmad Zaky sebenarnya sudah mulai mengerjakan proyek IT semasa kuliah. Salah satu proyek yang dikerjakan oleh Zaky pada semester III kuliahnya adalah menciptakan program hitung cepat atau quick count pemilu untuk sebuah stasiun televisi swasta.[6] Setelah lulus dari kuliahnya, barulah Zaky mendirikan Suitmedia. Dalam perjalanannya di Suitmedia, Zaky merasa ada sesuatu yang kurang. Ia ingin menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang. Dari sanalah kemudian tercetus ide mendirikan Bukalapak.[7]

Bukalapak berstatus sebagai sebuah Perseroan Terbatas (PT) pada September 2011 dan dikelola oleh manajemen yang dipimpin oleh Achmad Zaky sebagai CEO (Chief Executive Office) dan Nugroho Herucahyono sebagai CTO (Chief Technology Officer).

Pendanaan

Setelah berdiri kurang lebih setahun, Bukalapak mendapat penambahan modal dari Batavia Incubator[8] (perusahaan gabungan dari Rebright Partners yang dipimpin oleh Takeshi Ebihara[9], Japanese Incubator dan Corfina Group). Pada tahun 2012, Bukalapak menerima tambahan investasi dari GREE Ventures[10] yang dipimpin oleh Kuan Hsu[11].

Pada bulan Maret 2014, Bukalapak mengumumkan investasi oleh Aucfan, IREP, 500 Startups, dan GREE Ventures.[12] Tidak berselang lama dari pemberitaan tersebut, pada tanggal 18 Maret 2014 Bukalapak pun meluncurkan aplikasi seluler untuk Android. Sampai dengan 3 Juli 2014, aplikasi tersebut telah didownload oleh lebih dari 87 ribu pengguna Bukalapak. Dari laporan keuangan EMTEK tahun 2015 (pemilik 49% saham Bukalapak), diketahui bahwa Bukalapak telah mendapatkan dana investasi dari EMTEK total hingga Rp 439 miliar. Namun sepanjang tahun 2015 Bukalapak tercatat masih merugi hingga Rp 229 miliar rupiah, dengan pemasukan Rp 6,4 miliar.[13]

Pada Januari 2018, Bukalapak mendapatkan suntikan dana dari Mirae Asset dan Naver Asia Growth Fund , sebuah lembaga pendanaan dari Korea Selatan. Tidak disebutkan berapa besar nilai investasinya namun Reuters menyebut nilainya mencapai US$50 juta atau setara Rp 700 juta.[14]

Fitur

Pada 25 Juni 2014 Bukalapak menambahkan fitur Quick Buy, yaitu di mana pembeli tidak perlu melakukan registrasi akun terlebih dahulu ketika akan membeli barang. Ketika muncul halaman, cukup isi data pembelian dan pembeli memilih tab Beli Tanpa Akun. Tahapan ini, pembeli cukup memasukkan email yang selalu aktif dan detail alamat pengiriman barang. E-mail aktif tersebut nantinya digunakan untuk mengirim tagihan pembayaran dan sebagai kontak untuk menghubungi pembeli jika terjadi kesalahan saat transaksi. Oleh karena itu untuk email diharapkan tidak salah dalam penulisannya, karena nantinya akan berpengaruh kepada verifikasi transaksi anda.

Bukalapak memiliki program untuk memfasilitasi para UKM yang ada di Indonesia untuk melakukan transaksi jual beli secara online. Hal ini dikarenakan transaksi melalui online dapat mempermudah UKM dalam menjual produk-produk yang mereka miliki tanpa harus memiliki toko offline. Untuk yang telah memiliki toko offline, Bukalapak mengharapkan dengan adanya situs tersebut dapat membantu meningkatkan penjualan toko offline tersebut.

Jenis Produk

Kategori ini sejenis kategori yang diolah menjadi kategori yang satu menjadi kategori yang lain jenis produk yang ada di Bukalapak meliputi: Handphone, Sepeda, Tablet, Aksesori Gadget, Anak-anak, Komputer, Laptop, Printer/Scanner, Media Penyimpanan Data, Fashion Wanita, Fashion Pria, Aksesori Fashion, Peralatan Elektronik, Audio & Video, Perlengkapan Rumah Tangga, Perlengkapan Bayi, Sampai dengan Buku ataupun Alat Musik dan lain-lain.

Sistem Pembayaran BukaDompet

Sistem pembayaran transaksi yang dimiliki Bukalapak adalah jaminan keamanan transaksi jual beli dalam sistem pembayaran yang dikenal juga dengan BukaDompet. Berbeda dengan situs yang berkembang pada tahun 2000-an yang umumnya berupa iklan dan memperbolehkan penjual dan pembeli untuk berkomunikasi secara langsung lewat telepon, namun di Bukalapak, penjual dan pembeli tidak diperkenankan untuk berkomunikasi secara langsung karena berpotensi terjadinya penipuan.

Dalam hal ini Bukalapak akan menjadi pihak ketiga yang menengahi transaksi antara penjual dan pembeli.

Proses Sistem Pembayaran Transaksi

Ketika calon pembeli ingin membeli sebuah barang dari penjual di Bukalapak, maka pembeli harus melakukan transfer pembayaran ke Bukalapak terlebih dahulu. Jika transfer telah berhasil, Bukalapak akan memberi tahu penjual bahwa pembayaran sudah diterima oleh Bukalapak dan penjual bisa melakukan pengiriman barang yang sudah dipesan pembeli melalui pesan sms. Ketika barang tiba di pembeli, pembeli melakukan konfirmasi penerimaan barang kepada Bukalapak, dan Bukalapak akan melakukan transfer uang pembelian kepada penjual. Dengan program jaminan ini, bila pembeli tidak menerima barang sampai batas waktu tertentu, dana pembeli akan dikembalikan 100%.

Pengguna

Bukalapak awal mulanya terkenal dari para penghobi sepeda. Hadir secara bersamaan dengan trend sepeda lipat dan fixed gear yang berlangsung dari kota besar seperti Jakarta, Bogor, Bandung yang kemudian menyebar ke berbagai kota lainnya di Indonesia. Kedekatan dengan komunitas sepeda tidak bisa dimungkiri karena Bukalapak besar karena adanya komunitas sepeda yang waktu itu tahun 2011 sedang meledak.

Menurut pernyataan Zaky yang dirilis startupbisnis kedekatan dengan dunia sepeda ini terjadi tanpa disengaja. Bukalapak juga dianggap oleh komunitas sepeda khususnya para pedagang sepeda yang menghancurkan harga pasar. Banyak toko sepeda yang memprotes keberadaan Bukalapak karena menawarkan harga terlalu miring, inilah salah satu yang memicu pertumbuhan pengguna di bukalapak.com.

Dalam satu hari, Bukalapak dikunjungi lebih dari 2 juta kunjungan. Hingga saat ini, Bukalapak memiliki 7 juta yang dijual oleh para pengguna (per Desember 2015) dan berada pada posisi 11[15] situs besar di Indonesia berdasarkan Alexa.

Referensi

  1. ^ "bukalapak.com Site Info". Alexa Internet, Inc. Diakses tanggal 30 Agustus 2018. 
  2. ^ "Tech in Asia Indonesia - Komunitas Online Startup di Asia". id.techinasia.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-10-08. 
  3. ^ Media, Kompas Cyber (2018-01-10). "Resmi, Bukalapak Jadi Startup Unicorn Ke-4 Indonesia - Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-10-08. 
  4. ^ Long Overdue E-Commerce Group BukaLapak Finally Supports Online Payment DailySocial, 28 Agustus 2012
  5. ^ "Suitmedia | Our Works". suitmedia.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-11-09. 
  6. ^ Kusuma, Hendra. "Tiga Kunci Sukses Ala Bos Bukalapak". detikfinance. Diakses tanggal 2018-11-09. 
  7. ^ "Achmad Zaky, Tokoh di Balik Situs-situs Beken | SWA.co.id". SWA.co.id (dalam bahasa Inggris). 2014-12-02. Diakses tanggal 2018-11-09. 
  8. ^ Batavia Incubator Launches, Invests in Bukalapak.com TechinAsia, 15 Juli 2011
  9. ^ Identifying and funding the next big startups from Southeast Asia Singapore based investor Takeshi Ebihara
  10. ^ GREE Ventures reveals more on investment strategy with Bukalapak’s funding E27, 11 September 2012
  11. ^ Kuan Hsu Profile Kuan Hsu GREE Ventures
  12. ^ Press Release : Bukalapak Tumbuh Pesat, Menarik Investasi dari Investor Global
  13. ^ "EMTEK Suntikkan Dana Total 432,69 Miliar Rupiah ke Bukalapak.com" (dalam bahasa Inggris). 2016-05-04. Diakses tanggal 2016-08-12. 
  14. ^ Franedya, Roy. "Masuk Pasar RI, Investor Korea Ini Suntik Bukalapak Rp 700 M". fintech (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-01-21. 
  15. ^ Bukalapak Site Info Alexa

Pranala luar