Pengendus manusia
Pengendus manusia (People sniffer) adalah serangkaian peralatan detektor personel yang digunakan oleh Angkatan Darat Amerika Serikat dalam Perang Vietnam. Peralatan-peralatan ini bertujuan untuk mendeteksi tentara musuh dalam posisi tersembunyi, karena situasi seperti ini sering ditemui dalam pertempuran di dalam hutan-hutan Vietnam. Terdapat dua versi pengendus yang digunakan tentara Amerika Serikat, yaitu versi ransel dan versi yang dipasang di helikopter.
Cara mendeteksi
Peralatan-peralatan ini memanfaatkan cairan atau gas yang keluar dari tubuh manusia, misalnya cairan dan gas yang terkandung dalam urin dan keringat.[1] Teknologi ini dikembangkan oleh perusahaan General Electric untuk satuan Chemical Corps (Korps Kimia) dalam Angkatan Darat AS.[2] Contohnya, amonia yang banyak terkandung dalam keringat, jika direaksikan dengan asam klorida akan membentuk amonium klorida. Perwira-perwira Chemical Corps diberi tugas merencanakan misi-misi pengendusan, kelak disebut "Operation Snoopy", dan tentara-tentara bawahannya bertugas mempelajari penggunaan alat-alat pengendus, dan terlibat dalam misi-misi tersebut.[1]
XM-2
Detektor personel XM-2, atau disebut juga E63,[3] adalah versi pertama pengendus manusia yang digunakan oleh Angkatan Darat AS. XM-2 terdiri dari sebuah sensor yang terpasang pada sebuah ransel, dan sebuah tabung penghirup udara yang terletak pada ujung sebuah senapan. XM-2 sering bermasalah karena justru mendeteksi tentara yang membawanya alih-alih mendeteksi musuh. Alat ini juga sering mengeluarkan bunyi yang khas sehingga keberadaannya sering diketahui musuh.[1]
XM-3
Detektor personel XM-3 adalah pengendus manusia versi kedua dan didesain untuk dipasang pada helikopter. XM-3 terdiri dari dua unit yang sama persis tetapi bekerja sendiri-sendiri dan menggunakan dua mode yang berbeda. Pada 1970, XM-3 disebut detektor personel M3, dan menjadi peralatan standar dan banyak dipakai di helikopter OH-6 Cayuse, OH-58 Kiowa, dan UH-1 Iroquois.[1]
Efektivitas
Walaupun berguna, alat-alat pengendus manusia ini sering bermasalah. Salah satu masalahnya adalah terlalu sensitif dan sering mendeteksi penduduk sipil atau hewan sekitar alih-alih mendeteksi musuh.[4] Pada 1967 Army Scientific Advisory Panel ("Panel Penasihat Ilmiah Angkatan Darat") Amerika Serikat mengirim John D. Baldeschwieler ke Vietnam untuk melakukan eksperiment terkontrol dan mengukur kemampuan alat-alat ini untuk mendeteksi amonia.[1] Pengujian yang dilakukan Baldeschwieler menunjukkan bahwa respons alat-alat ini sering bersifat acak sehingga efektivitasnya tergantung pemakainya. Walaupun demikian, kemampuan alat-alat ini mendeteksi zat-zat lain, seperti asap, tetap bermanfaat untuk tentara AS dalam Perang Vietnam.[1]
Referensi
- ^ a b c d e f Kirby, Reid. "Operation Snoopy: The Chemical Corps' "People Sniffer" Diarsipkan 2007-07-16 di Wayback Machine.", Army Chemical Review, January–June 2007, pp. 20–22, accessed October 24, 2008.
- ^ Pisor, Robert. End of the Line: The Siege of Khe Sanh, (Google Books), W. W. Norton & Company, 1982, p. 57, (ISBN 0393322696), accessed October 24, 2008.
- ^ "Operational Report of the 9th Infantry Division for the Period Ending 31 October 1968 Diarsipkan 29 April 2011 di Wayback Machine.", November 16, 1968, p. 40, accessed October 24, 2008.
- ^ Dunnigan, James F. and Nofi, Albert A. Dirty Little Secrets of the Vietnam War: Military Information You're Not Supposed to Know, (Google Books), Macmillan, 2000, p. 236, (ISBN 031225282X), accessed October 24, 2008.