Pengendus manusia

peralatan detektor
Revisi sejak 23 Februari 2019 04.28 oleh HaEr48 (bicara | kontrib) (XM-3)

Pengendus manusia (People sniffer) adalah serangkaian peralatan detektor personel yang digunakan oleh Angkatan Darat Amerika Serikat dalam Perang Vietnam. Peralatan-peralatan ini bertujuan untuk mendeteksi tentara musuh dalam posisi tersembunyi, karena situasi seperti ini sering ditemui dalam pertempuran di dalam hutan-hutan Vietnam. Terdapat dua versi pengendus yang digunakan tentara Amerika Serikat, yaitu versi ransel dan versi yang dipasang di helikopter.

Cara mendeteksi

Peralatan-peralatan ini memanfaatkan cairan atau gas yang keluar dari tubuh manusia, misalnya cairan dan gas yang terkandung dalam urin dan keringat.[1] Teknologi ini dikembangkan oleh perusahaan General Electric untuk satuan Chemical Corps (Korps Kimia) dalam Angkatan Darat AS.[2] Contohnya, amonia yang banyak terkandung dalam keringat, jika direaksikan dengan asam klorida akan membentuk amonium klorida. Perwira-perwira Chemical Corps diberi tugas merencanakan misi-misi pengendusan, kelak disebut "Operation Snoopy", dan tentara-tentara bawahannya bertugas mempelajari penggunaan alat-alat pengendus, dan terlibat dalam misi-misi tersebut.[1]

XM-2

Detektor personel XM-2, atau disebut juga E63,[3] adalah versi pertama pengendus manusia yang digunakan oleh Angkatan Darat AS. XM-2 terdiri dari sebuah sensor yang terpasang pada sebuah ransel, dan sebuah tabung penghirup udara yang terletak pada ujung sebuah senapan. XM-2 sering bermasalah karena justru mendeteksi tentara yang membawanya alih-alih mendeteksi musuh. Alat ini juga sering mengeluarkan bunyi yang khas sehingga keberadaannya sering diketahui musuh.[1]

XM-3

Detektor personel XM-3 adalah pengendus manusia versi kedua dan didesain untuk dipasang pada helikopter. XM-3 terdiri dari dua unit yang sama persis tetapi bekerja sendiri-sendiri dan menggunakan dua mode yang berbeda. Pada 1970, XM-3 disebut detektor personel M3, dan menjadi peralatan standar dan banyak dipakai di helikopter OH-6 Cayuse, OH-58 Kiowa, dan UH-1 Iroquois.[1]

Efektivitas

Walaupun berguna, alat-alat pengendus manusia ini sering bermasalah. Salah satu masalahnya adalah terlalu sensitif dan sering mendeteksi penduduk sipil atau hewan sekitar alih-alih mendeteksi musuh.[4] Pada 1967 Army Scientific Advisory Panel ("Panel Penasihat Ilmiah Angkatan Darat") Amerika Serikat mengirim John D. Baldeschwieler ke Vietnam untuk melakukan eksperiment terkontrol dan mengukur kemampuan alat-alat ini untuk mendeteksi amonia.[1] Pengujian yang dilakukan Baldeschwieler menunjukkan bahwa respons alat-alat ini sering bersifat acak sehingga efektivitasnya tergantung pemakainya. Walaupun demikian, kemampuan alat-alat ini mendeteksi zat-zat lain, seperti asap, tetap bermanfaat untuk tentara AS dalam Perang Vietnam.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e f Kirby, Reid. "Operation Snoopy: The Chemical Corps' "People Sniffer" Diarsipkan 2007-07-16 di Wayback Machine.", Army Chemical Review, January–June 2007, pp. 20–22, accessed October 24, 2008.
  2. ^ Pisor, Robert. End of the Line: The Siege of Khe Sanh, (Google Books), W. W. Norton & Company, 1982, p. 57, (ISBN 0393322696), accessed October 24, 2008.
  3. ^ "Operational Report of the 9th Infantry Division for the Period Ending 31 October 1968 Diarsipkan 29 April 2011 di Wayback Machine.", November 16, 1968, p. 40, accessed October 24, 2008.
  4. ^ Dunnigan, James F. and Nofi, Albert A. Dirty Little Secrets of the Vietnam War: Military Information You're Not Supposed to Know, (Google Books), Macmillan, 2000, p. 236, (ISBN 031225282X), accessed October 24, 2008.