Air Terjun Coban Rondo
Air Terjun Coban Rondo merupakan air terjun yang terletak di Kecamatan Pujon, Kota Batu, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Air terjun ini mudah dijangkau oleh kendaraan umum.
Air Terjun Coban Rondo | |
---|---|
Berkas:Coban Rondo.jpg | |
Lokasi | Kecamatan Pujon, Kota Batu |
Koordinat | 7°53′5.86″S 112°28′38.28″E / 7.8849611°S 112.4773000°E |
Tipe | Air Terjun |
Tinggi total | 84 meter (276 ft) |
Titik terpanjang | 1.135 meter (3.724 ft) |
Akses yang paling mudah adalah melalui jalan raya dari Malang ke Batu dari sebelah timur atau dari Kediri ke Pare menuju Malang dari arah barat.
Pada tahun 2018, tiket masuk seharga Rp 35.000,00 per orang sedangkan tarif parkir untuk kendaraan roda dua adalah Rp 4.000,00.[1]
Karakteristik
Coban Rondo terletak pada ketinggian 1135 m di atas permukaan laut. Air terjun ini memiliki ketinggian 84 meter dengan debit air berkisar antara 90 liter per detik pada musim kemarau sampai dengan 150 liter per detik pada musim penghujan.[2]
Coban Rondo sebenarnya merupakan bagian dari kelompok air terjun bertingkat (dimulai dengan air terjun kembar bernama Coban Manten, yang bergabung menjadi satu dinamakan Coban Dudo, dan kemudian mengalir ke bawah dengan nama Coban Rondo).
Legenda
Tersebutlah Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi dan Raden Baron Kusumo dari Gunung Anjasmoro yang jatuh cinta. Keduanya memutuskan untuk mengikat janji dalam pernikahan.
Baru beberapa hari menjadi suami-istri, Dewi Anjarwati mengajak suaminya untuk bertandang ke rumah orang tua mereka yang ada di Gunung Anjasmoro. Niat ini ditentang oleh orangtua Dewi Anjarwati. Menurut tradisi Jawa kuno, pasangan pengantin baru dilarang bepergian sebelum usia pernikahan mencapai selapan. Hal ini diyakini bisa mendatangkan kesialan bagi pasangan tersebut. Tetapi keduanya tetap bersikeras pergi.
Di tengah perjalanan, Dewi Anjarwati dan Raden Baron Kusumo bertemu dengan Joko Lelono. Rupanya orang asing itu terpikat kecantikan Dewi Anjarwati pada pandangan pertama. Joko Lelono pun menantang Raden Baron Kusumo berduel untuk memperebutkan Dewi Anjarwati. Sang istri diminta untuk menyembunyikan diri di balik air terjun sembari menunggu suaminya datang menjemput.
Tak disangka, Raden Baron Kusumo dan dan Joko Lelono sama-sama tewas dalam pertarungan. Janji Raden Baron Kusumo untuk menjemput istrinya tak bisa dipenuhi. Tinggallah Dewi Anjarwati yang menjanda meratapi nasibnya di balik air terjun.[3]
Referensi
4. Destinasi Lain Saat Mengunjungi Coban Rondo
- ^ Wijinarko.net. "Air tejun Coban Rondo". Diakses tanggal 5 Juli 2016.
- ^ "Wisata air terjun Coban Rondo". Diakses tanggal 5 Juli 2016.
- ^ Merdeka.com. "Legenda Coban Rondo kisah cinta tragis". Diakses tanggal 5 Juli 2016.
5. www.cobanrondo.co.id