Arsitektur vernakular adalah arsitektur yang terbentuk dari proses yang berangsur lama dan berulang-ulang sesuai dengan perilaku, kebiasaan, dan kebudayaan di tempat asalnya. Vernakular, berasal dari bahasa Latin, yaitu vernacullus yang berarti lokal, domestik, asli,[1] pribumi. Pembentukan arsitektur berangsur dengan sangat lama sehingga sikap bentuknya akan mengakar.

rumah adat minangkabau, salah satu suku di Indonesia

Latar belakang indonesia yang amat luas dan memiliki banyak pulau menyebabkan perbedaan budaya yang cukup banyak dan arsitektur merupakan salah satu parameter kebudayaan yang ada di indonesia karena biasanya arsitektur terkait dengan sistem sosial, keluarga, sampai ritual keagamaan.

Ciri

Arsitektur vernakular memiliki beberapa ciri khas, diantaranya adalah:

  1. Menggunakan bahan lokal
  2. Menggunakan pengetahuan lokal
  3. Menggunakan teknik yang sederhana
  4. Merupakan produk masyarakat lokal
  5. Berkaitan dengan budaya[2]
rumah iglo, tempat orang eskimo bernaung

Faktor yang Berpengaruh

Menurut Oliver (1997), dalam arsitektur vernakular terdapat saling pengaruh antara unsur alam dengan budaya masyarakatnya.[3] Dalam pembentukan setting lingkungan terdapat beberapa unsur yang dapat dijadikan pendekatan, antara lain:

  1. Iklim
  2. Lokasi, pantai, padang pasir, hutan, dataran rendah, lembah, dsb
  3. Bencana alam yang kerap melanda
  4. Populasi penduduk
  5. Tempat bermukim
Machiya, rumah-rumah di perkotaan di Jepang

Contoh

  • Rumah Minang (Indonesia)
  • Machiya (Jepang)
  • Igloo (Kutub utara)
  • Maasai (Afrika)
  • Rumah Batu (Iran)

Referensi

  1. ^ "Apa itu Arsitektur Vernakular?". Arsitag. Diakses tanggal 2019-03-10. 
  2. ^ Ad, Abdussalam. "ARSITEKTUR VERNAKULAR" (dalam bahasa Inggris). 
  3. ^ "http://ljournal.ru/wp-content/uploads/2017/03/a-2017-023.pdf". 2017.  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)