Suku Ketungau
Suku Ketungau atau Suku Dayak Ketungau merupakan bagian dari rumpun Iban yang mendiami beberapa desa di wilayah Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, dan di Kecamatan Bengkayang, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. Mayoritas Suku Ketungau berada. Jumlah populasi berkisar 5.750 jiwa (pada tahun 1989). Kelompok Dayak Ketungau terdiri atas 39 subsuku bangsa, antara lain : Suku Bandur, Tabun, Begeleng, Demam, Senangkan, Rakawi, Malahui, Sekalau, Peturan, Bangun, Marakai, Marak, Laman Tawa, Laman Tuha, Kaluas, Kandau, Kelata, Batu, Sandai, Bangkang, Lomandau, Delang, Batang Kawa, Bulik, Mamah Darat, Rakunu Guhung, Beah, Beginci, Krinu, Kaung, Lauh, Pesaguan, Jelai, Kendawangan, Tulak, Kecurapan, Kayu Bunga, Putatah, dan Milanau. [1]
Kehidupan
Kabupaten Sintang mempunyai wilayah yang berbatasan dengan Serawak, Malaysia. [2] Ma
Letaknya yang cukup jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten membuat masyarakat Dayak Ketungau terbiasa hidup susah, tak pernah mengeluh, dan tetap tanggung jawab dengan hidup mereka sendiri. Meskipun teras negara tetangga lebih indah, akan tetapi nasionalisme masyarakatnya tak pernah usang sedikitpun. Mereka justru tumbuh menjadi masyarakat yang ulet, arif, pekerja keras, dan semangat. Ada banyak hal yang membuat masyarakat Dayak Ketungau dapat dikatakan sebagai Bangsa ‘paling’ tangguh di Indonesia.
Bahasa
Ba
- ^ Hidayah, Zulyani (2015). Ensiklopedia Suku Bangsa di Indonesai. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. hlm. 183.
- ^ Damarjati, Danu. "Kelakar Dayak di Perbatasan: Garuda di Dada tapi Ringgit di Perut". detiknews. Diakses tanggal 2019-04-09.