Kereta api Dolok Martimbang

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api dolok martimbang adalah kereta api bisnis milik PT Kereta Api Indonesia yang melayani perjalanan Medan pematang siantar dan sebaliknya


            Ikhtisar

Jenis  : Bisnis ac

Sistem  : kereta api bisnis

Status  : Beroperasi


Lokasi  : Divisi Regional 1 Sumatera Utara dan aceh

Terminus  : stasiun medan

           : stasiun siantar 
                     

Layanan  : 2

Penerus : Siantar Ekspres

Dibuka : sekitar 1998

Ditutup: sekitar 2007

Dibuka kembali : 05 mei 2019

Depot : Medan(MDN)

Lokomotif :CC201


Kereta api dolok martimbang merupakan rangkaian kereta api penumpang kelas bisnis(K2) peresmian kereta api ini oleh vice presiden Divisi Regional 1 sumut dan kepala bidang perkeretapian dinas perhubungan provinsi sumut. Kereta api ini bersatu klb Beroperasi hanya hari minggu saja

Stasiun pemberhentian Medan

Bandar chalipah

Batang kuis

Araskabu

Lubuk pakam

Bambang (Hanya untuk persilangan)

Tebing tinggi

Dolok merangir

Siantar

Sejarah

Kereta api ini diluncurkan pada saat negara Indonesia sedang dilanda krisis multidimensi sekitar 21 Mei 1998 yang juga merupakan gebrakan baru bagi Perkeretaapian di Divre 1 SU dan NAD karena pada saat itulah awal rangkaian kereta api penumpang di daerah ini berwarna putih. KA ini diluncurkan untuk penumpang kelas menengah ke atas, khususnya para pebisnis perkebunan yang mendambakan keamanan dan kenyamanan selama dalam perjalanan.

Rangkaian KA

Dahulu kereta api ini menggunakan satu rangkaian yang dijalankan secara fakultatif sebanyak dua kali dari Stasiun Siantar maupun Stasiun Medan. Rangkaian KA ini terdiri dari satu loko BB 303 beserta satu kereta eksekutif (K1), satu kereta makan pembangkit bisnis (KMP2) dan dua kereta bisnis (K2) yang merupakan retrofit dari kereta ekonomi (K3) eks rangkaian KA Siantar Ekspres (Sireks) yang semuanya berwarna putih. KA Dolok Martimbang ini merupakan pengganti dari KA Sireks yang melayani jalur ini dan hanya terdapat kelas ekonomi saja.

Layanan KA

KA Dolok Martimbang saat itu memulai perjalanan dari Stasiun Siantar sekitar jam 06.30 WIB dan tiba di Stasiun Medan sekitar jam 09.00 WIB. Kemudian pada jam 10.10 WIB KA ini berangkat kembali menuju Stasiun Siantar dan tiba sekitar jam 12.35 WIB. Sekitar jam 13.35 WIB, KA ini kembali lagi menuju Stasiun Medan dan tiba sekitar pukul 16.00 WIB. Terakhir, KA ini berangkat kembali menuju Stasiun Siantar jam 17.00 WIB dan tiba sekitar jam 19.30 WIB. Pada saat itu, KA Dolok Martimbang hanya berhenti di Stasiun Dolok Merangir, Baja Linggei, Tebing Tinggi, Lubuk Pakam, dan berakhir di Stasiun Medan. Begitu juga sebaliknya. KA yang sempat di sebut-sebut sebagai KA Parahyangannya Divre 1 ini menempuh waktu perjalanan lebih kurang 2 jam 30 menit dan dengan jarak sekitar 129 km, perjalanannya yang melewati hampir 75% wilayah perkebunan membentang mulai dari Stasiun Perbaungan hingga hampir mendekati Stasiun Siantar merupakan perjalanan yang sangat mengasyikkan. Tak kalah mengasyikkannya juga pada saat KA ini melintasi jalur antara Stasiun Tebing Tinggi hingga Stasiun Siantar. Jalur ini konturnya sedikit menanjak dan berkelok-kelok seperti kebanyakan jalur KA di Daop 2 sehingga mengakibatkan laju KA ini menjadi sedikit agak pelan. Ditambah lagi, banyak ditemukannya jembatan KA yang tanpa dinding pembatas dan rel paksa yang merupakan ciri khas jalur KA pegunungan.

Sekitar tahun 2004, jadwal perjalanan KA ini diubah. KA yang dulunya berjalan secara fakultatif dengan menggunakan satu rangkaian kereta saja ini kemudian menggunakan dua rangkaian kereta dan perjalanannya digabung dengan rangkaian KA Putri Ungu kelas bisnis relasi Medan-Tanjung Balai PP. Jadwal perjalanannya pun diubah mengikuti jadwal KA Putri Ungu, tetapi nama KA-nya tetap dibedakan karena jadwal perjalanannya digabung. Setelah KA ini tiba di Stasiun Tebing Tinggi, maka rangkaiannya pun dipisah menjadi dua. Begitu juga sebaliknya. Biasanya formasi kedua KA ini yaitu KA Putri Ungu berada di posisi depan, sedangkan KA Dolok Martimbang di belakang. Pada saat itu KA Dolok Martimbang pun tetap melayani keberangkatan sebanyak dua kali dari Stasiun Pematang Siantar maupun Stasiun Medan. Sayangnya semenjak digabungkannya kedua KA ini, kereta K1 pada rangkaian KA Dolok Martimbang dihapuskan. Pada masa itu juga KA Dolok Martimbang sempat melebarkan sayapnya hingga ke Stasiun Binjai, tetapi karena kurangnya okupansi penumpang, akhirnya tidak lebih dari sebulan relasi ke Binjai akhirnya dihapus dari Gapeka.

Berhenti Beroperasi

Seiring berjalannya waktu, maka sekitar tahun 2007 pemerjalanan KA Dolok Martimbang dihapus dari Gapeka. Dengan alasan kurangnya okupansi penumpang. Padahal di masa jayanya KA ini sempat menarik enam kereta dari yang biasanya hanya tiga kereta dan merupakan primadona etnis Tionghoa yang melakukan perjalanan baik ke Pematang Siantar maupun ke Medan. Pengganti KA ini adalah KA Siantar Ekspres (Sireks) yang merupakan KA kelas ekonomi (K3).