Bahasa Arab
rani
Bahasa Arab (bahasa Arab: اللغة العربية, translit. al-lugah al-‘Arabīyah, atau secara ringkas عربي) adalah salah satu bahasa Semit Tengah, yang termasuk dalam rumpun bahasa Semit dan berkerabat dengan bahasa Ibrani dan bahasa-bahasa Neo Arami. Bahasa Arab memiliki lebih banyak penutur daripada bahasa-bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Semit. Ia dituturkan oleh lebih dari 280 juta orang[1] sebagai bahasa pertama, yang mana sebagian besar tinggal di Timur Tengah dan Afrika Utara. Bahasa ini adalah bahasa resmi dari 25 negara, dan merupakan bahasa peribadatan dalam agama Islam karena merupakan bahasa yang dipakai oleh Al-Qur'an. Berdasarkan penyebaran geografisnya, bahasa Arab percakapan memiliki banyak variasi (dialek), beberapa dialeknya bahkan tidak dapat saling mengerti satu sama lain. Bahasa Arab modern telah diklasifikasikan sebagai satu makrobahasa dengan 27 sub-bahasa dalam ISO 639-3. Bahasa Arab Baku (kadang-kadang disebut Bahasa Arab Sastra) diajarkan secara luas di sekolah dan universitas, serta digunakan di tempat kerja, pemerintahan, dan media massa.
Bahasa Arab Baku berasal dari Bahasa Arab Klasik, satu-satunya anggota rumpun bahasa Arab Utara Kuno yang saat ini masih digunakan, sebagaimana terlihat dalam inskripsi peninggalan Arab pra-Islam yang berasal dari abad ke-4.[2] Bahasa Arab Klasik juga telah menjadi bahasa kesusasteraan dan bahasa peribadatan Islam sejak lebih kurang abad ke-6. Abjad Arab ditulis dari kanan ke kiri.
Bahasa Arab telah memberi banyak kosakata kepada bahasa lain dari dunia Islam, sama seperti peranan Latin kepada kebanyakan bahasa Eropa. Semasa Abad Pertengahan bahasa Arab juga merupakan alat utama budaya, terutamanya dalam sains, matematik adan filsafah, yang menyebabkan banyak bahasa Eropa turut meminjam banyak kosakata dari bahasa Arab.
Pengaruh Arab pada bahasa lain
Seperti pada bahasa Eropa lain, banyak kata Inggris diserap dari bahasa Arab, pada umumnya melalui bahasa Eropa lainnya, terutama dari Spanyol dan Italia, diantaranya adalah kosakata yang digunakan sehari-hari seperti "gula" (sukkar), "kapas" (quṭn) atau "majalah" (makhzen). Kata-kata lain yang sangat terkenal misalnya "aljabar", "alkohol" dan "zenith".
Pengaruh Arab paling mendalam pada negara-negara yang dikuasai oleh islam. Arab adalah sumber kosakata utama untuk bahasa yang berbagai seperti bahasa Berber, Kurdi, Persia, Swahili, Urdu, Hindi, Turki, Melayu, dan Indonesia, baik juga seperti bahasa lain di negara di mana bahasa ini adalah dituturkan. Contohnya perkataan Arab untuk buku /kita:b/ digunakan dalam semua bahasa di atas, kecuali pada bahasa Melayu dan Indonesia (secara spesifik yang dimaksudkan adalah "buku agama").
Istilah pinjaman dari terminologi agama (seperti Berber taẓallit "sembahyang" <sholat), istilah akademik (seperti Uighur mentiq "logika"), kata hubung (seperti Urdu lekin "tetapi".). Kebanyakan varian Bahasa Berber (seperti Kabyle), bersama dengan Swahili, meminjam beberapa bilangan dari Bahasa Arab. Kebanyakan istilah agama yang digunakan oleh Muslim seluruh dunia adalah merupakan pinjaman langsung dari bahasa Arab, seperti صلاة sholat untuk ibadah dan imam untuk pemimpin sholat.
Dalam bahasa yang tidak berhubungan langsung dengan Dunia Arab, banyak kosakata bahasa Arab yang diserap melalui bahasa lain yang berhubungan dengan bahasa Arab; contohnya, banyak kata dalam bahasa Urdu dan bahasa Turki yang diserap dari bahasa Persia berasal dari bahasa Arab, dan banyak kosakata dalam bahasa Bahasa Hausa yang diserap dari bahasa Arab melalui Bahasa Kanuri.
Huruf-huruf dalam bahasa Arab
Huruf | Pengucapan | Internasional |
---|---|---|
ا | alif | alif |
ب | ba | bāʾ |
ت | ta | tāʾ |
ث | tsa | ṯāʾ |
ج | jim | ǧīm |
ح | ha | ḥāʾ |
خ | kha | ḫāʾ |
د | dal | dāl |
ذ | dzal | ḏāl |
ر | ra | r āʾ |
ز | zai | z ā y |
س | sin | sīn |
ش | syin | šīn |
ص | shad | ṣād |
ض | dhad | ḍād |
ط | tha | ṭāʾ |
ظ | zha' | ẓāʾ |
ع | 'ain | 'ain |
غ | ghain | ġain |
ف | fa | fāʾ |
ق | qaf | qāf |
ك | kaf | kāf |
ل | lam | lām |
م | mim | mīm |
ن | nun | nūn |
ه | ha | hāʾ |
و | wau | wāw |
ي | ya | yāʾ |
Sistem ortografi bahasa 'Arab memakai sistem Abjad. Sistem Abjad yaitu sistem tulisan yang huruf-hurufnya melambangkan bunyi Konsonan sedangkan bunyi Vokal dilambangkan dengan Harokat.
Huruf Hijjaiyah terdiri dari 29 huruf Abjad: 26 berupa konsonan murni dan 3 berupa konsonan semi-vokal yaitu huruf "Alif", "Waw" dan "Ya'". Bunyi vokal tidak dilambangkan dengan Abjad tetapi dengan Harokat. ada 3 harokat dalam bahasa 'Arab: "Fathah" melambangkan bunyi "a" (dan pada beberapa Abjad: bunyi "o"), "Kasrah" melambangkan bunyi "i", dan "Dhammah" melambangkan bunyi "u".
Dialek
"Arab Umum" atau "Al-'Arabiyyah Al-'Ammiyah" adalah bahasa Arab yang dipakai dalam percakapan sehari-hari di dunia Arab, dan amat berbeda dengan Bahasa Arab tulisan. Perbedaan dialek paling utama ialah antara Afrika Utara (Arab Magrib) dan bagian Timur Tengah (Hijaz). Faktor yang menyebabkan perbedaan dialek bahasa Arab ialah pengaruh substrat (bahasa yang digunakan sebelum bahasa Arab datang). Seperti misalnya pada kata maujud (artinya "ada"), di Irak disebut aku, di Palestina fih, dan di Magribi disebut kayən.
Daftar dialek utama di Arab adalah sebagai berikut:
- Dialek Mesir مصري : Dipakai oleh sekitar 76 juta rakyat Mesir.
- Dialek Maghribi مغربي : Dipakai oleh sekitar 20 juta rakyat Afrika Utara.
- Dialek Levantine : Disebut juga Dialek Syam. Dipakai di Syria, Palestina, Lebanon dan Gereja Maronit Siprus.
- Dialek Iraq عراقي : Mempunyai perbedaan khusus, yaitu perbedaan dialek di utara dan selatan Iraq
- Dialek Arab Timur بحريني : Dipakai di Oman, di Arab Saudi dan di Irak bagian Barat.
- Dialek Teluk خليجي : Dipakai di daerah Teluk, yaitu di Qatar, Unu Emirat Arab dan Saudi Arabia.
Sementara beberapa dialek lainnya adalah:
- Hassānīya حساني : Dipakai di Mauritania dan Sahara Barat
- Dialek Sudan سوداني : Dipakai di Sudan dan Chad
- Dialek Hijazi حجازي : Dipakai di daerah barat dan utara Arab Saudi dan timur Yordania
- Dialek Najd نجدي : Dipakai di Najd, Arab Saudi
- Dialek Yamani يمني : Dipakai di Yaman
- Dialek Andalus أندلسي : Dipakai di Andalus sampai abad ke-17
- Dialek Sisilia سقلي : Dipakai di Sisilia
Lafal
Vokal
Bahasa Arab memiliki tiga abjad vokal, yaitu: a [ɛ̈],i [ɪ], u [ʊ]. Selain itu bahasa Arab juga memiliki dua diftong.
Konsonan
Berikut ini penjelasan tentang konsonan dalam Bahasa Arab:
- 1.[ʤ] kadang disebut [ɡ] di Mesir dan Yaman Selatan. Di daerah Afrika Utara dan di Syam diucapkan menjadi [ʒ].
- /l/ diucapkan [lˁ] hanya dalam kata Allah
- /ʕ/ biasanya sebagai akhiran fonetik
Bahasa Arab juga memiliki penekanan, yang disebut tasydid. Penekanan tasydid hanya terjadi di konsonan. Sementara itu, penekanan pada huruf vokal juga terjadi, disebut harakat panjang. Seperti misalnya pada kata KAA-tib (penulis), terjadi penekanan pada huruf vokal, yaitu pemanjangan harakat. Lalu, contoh lainnya yaitu, ma-JAL-LA (majalah), terjadi penekanan pada huruf "La" di mana la merupakan konsonan, dan mendapat penekanan tasydid yakni konsonan L ganda.
Tata bahasa
Kosakata bahasa Arab dibagi dalam tiga kelompok, Ism (kata benda), Fi'l (kata kerja), dan Harf (partikel fungsional). Bahasa Arab termasuk bahasa infleksional. Struktur kalimatnya berupa konstruksi topik-komentar atau dikenal juga sebagai Mubtada' wa Khobar. Ada dua macam frasa dalam bahasa Arab, yaitu Jumlatu-l-ismiyyah (frasa nominal) dan Jumlatu-l-fi'liyyah (frasa aktif).
Ada dua macam gender pada Ism dan Fi'l yaitu Mudzakkar (maskulin) dan Mu-annats (feminin). Tiga macam bilangan untuk Ism dan Fi'l yaitu Mufrad (tunggal), Mutsanna (dwi), dan Jama' (jamak). Bilangan jamak terbagi tiga kategori, yaitu Jama' Mudzakkar Salim (jamak biasa maskulin), Jama' Mu-annats Salim (jamak biasa feminin) dan Jama' Taksir (jamak tak beraturan). Khusus untuk Ism ada dua macam artikel, yaitu Ma'ruf (definit/tertentu) dan Nakirah (non-definit).
Ism ada tiga tingkat peran Kasus gramatikal, yaitu nominatif, akusatif, dan genitif. Ism nominatif berperan sebagai subjek kalimat, Ism akusatif berperan sebagai objek (langsung/tidak langsung), Ism genitif berperan sebagai objek preposisional atau pemilik.
Contohnya pada kata Rojul (pria) dan Madinat (kota)
ARTICLE | Non-definit | Definit | Makna | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
CASE (peran) | Nominatif | Akusatif | Genitif | Nominatif | Akusatif | Genitif | |
Tunggal-Maskulin | Rojulun | Rojulan | Rojulin | ar-Rojulu | ar-Rojula | ar-Rojuli | ((se)seorang) pria |
Dwi-Maskulin | Rojulaan | Rojulayn | Rojulayn | ar-Rojulaan | ar-Rojulayn | ar-Rojulayn | dua orang pria |
Jama'(Irregular) | Rijaalun | Rijaalan | Rijaalin | ar-Rijaalu | ar-Rijaala | ar-Rijaali | para pria |
Tunggal-Feminin | Madinatun | Madinatan | Madinatin | al-Madinatu | al-Madinata | al-Madinati | (sebuah) kota |
Dwi-Feminin | Madinataan | Madinatayn | Madinatayn | al-Madinataan | al-Madinatayn | al-Madinatayn | dua kota |
Jama'Feminin | Madinaatun | Madinaatan | Madinaatin | al-Madinaatu | al-Madinaata | al-Madinaati | kota-kota |
--Cara membentuk Jumlatu-l-ismiyyah—1. Frasa Kata benda biasa: seluruh anggota dalam frasa harus sesuai case, gender, number, dan article-nya:
- Rojulun Hasanun (pria tampan), Ar-rojulu l-hasanu (pria tampan itu) <-- frasa ini Nominatif maka berfungsi sebagai Subjek kalimat.
- Rojulan Hasanan (pria tampan), Ar-rojula l-hasana (pria tampan itu) <-- frasa ini Akusatif maka berfungsi sebagai Objek.
- Rojulaan Hasanaan (dua pria tampan), ar-rojulaan l-hasanaa (dua pria tampan itu) <-- Nominatif
- Madinaatin salamin (kota yg aman), al-madinati s-salami (kota yg aman itu) <-- Genitif maka berfungsi sebagai Objek Preposisi.
Contoh penggunaan:
- ar-Rojulu l-hasanu yamsyiy fiy l-madinati s-salami <-- perhatikan case Subjek dan case Objek Preposisi
(pria tampan itu berjalan di kota yg aman itu)
- Ro'aytu ar-rojula l-hasana <-- perhatikan case Objek
(ku melihat pria tampan itu)
- Marortu bi ar-rojuli l-hasani <-- perhatikan case Objek Preposisi
(ku berpapasan dengan pria tampan itu)
2. Frasa kepemilikan: Dalam hal frasa kepemilikan maka Ism yang dimiliki disebut terlebih dahulu daripada Ism pemiliknya. Ism pemilik pasti dalam case Genitif. Contoh:
- bintu Ahmadi <-- Nominatif
- binta Ahmadi <-- Akusatif
- binti Ahmadi <-- Genitif
(putri Ahmad)
Contoh penggunaan
- Dzahabat bintu Ahmadi ila-l-madrosati <-- perhatikan bintu(putri) dalam case Nominatif, sedangkan pemilik tetap Genitif.
(putri Ahmad pergi ke sekolah)
- Ro'aytu binta Ahmadi <-- perhatikan binta(putri) dalam case Akusatif
(ku melihat putri Ahmad)
- Marortu bi binti Ahmad <-- perhatikan binti(putri) dalam case Genitif
(ku berpapasan dengan putri Ahmad)
Ism genitif bisa bertumpukan dengan nama yang dibentuk dari Frasa kepemilikan.
- 'abdu-llahi ibnu Abiy Bakrin <-- Abdullah Nominatif, Allah pemilik 'abdu, Abu Bakar dalam case Genitif sebagai pemilik Abdullah
(Abdullah putra Abu Bakar)
Fi'l (kata kerja) hanya ada 3 bentuk dilihat dari segi waktu, fil madhi (kata kerja bentuk lampau), fi'l mudhari' (kata kerja bentuk sekarang dan akan datang) dan fi'l amr (kata kerja bentuk perintah), masing-masing fi'l ini mempunyai tanda-tanda yang bisa dijadikan sebagai alat untuk mengidentifikasi setiap bentuk fi'l.
Fi'l madhi tandanya adalah:
- Bisa menerima ta' fa'il, contohnya:
سافرتُ، سافرتَ، سافرتِ
- Bisa menerima ta' ta'nits, contohnya:
سافرتْ، عادتْ، صارت
Fi'l mudhari tandanya adalah:
- Bisa dimasuki oleh huruf siin dan saufa, contohnya:
سَيَصْلى ناراً,سَوْفَ يعود
- Bisa dimasuki oleh huruf-huruf jazm seperti lam dan laa nahiyah (untuk melarang), contohnya:
لم يحضر,لاتحضر
Adapun fi'l amr, tandanya adalah :
- Bisa menerima nun taukiid, contohnya:
اذهبنَّ, اسمعنَّ
- Bisa menerima ya' mukhatabah, contohnya :
أذهبيْ, اسمعيْ[3]
Sistem penulisan
Abjad Arab yang kadang-kadang disebut huruf hijaiah, berasal dari aksara Aramaik (dari bahasa Syria dan Nabatea), di mana abjad Aram terlihat kemiripannya dengan abjad Koptik dan Yunani. Terlihat perbedaan penulisan antara Magribi dan Timur Tengah. Di antaranya adalah penulisan huruf qaf dan fa. Di Maghribi, huruf qaf dan fa dituliskan dengan memiliki titik di bawah dan satu titik di atasnya.
Kaligrafi
Setelah perubahan dan penetapan pada Abjad Arab oleh Khalil bin Ahmad al Farahidi pada tahun 786, banyak macam tulisan yang dibentuk yang dikenal dengan nama Kaligrafi. Kaligrafi Arab ini berfungsi sebagai cara penulisan di Al-Qur'an dan juga sebagai dekorasi. Biasanya dipakai juga dalam penulisan hadis dan peribahasa Arab.
Penerjemahan lafal
Penerjemahan bahasa Arab ke abjad Latin biasanya memakai standar yang berbeda, di antaranya: metode untuk menggambarkan bahasa Arab ke abjad Latin secara akurat dan efisien. Beberapa metode ilmiah dalam penerjemahan lafal Bahasa Arab memperbolehkan pembaca untuk melafalkan Bahasa Arab secara tepat dengan menyesuaikannya dengan Abjad Arab. Militer Amerika Serikat telah membuat sistem yang berkaitan dengan penerjemahan lafal berbahasa Arab, yaitu Standard Arabic Technical Transliteration System.
Lembaga bahasa
Akademi Bahasa Arab telah berdiri di beberapa negara berbahasa resmi Arab. Lembaga Bahasa Arab yang paling aktif di antaranya di Damaskus, Kairo, dan Rabat. Lembaga ini bertugas mengatur pengembangan bahasa, menerjemahkan kata baru, dan membuat entri kata baru bahasa Arab di kamus. Lembaga juga menerbitkan manuskrip tua dan bersejarah dalam bahasa Arab dan itu semua menunjukkan bahwa bahasa Arab begitu sulit, hingga negara sejenis Amerika saja mengalami kesulitan mempelajarinya.
Pembelajaran bahasa Arab
Bahasa Arab menarik minat jutaan penduduk dunia untuk mempelajarinya, karena sebagian istilah Islam berasal dari bahasa Arab. Bahasa Arab juga telah diajarkan di pesantren-pesantren Indonesia. Banyak universitas internasional dan beberapa sekolah menengah internasional telah mengajarkan Bahasa Arab (Arabic as Foreign Language). Bahasa Arab berkembang semakin luas dengan munculnya software, siaran TV berbahasa Arab, dan pembelajaran online
Bahasa Arab di Indonesia
Bahasa Arab di Indonesia sering dipergunakan untuk kegiatan keagamaan, pengajian, dan pendidikan. Bahasa Arab juga digunakan saat umat Muslim beribadat, utamanya salat.
Sekiranya, sebanyak 1.495 perbendaharaan kata bahasa Arab diserap dalam bahasa Indonesia.
Lihat pula
Referensi
- ^ Procházka, S. (2006), ""Arabic"", Encyclopedia of Language and Linguistics (Cet. ke-2)
- ^ Versteegh, Kees (1997), The Arabic Language, hlm. 33. Edinburgh University Press, ISBN 90-04-17702-7
- ^ http://www.bahasaarab-dan-artinya.xyz/2016/07/macam-macam-kata-dalam-bahasa-arab.html