Kontrapung
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Kontrapun Musik (dalam bahasa Inggris: Counterpoint, dalam bahasa Belanda: Kontrapunt) adalah salah satu teori musik yang mengajarkan seni susunan melodi banyak (polyphony) lahir di Era Barok (1600-1750).
Sejarah Lahirnya Kontrapun
Notasi Gregorian Tahun 590
Notasi musik lahir pada tahun 590 yang disebut Notasi Gregorian, yang ditemukan oleh Paus Agung Gregori, di mana sebelumnya musik mengalami kegelapan tidak ada peninggalan tertulis. Pada masa hidupnya Paus Gregori telah menyalin ratusan lagu-lagu Gereja dalam Notasi Gregorian tersebut. Notasi ini memekai 4 garis sebagai balok not, tetapi belum ada notasi iramanya (hitungan berdasarkan perasaan penyanyi. Di sini sifat lagu masih sebagai lagu tunggal atau monofoni.
Musik Organum 1150-1400
Pada awalnya orang menyanyi dengan nada yang sama, atau disebut dengan organum, nada atas dinyanyikan oleh wanita atau anak-anak, sedangkan nada rendah dinyanyikan oleh laki-laki. Di sini terjadi susunan lagu berjarak oktaf, suara tinggi (wanita/anak-anak) dan suara rendah (laki-laki).
Musik Diafoni 1400-1600
Ternyata tidak semua dapat mengikuti suara tinggi atau suara rendah.Oleh sebab itu diputuskan untuk membuat suara yang kuart lebih rendah mengikuti melodi, kuart tinggi maunpun kuart rendah, dan musik yang demikian ini disebut musik diafoni (dia=dua, foni=suara).
Basso Ostinato Tahun 1600
Orang-orang Italia pada tahun sekitar 1600 menemukan apa yang disebut Basso Ostinato atau Bass yang bergerak gendeng atau gila, berupa rangkaian nada-nada yang bergerak selangkah demi selangkah ke bawah atau ke atas, kemudia diulang pada rangkaian nada lain.
Musik Polifoni Era Barok 1600-1750
Ternyata suara yang mengikuti sama dengan melodi menjadi membosankan, maka mulailah suara tidak bergerak secara sejajar, maka mulailah dengan arah yang berlawanan. Komponis Giovani Perluigi da Palestrina (1515-1594) adalah perintis tentang hal ini, dan disusun teori mengenai musik melodi banyak (polifoni), sehingga setiap nada atau titik (punctus=point) bergerak secara mandiri atau berlawanan (counter), di sinilah lahir teori kontrapun (counterpoint=kontrapunt).
Johan Sebastian Bach (1685-1750) adalah salah satu empu musik polifoni dengan teknik kontrapun yang sangat tinggi, karema disusun seperti matematik. Hampir semua komponis Era Barok (1600-1750) menyusun dengan teknik kontrapun, misalnya George Frederic Handle dari Inggris, Jean Remeau dari Pernacis, Correli dari Itali, dlsb. Lagu rakyat dengan gaya polifoni adalah Papa Yakob.
Pada awalnya orang menyusun dengan Kontrapun Terikat atau Strict Counterpoint, namun kemudian menadapat kebebasan berdasarkan teori Kontrapun Bebas atau Free Counterpoint.
Musik Homofoni Era Klasik 1750-1825
Selanjutnya pada Era Klasik (1750-1825) ditemukan susunan akord yang berdasarkan tri-suara (triad), selanjutnya berkembang dengan empat suara atau lebih. Musik yang demikian ini disebut Musik Homofoni, sehingga kontrapun menjadi variasi melodi yang kontrapuntis.
Teori Kontrapun Dasar
Canto Fermus (CF) atau Lagu Dasar
Dalam menyusun Kontrapun dikenal apa yang disebut Canto Fermus (CF) atau Lagu Utama, yaitu merupakan arahan jalannya rangkaian kontrapun di mana melodi lawan (kontrapun) disusun. CF bisa berada di atas atau di bawah kontrapun.
Kontrapun atau Lagu Berlawanan
Selanjutnya, kalau CF telah ditentukan, maka kontrapun dapat disusun dengan anyaman di bawah ataupun di atas CF.
Lima Pola Kontrapun Dasar
Ada lima pola yang dapat disusun, yaitu:
1. Pola I: Nada kontrapun sama dengan nada CF durasinya, sehingga satu nada kontrapun dihadapkan berdursasi sama dengan nada CF
2. Pola II: Nada Kontrapun berdurasi 1/2 dengan nada CF, sehingga dua nada kontrapun dihadapkan dengan satu nada CF,
3. Pola III: Nada Kontrapun berdurasi 1/4 dengan nada CF, sehingga empat nada kontrapun dihadapkan dengan satu nada CF,
4. Pola IV: Nada Kontrapun disusun dengan Penundaan, sehingga satu nada kontrapun dihadapkan dengan penundaan terhadap satu nada CF,
5. Pola V: Sulaman bebas dari Kontrapun terhadap CF, sehingga di sisni terjadi sulaman bebas dari nada-nada kontrapun terhadap satu nada CF.
Free Counterpoint atau Kontrapun Bebas
Kontrapun Bebas disusun menurut perasaan namun masih beralur pada aturan kontrapun yang berlaku, di sini secara leluasa agar diperoleh Kontrapun yang indah. Pada Era Klasik (1750-1826) dan Era Romantik (1820-1910), kontrapun bebas dikembangkan dan banyak dipergunakan.
Referensi
- The Art of Counterpoint, C. H. Kitson, Oxford Press, London, 1907, 1922, (1908, 1925, 1936, 1947)
- Free Conterpoint, Williams Lovelock, Norwich, England, 1952
- Counterpoint, Stewart Mc Phersson,Stainer and Bell, London, 1955
- Fundamental of Counterpoint, M. O. Morris, Oxford Press, London, 1925
- The Evolution of Harmony, C. H. Kitson, Oxford Press, London, 1930
- Dasar-dasar Kontrapun, Sunaryo Joyopuspito, Jakarta, 2004