Anas Nasional Sejahtera
'ANS, yang merupakan akronim dari Aman Nyaman Sampai tujuan (didirikan pada tahun 1960-an) adalah sebuah perusahaan jasa transportasi angkutan penumpang darat yang berasal dari Sumatra Barat.[1] Pada puncak kejayaannya, ANS adalah salah satu perusahaan otobus (PO) terbesar di Sumatra dan merupakan yang terbesar di Sumatra Barat yang masih beroperasi hingga kini.
Berkas:Tipe huruf merek PO ANS.jpg | |
Berkas:Bus ANS.jpg | |
Induk | PT. ANS |
---|---|
Didirikan | 1960Bukit Tinggi, Sumatra Barat | di
Pendiri | Anas Sutan Jamaris |
Kantor pusat | JL. Raya Bukit Tinggi-Padang, Padang, Sumatra Barat |
Wilayah layanan | Sumatra-Jawa |
Jenis layanan | Bus AKDP dan AKAP |
Kelas | Ekonomi, Bisnis dan Eksekutif |
Rute terpendek | Padang - Bukit Tinggi |
Rute terpanjang | Padang - Jakarta |
Jenis bahan bakar | Solar |
CEO | William Anas |
Trayek
Pada era 1980-an hingga 1990-an, ANS pernah melayani jaringan trayek atau rute dari Banda Aceh di ujung utara Sumatra hingga Denpasar, Bali. Walaupun melakukan transit di Jakarta, jaringan trayek ini mungkin merupakan jarak terjauh yang dijalani oleh sebuah perusahaan otobus di Indonesia.
ANS melayani trayek ke arah barat, dari Jakarta ke berbagai kota tujuan di pulau Sumatra, seperti Banda Aceh, Medan, Pekan Baru, Padang, Bukit Tinggi, Pariaman, dan lainnya. Selain ke barat, ANS juga membuka trayek dari Jakarta (Daop 1 JAK) ke arah timur, seperti ke Surabaya, Malang (Daop 8 SB), hingga Denpasar, Bali.
Untuk trayek yang lebih dekat, ANS melayani rute dari beberapa kota di Sumatra Barat, seperti Padang, Bukit Tinggi, Pariaman, dan lainnya menuju beberapa kota di pulau Sumatra, seperti Banda Aceh, Medan, Pekan Baru, Dumai, Jambi, Palembang, Bengkulu, dan lainnya.
Lintas Sumatra
Angkutan penumpang bus jarak jauh, terutama rute pulau Jawa menuju Sumatra dan sebaliknya mengalami masa kejayaan sebelum adanya layanan low cost carrier oleh berbagai maskapai penerbangan. Dengan armada lebih dua ratus unit, selama bertahun-tahun, ANS bersama PMTOH (Aceh), PO ALS (Sumatra Utara), PO Gumarang Jaya (Lampung), dan PO NPM (Sumatra Barat) merajai jalan raya lintas Sumatra, baik lintas tengah maupun lintas timur.
Memasuki awal dekade 2000-an, ANS bersama puluhan perusahaan otobus lain yang menjalani trip Sumatra - Jawa mengalami masa suram, karena banyak penumpang yang beralih ke moda transportasi udara yang tarifnya hanya sedikit lebih mahal dibanding angkutan penumpang darat (bus).[2]
Rujukan
- ^ "Bus Lintas Sumatra Sepi Penumpang" Tempo.co, 26 Oktober 2005. Diakses 14 November 2015.
- ^ "Perang Tarif Pesawat, Bus Padang-Jakarta Kolaps" Liputan6.com, 25 Juni 2003. Diakses 14 November 2015.