Pembicaraan:Efek Jokowi

Revisi sejak 1 November 2023 03.32 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Notification of altered sources needing review) #IABot (v2.0.9.5)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Komentar terbaru: 1 tahun yang lalu oleh InternetArchiveBot pada topik External links found that need fixing (November 2023)
Mantan artikel pilihan Artikel ini adalah mantan artikel pilihan. Silakan lihat halaman nominasi awalnya (untuk artikel lama, lihat arsip nominasi) dan alasan pembatalannya.


Celaan terhadap Jokowi dari sisi agama

Sebagian kawan2 sy yg kiyai2 dan ulama2, ada yg berpendapat bhw sbagai akibat Jokowi jdi gubernur d Jakarta, ada org2 yg non-Muslim yg berhasil mnjdi org2 politik, mulai dari wakil walikota Solo yg non-Muslim mnjdi walikota pertama Solo yg bukan dari kalangan Muslim, lalu Jalaluddin Rachmat, tokoh Syi'ah Indonesia, menjadi caleg, dan Lurah Lenteng Agung d Jakarta, Susan, mnjdi lurah pertama yg non-Muslim. Dikhawatirkan, klo Jokowi jdi presiden, mereka akan byk membawa akibat berupa pe-murtad-an masyarakat Muslim Indonesia. Sy punya sbagian tulisan yg menjelaskan ttg "bahaya" efek Jokowi ini, bolehkah sy tuliskan d artikel ini? Karna, ad sbagian kwan2 sy yg ulama dan kyai menolak pencalonan Jokowi.

Wassalam. --A.A.T. 'Dahler' Het Pontianaksch Volk 13 April 2014 06.16 (UTC)Balas

Kalo mau objektif, oknum lainnya pun sebetulnya melakukan hal yang sama. PKS contohnya yang mengusung orang Hindu, Buddha, bahkan Pendeta Kristen menjadi caleg.

Selain itu, adapula tokoh-tokoh Muslim yang memiliki jabatan politik di negara-negara non-Muslim. Contohnya adalah Halimah Yacob yang baru-baru ini menjabat sebagai Ketua Parlemen Singapura, Mohammed Niaz Abbasi yang sempat menjadi Walikota Oxford, Mari Alkatiri yang sempat menjadi Perdana Menteri Timor Leste, dlsb. --What a joke (bicara) 13 April 2014 07.21 (UTC)Balas

Dari sisi ensiklopedis: agar tidak dimasukkan karena istilah "efek Jokowi" yang digunakan oleh media hanya merujuk pada efek politik dan ekonomi saja. Selain itu, tidak ada bukti konkret kalau Jokowi menyebabkan pemurtadan massal, dan di sini terjadi cherry picking karena hanya memilih beberapa orang yang kebetulan non-Muslim tanpa mengindahkan fakta bahwa ada banyak lurah dan petugas lain yang ditunjuk Jokowi yang beragama Islam. Propaganda-propaganda seperti ini hanya didasarkan pada alarmisme tak berdasar saja.  Mimihitam  13 April 2014 07.56 (UTC)Balas

Hello fellow editors,

I have found one or more external links on Efek Jokowi that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:

When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.

This notice will only be made once for these URLs.

Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 1 November 2023 03.32 (UTC)Balas

Kembali ke halaman "Efek Jokowi".