Politeknik Teknologi Nuklir

universitas di Indonesia
Revisi sejak 15 Juni 2019 08.05 oleh LaninBot (bicara | kontrib) (Perubahan kosmetik tanda baca)

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir ( STTN - BATAN ) merupakan Perguruan Tinggi Kedinasan program Diploma 4 (setara S-1 ) yang diselenggarakan oleh BATAN dan secara resmi merupakan satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang dapat menghasilkan tenaga profesional Diploma 4 dalam bidang teknologi nuklir. Gelar yang diperoleh adalah Sarjana Sains Terapan.

Polytechnic Institute of Nuclear Technology
 
Peta
 
Peta
Peta
Informasi
Didirikan2001
Lokasi
Yogyakarta
Berkas:Lambang sttn.jpg

Sejarah

Perguruan tinggi ini awalnya bernama Pendidikan Ahli Teknik Nuklir (PATN) pada tahun 1985 berdasarkan Surat Keputusan Dirjen BATAN Nomor: 53/DJ/1985 dengan jenjang pendidikan Diploma III. Untuk mengantisipasi kemajuan teknologi nuklir di era globalisasi perlu dipersiapkan Sumber Daya Manusia yang ahli dibidang ketanaganukliran, untuk itu PATN perlu ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN). Perubahan tersebut juga dilatarbelakangi oleh peraturan-peraturan / pengetahuan dan ketrampilan yang dituntut:

Setelah dilakukan pembahasan antara BATAN dengan Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) akhirnya, pada tanggal 8 Juni 2001 diterbitkan KEPRES nomor 71 tahun 2001 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir. Keputusan ini ditindak lanjuti dengan Keputusan Kepala BATAN Nomor 360/KA/VII/2001 tentang Organisi dan Tata Kerja STTN. Pada tanggal 24 Agustus 2001 STTN dibuka secara resmi oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi, Ir. M. Hatta Rajasa ditandai dengan penandatanganan prasasti yang sekarang terletak di halaman depan STTN.

Dengan perubahan bentuk dan status seperti diharapkan, nantinya STTN menghasilkan Sumber Daya Manusia yang mempunyai kualifikasi Nasional dan Internasional serta dengan legalitas yang berlaku.

Jurusan dan Program Studi

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir berdasarkan Surat Keputusan MENDIKNAS No.1013/D/T/2001 tanggal 15 Maret 2001 memiliki 2 jurusan dengan 3 program studi, yaitu:

Jurusan Teknofisika Nuklir

Jurusan Teknofisika merupakan jurusan di STTN yang menyelenggarakan pendidikan tinggi dalam bidang ilmu yang secara umum mengamati fenomena fisis alam, mempelajari hubungan sebab-akibat, menurunkan formula matematika, mengimplementasikan-nya dalam bentuk alat (tool), alat ukur (instrument), proses, perkakas (equipment), bahkan sebuah sistem lengkap atau plant. Fisika disebut juga ”science of measurement”, karena pengamatan fenomena alam tersebut mengharuskan penjabaran dalam bentuk pengukuran besaran-besaran fisis yang terlibat dalam fenomena alam tersebut. Oleh karena itu, bidang ilmu fisika ini banyak dikembangkan untuk mendukung pengembangan alat ukur di samping pengembangan proses atau plant.

Teknofisika Nuklir lebih mengkhususkan pada pengamatan proses berkaitan dengan reaksi nuklir serta radiasinya dan pengukuran besaran-besaran fisisnya dalam rangka monitoring dan pengendalian proses tersebut, sehingga pemanfaatan proses dan energi nuklir berlangsung secara terukur, terkendali serta aman terhadap pekerja, fasilitas, dan lingkungan. Untuk itu perlu dikembangkan bidang ilmu fisika terapan yang secara khusus mempelajari bagaimana proses nuklir tersebut berlangsung, serta mengukur dan mengendalikannya.

Pengamatan, pengukuran dan pengendalian proses nuklir memerlukan bidang- bidang pengetahuan yang lebih spesifik yaitu elektronika, listrik, mekanik dan instrumentasi. Berdasarkan bidang-bidang keilmuan tersebut, Jurusan Teknofisika Nuklir menyelenggarakan dua program studi yaitu:

Program Studi Elektronika Instrumentasi

Perkembangan penggunaan teknologi elektronika dan instrumentasi di industri yang pesat berimplikasi pada meningkatnya permintaan tenaga kerja yang kompeten dalam bidang tersebut. Kurikulum 2015 Program Studi DIV Elektronika Instrumentasi STTN disusun untuk menjawab kebutuhan tersebut dengan menyediakan sumber daya manusia yang kompeten dalam hal aplikasi dan rekayasa teknologi elektronika instrumentasi, khususnya pada bidang nuklir. Kurikulum 2015 Program Studi DIV Elektronika Instrumentasi disusun dengan mengacu pada Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Renstra BATAN dan STTN tahun 2015-2019, kurikulum program studi serumpun di perguruan tinggi lain dan juga mendasarkan pada profil lulusan Program Studi DIV Elektronika Instrumentasi.

Program Studi Elektro mekanika

Dunia industri dewasa ini banyak membutuhkan lulusan yang memiliki pengetahan dan keahlian yang bersifat multi-disiplin mengintegrasikan bidang mesin, listrik, elektronik dan control serta memiliki keahlian dalam disain, instalasi, pengujian dan kalibrasi, monitor dan merawat berbagai macam produk dan proses engineering. Kompetensi tersebut merupakan inti dari program studi Elektromekanika dan kompetensi ini banyak diterapkan di berbagai bidang dari dari sistem yang sederhana/sekala kecil seperti pengendalian motor dan generator sampai sistem yang lebih kompleks seperti power plant termasuk pembangkit tenaga nuklir, industri makanan, farmasi dan kesehatan, dan industri manufaktur yang menuju ke penggunaan teknologi otomasi dan robotik.

Lulusan program studi ELMEK harus mempunyai kompetensi untuk mendisain, pengembangan dan pengelolaan sistem elektromekanik yang digunakan di fasilitas, khususnya fasilitas nuklir, industry terkait dengan nuklir, indutsri manufaktur dan energi agar system tersebut beroperasi dengan efisien dan keandalan yang tinggi.

Pelajaran inti yang diberikan setidaknya meliputi, konsep motor dan generator satu fase dan tiga fase; bagian-bagian penting dari sistem kendali process dan dasar-dasar instrumentasi; alat-alat pengukuran dan kendali untuk manufacturing equipment; Installasi, testing, operasi, maintenance and troubleshooting manufacturing equipment; merakit, mengatur, and perbaikan sistem elektromekanik; prinsip pengendalian berbasis PLC dan kendali process, integrasi sistem/alat mesin-listrik; installasi, menggunakan, maintenance, and troubleshooting mechanical drive systems dan hydraulic fluid drive systems. Sistem elektromekanik ini banyak digunakan baik di industry nuklir maupun industry terkait dengan nuklir.

Prodi elektromekanika juga menyiapkan lulusannya untuk dapat bekerja di industry nuklir yaitu dengan memberikan bekal pengetahuan dan keahlian berkaitan dengan disain, operasi, perawatan dan problem solving proses dan aplikasi teknologi nuklir termasuk monitoring keselamatan radiasi, perundang-undangan tenaga nuklir, pengaruh radiasi kepada material termasuk DT/NDT serta supervisi penggunaan peralatan nuklir di bidang kesehatan, manufaktur dan energi. Kompetensi elmek meliputi keteknikan, ke-elmek-an dan kenukliran dijabarkan untuk memenuhi program kriteria dari ABET dan KKNI.

Jurusan Teknokimia Nuklir

Program Studi Teknokimia

Program Studi Diploma IV Teknokimia Nuklir membekali mahasiswa dengan ilmu teknik kimia yang mengutamakan pengalaman belajar yang terkait dengan bahan nuklir baik untuk keperlun bahan bakar nuklir maupun keperluan lain untuk maksud-maksud damai, radiokimia yang mencakup proses pemisahan radioisotop, dan kimia radiasi.

Program Studi D-IV Teknokimia Nuklir mencakup pengembangan rekayasa proses kimia terutama dalam proses kimia bahan nuklir dan proses kimia termasuk teknologi untuk pemisahan kimia dan radionukliuda, pengelolaan limbah, untuk mencapai sistem energi nuklir berkelanjutan. Mata kuliah dalam program studi Diploma IV Teknokimia Nuklir dirancang mengacu pada kompetensi teknik kimia terutama proses kimia bahan nuklir dan kimia radiasi.

Fasilitas dan Layanan

Pendidikan

  1. Ruang kelas lengkap ber-AC
  2. Laboratorium Bahasa
  3. Laboratorium Kimia Dasar
  4. Laboratorium Kimia Radiasi
  5. Laboratorium Proteksi Radiasi
  6. Laboratorium Analisis dan Instrumentasi Kimia
  7. Laboratorium Operasi Teknik Kimia dan Proses
  8. Studio Perancangan Proses
  9. Laboratorium Fisika
  10. Laboratorium Elektronika
  11. Laboratorium Instrumentasi Nuklir
  12. Laboratorium Instrumentasi Kendali
  13. Laboratorium Distributed Control System (DCS)
  14. Laboratorium Bengkel mekanik
  15. Laboratorium Radiografi-NDT
  16. Laboratorium Bahan
  17. Laboratorium Mekatronika
  18. Laboratorium Gambar Teknik
  19. Laboratorium Listrik Arus Kuat
  20. Laboratorium Perawatan Listrik
  21. Laboratorium Instrumentasi Medik
  22. Laboratorium Komputer
  23. Laboratorium Iradiator Gamma
  24. Laboratorium Reaktor Kartini
  25. Laboratorium Akselerator dan Mesin Berkas Elektron

Fasilitas dan Layanan Penunjang

  1. Auditorium
  2. Lapangan Basket
  3. Tenis Meja
  4. Wall Climbing
  5. Ruang BEM-STTN
  6. Kantin
  7. Unit Layanan Kesehatan yang terintegrasi dengan PSTA-BATAN Yogyakarta
  8. Ruang Kesenian

Lainnya

Setiap mahasiswa STTN BATAN berhak akan fasilitas sebagai berikut:

  1. Uang Saku Rp. 50.000,- tiap bulan
  2. Bahan Seragam 1 stel tiap tahunnya
  3. Kesempatan mendapatkan SIB (Surat Izin Bekerja ) sebagai PPR (Petugas Proteksi Radiasi ) dan OR ( Operator Radiografi ) yang dikeluarkan oleh BAPETEN

Kemahasiswaan

Organisasi Kemahasiswaan

Tingkat Kampus

  1. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM STTN)
  2. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM STTN)
  3. Mahkamah Mahasiswa (MM STTN)

Tingkat Jurusan

  1. Hima Einsten (Himpunan Mahasiswa Elektronika Instrumentasi)
  2. EMC (Electromechanical Community)
  3. HIma TKN (Himpunan Mahasiswa Teknokimia Nuklir)

Unit Kegiatan Mahasiswa

UKM Keagamaan

  1. Keluarga Mahasiswa Islam (KALAM)
  2. Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK)

UKM Olahraga

  1. Futsal
  2. Basket
  3. Voli

UKM Pecinta Alam

  1. Wahana Petualang (WALANG)

UKM Bela Diri

  1. Pencak Silat
  2. Karate
  3. Taekwondo

UKM Seni

  1. Seni

UKM Media

  1. Pers Beta

Peluang Kerja

Para lulusan Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir mempunyai kesempatan yang sangat luas untuk bekerja di:

  1. BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional)
  2. BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir)
  3. Departemen Kesehatan ( Rumah Sakit)
  4. Industri di dalam dan Luar Negeri seperti Industri kesehatan, jasa inspeksi, Uji Tak Rusak, Industri kertas, makanan, pertambangan dan Energi.
  5. PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)

Biaya Kuliah

Mengacu pada tahun 2013 biaya kuliah di Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir terdiri dari:

  1. Uang Sarana dana Prasana:Rp.3.500.000,- (dibayarkan sekali selama berkuliah di STTN)
  2. SPP:Rp. 1.500.000,- per semester
  3. SKS:Rp. 50.000,- untuk kuliah teori dan 100.000 untuk praktikum

Beasiswa

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN menyediakan beasiswa berdasarkan PP 77 Tahun 2008 yaitu:

  • Beasiswa Prestasi ( Diperuntukkan bagi mahasiswa dengan IPT>3,5 dan tertinggi di kelasnya )
  • Beasiswa STTN ( Diperuntukkan bagi mahasiswa yang tidak mampu )

Referensi

  1. Kampus << Tedy dalam tulisan
  2. Pusat Data dan Analisis Tempo
  3. PP 77 Tahun 2008
  4. KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2001

Pranala luar