Connie Rahakundini Bakrie

Akademisi dan pakar Hubungan Internasional asal Indonesia
Revisi sejak 28 Juni 2019 04.50 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Connie Rahakundini Bakrie (lahir 3 November 1964) [1] adalah seorang akademikus dan pengamat bidang militer dan pertahanan keamanan berkebangsaan Indonesia.

Connie Rahakundini Bakrie
Lahir3 November 1964 (umur 60)
KebangsaanIndonesia
Pekerjaanpengamat militer
Suami/istriDjaja Suparman

Connie menyelesaikan Studi S3 di Universitas Indonesia selain menempuh pendidikan di APCSS Asia Pasific Centre for Security Studies, Hawaii - Fu Xi Kang war Academy, Roc - Chevening Executive Programme for Democracy and Security di Birmingham Univercity UK dan berkesempatan menjadi Senior Research Fellow di The INSS Institute Of National Security Studies di Tel Aviv Israel dalam rangka menyelesaikan penelitian desertasinya, menjadi dosen di Universitas Pertahanan Indonesia.[2][3] Connie adalah Visiting Lecturer di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara dan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut selain juga mengajar rutin pada Sekolah Diplomat Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (SESPARLU & DISPARLU) serta beberapa Universitas baik didalam dan diluar negeri.

Pemikiran dan Pandangannya masuk dalam proses Perumusan kebijakan di DPR Komisi 1 dan DPRD, KEMENKOPOLHUKAM, KEMHAN, KEMLU, WANTANAS, LEMHANAS, WANTIMPRES dan Badan Intelijen Negara serta lainnya.[4] Connie dikenal sebagai Analis Pertahanan, Militer dan Intelejen serta penulis dari dua Buku penting terkait Militer Indonesia dan Pertahanan Negara (Defending Indonesia, 2009 dan Pembangunan Kekuatan & Postur Ideal TNI 2007). Ia meluncurkan Autobiography Pemikiran dan Hidupnya dalam dalam buku Aku adalah Peluru yang ditulis oleh Sastrawan Bara Pattyradja.(2019)[5] Connie kerap menyampaikan paparan pemikiran di pentas pertemuan Internasional antara lain pada National Defense University (NDU), Washington D.C. Global Security Meeting di Bratislava, Slovakia, ASEM-EU Regional Security Architecture Meetings, Centre for Security Policy (CCSP), Switzerland. Selain juga di The Delhi Dialogue Meetings, International Slocs Meetings, Milsatcom International Meetings serta di House of Lords, Foreign Commission Offce, Departement Of Defense & Secret Intelligence Service (M16) United Kingdom.

Ia menjadi salah satu dari 22 orang Future Leaders yang terpilih oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT), Boston. USA, di Ideas Batch III.

Bersama-sama Ambassador Hasyim Djalal dan Laksamana Kent Sondakh ia duduk sebagai Board of Trustee dan President di Indonesia Institute For Maritime Studies (IIMS) selain juga menjadi Dewan Pembina di National Air Space and Power Centre of Indonesia (NAPSCI) serta bersama dengan Laksda (PUR) Rosihan Arsyad duduk mewakili Indonesia di Sea Lanes of Communication (SLOC) International Group. Delain juga duduk sebagai Dewan Pengawas Industri Pertahanan Swasta Nasional.

Sebagai Opinion Leaders di Media Massa, Pandangan Connie banyak bergerak pada issue : Pembangunan Kekuatan dan Postur dari Tentara Nasional Indonesia yang bervisi Outard Looking Defence, Maritime & Airspace Regional Security Architecture dan pentingnya menjaga, memanfaatkan SLOC/T (Sea Lanes of Communication/Trades), Strategic Aspects dalam Historical laut Cina Selatan dan Indian Ocean Security Issues.

Terkini pandangan Connie mengedepankan Profesionalitas dan Perubahan Struktur serta Doktrin TNI masa depan untuk menimbangi Democratic Policing Polri dengan menggunakan System Thinking Visi Poros Matitime dunia terhadap Poros Dirgantara dan Poros Permukaan Dunia, mencakup Air defence (ADIZ) & Asean Maritime Identification Zone (AMIZ) yang harus terbangun Indonesia dan Negara Asean dalam menghadapi tantangan Pertahanan Keamanan Abad 21 Kedepan.

Putra-Putri : Audindra, Samantha Azzria Wahab, Aurelle Allesandra Merkava

Rujukan

  1. ^ "Connie Rahakundini Bakrie". Prisma Resource Center. Diakses tanggal 23 Mei 2019. 
  2. ^ "Ambisi Terkini Connie Bakrie". www.dewimagazine.com. Diakses tanggal 2019-05-23. 
  3. ^ "Connie Rahakundini Bakrie, Dulu Pengamat, Kini Pebisnis Persenjataan". rmol.co. Diakses tanggal 2019-05-23. 
  4. ^ "Connie Rahakundi Bakrie, Presiden Indonesia Institute for Maritime Studies: Tingkatkan Keamanan Kawasan". Republika Online. 2016-04-19. Diakses tanggal 2019-05-23. 
  5. ^ "INDOPOS". indopos.co.id (dalam bahasa Indonesian). 2019-02-22. Diakses tanggal 2019-05-23.