Amat Antono

Politikus Indonesia

H. Amat Antono, M.Si. adalah Bupati Kabupaten Pekalongan periode 2001-2006 dan 2011-2016.

H. Amat Antono, M.Si.
ꦲꦩꦠ꧀ꦲꦤ꧀ꦠꦤ
Berkas:Bupati Amat Antono.jpeg
Bupati Kabupaten Pekalongan
Masa jabatan
2011–2016
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Joko Widodo
GubernurBibit Waluyo
Ganjar Pranowo
[[Wakil Bupati Kabupaten Pekalongan|Wakil]]Fadia A. Rafiq
Sebelum
Pengganti
Asip Kholbihi
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir05 Oktober 1958
Tegaldowo, Tirto,Pekalongan
Partai politikPartai NasDem
Suami/istriArini Harimurti (wakil Bupati Pekalongan periode 2016-2021)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Riwayat Hidup

Karir Politik

Bupati Pekalongan (Periode 2001-2006)

Ia maju menjadi Bupati Pekalongan melalui pemilihan yang pada saat itu masih melalui mekanisme DPRD. Sebelumnya, ia bekerja sebagai PNS di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.[1] Ia maju karena latar belakang keluarga ayahnya yang merupakan aktivis di PDIP Pekalongan (adik perempuannya adalah Ketua DPC PDIP Pekalongan periode 2009-2014).[1] Saat itu, ia menggandeng Siti Qomariyah dari PKB sebagai pasangan wakil.

Ketika maju menjadi Bupati Pekalongan periode 2006-2011, ia menggandeng H.A. Qurofi Hajin sebagai calon wakil bupati. Pada saat pemilihan tersebut, terjadi kasus foto porno yang menjebak pasangan Siti Qomariyah dan Wahyudi Pontjo Nugroho meskipun hasil akhir Pilkada Pekalongan 2006 ini menetapkan Siti Qomariyah sebagai Bupati Pekalongan terpilih.[2] Berdasarkan hasil pilkada yang digelar Minggu, 21 Mei 2006, dari 1.221 TPS pasangan PKB-Partai Golkar Qomariyah - Wahyudi Pontjo Nugroho meraih 227.137 suara (52,23 persen). Sedangkan rivalnya yang diusung PDIP, PPP, dan PAN yaitu Drs. H. Amat Antono - H.A. Qurofi Hajin, mendapat 207.705 suara (47,77 persen).[2][3][4]

Bupati Pekalongan (Periode 2011-2016)

Dalam menjalankan tugasnya di periode 2011-2016, Amat Antono dibantu oleh Fadia A. Rafiq sebagai wakil bupati. Jabatan Bupati Kabupaten Pekalongan ini sebelumnya dipegang oleh Hj. Siti Qomariyah (bupati, sekaligus wakil dari Amat Antono pada periode 2001-2006) dan H. Wahyudi Pontjo Nugroho. Pada periode kedua ini, pasangan ini diusung oleh koalisi Gerindra, PKNU, PPP, PKS dan Partai Demokrat.[5][6]

Mencalonkan sebagai Ketua DPW Partai Demokrat Jawa Tengah

Keberhasilannya menjadi Bupati Pekalongan periode 2011-2016 ini juga diikuti dengan kemantapan dirinya bergabung dengan Partai Demokrat, bahkan hingga sempat dicalonkan sebagai Ketua DPW Partai Demokrat Jawa Tengah pada tahun 2013.[7][8]

Tuntutan Kasus Korupsi

Ketika menjadi bupati di periode kedua kali ini, ia sempat diancam dilaporkan ke KPK oleh Front Rakyat Anti Korupsi (Fraksi) terkait dugaan penyelewengan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2011.[9] Juru bicara Fraksi, Ahmad Boim mengatakan, Amat Antono diduga telah menggunakan uang APBD senilai Rp 105 miliar dari dana untuk kepentingan pribadi. "Amat Antono tidak menggunakan dana itu sebagaimana mestinya. Tapi mendepositokan ke dalam bank dan mengambil bunganya setiap bulan". Bahkan, lanjut Ahmad, untuk memuluskan dan mengamankan tindak penyelewengannya tersebut, Amat Antono telah menyuap anggota DPRD Pekalongan dalam rapat pertanggungjawaban APBD 2011. Padahal, rapat pertanggungjawaban tersebut tidak memenuhi syarat quorum. "Lucunya setiap anggota DPRD Pekalongan diduga disuap. Anggota yang tidak hadir juga diberi uang. Rapat tidak memenuhi quorum," jelasnya.[9]

Selain itu, Fraksi juga menuding Amat Antono selama menjabat Bupati Pekalongan diduga telah mengadakan proyek fiktif dalam pemeliharaan 113 ruas jalan di Pekalongan. "Setiap bulannya juga di Dinas Pariwisata ada mutasi dan setiap mutasi itu dilakukan pungutan liar. Amat Antono juga pernah dilaporkan dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Alat Kesehatan di Pekalongan 2005," ujarnya.

Ia berharap, KPK segera menindaklanjuti dugaan korupsi Bupati Pekalongan tersebut. "Ada masih banyak data korupsi yang ingin kita berikan ke KPK. Sumber data kita rahasiakan."[9]

Selain itu, Gerakan Masyarakat Peduli Hukum Pekalongan (Gemphal), melaporkan dugaan korupsi Bupati Pekalongan, Amat Antono ke Kejaksaan Tinggi (Kejakti) Jawa Tengah. Laporan itu dilakukan sejumlah aktivis Gemphal dengan mendatangi Kantor Kejati Jateng di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Kamis (20/9/2012). Menurut koordinator lapangan Gemphal, Jhony Heru Mulyono, Bupati Pekalongan, Amat Antono diduga merupakan dalang dari tindakan beberapa kasus korupsi. Dia membeberkan kasus dugaan korupsi itu antara lain, duplikasi anggaran tahun 2001, 2002, dan 2003 senilai Rp5,7 miliar. Melakukan mark up pengadaan alat-alat kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kraton, Pekalongan 2003 dengan kerugian negara Rp1,7 miliar. Deposito dana kas daerah Pekalongan di bank senilai Rp105 miliar, sehingga berakibat pada stagnasi pertumbuhan ekonomi. Di samping itu juga berbagai kasus dugaan kolusi, seperti penunjukkan langsung rekanan untuk pembongkaran bangunan sekolah.[10]

Kebijakan Pelarangan Memburu Ular

Pada periode 2011-2016 kali ini, dirinya melarang masyarakat memburu ular sebagai upaya menjaga keseimbangan ekosistem dan pengendalian hama tikus di sawah. Ia mengatakan pemkab segera membuat peraturan bupati untuk mencegah perburuan liar ular sebagai upaya mengendalikan hama tikus yang menyerang lahan pertanian di sawah. "Kami telah minta pada instansi terkait melakukan kajian tentang populasi ular, apalagi para petani juga berharap adanya larangan memburu ular di sawah," Menurutnya, peraturan daerah tentang larangan memburu ular juga sudah ada yang diberlakukan di daerah lain sehingga pemkab juga akan melakukan hal yang sama dengan ketentuan yang lebih sederhana. "Kami akan buat peraturan bupati tentang larangan perburuan ular sehingga nantinya diharapkan bisa membantu para petani terkait adanya serangan hama tikus,".[11]

Ia mengatakan selama ini, pengendalian hama tikus dilakukan dengan cara "gropyokan", kompor belerang, memanfaatkan burung hantu, dan doa bersama karena populasi ular di sawah relatif sedikit. "Karena itu, dengan rencana diterbitkannya peraturan bupati diharapkan populasi ular makin berkembang untuk memangsa tikus di sawah.[11]

Ia juga menerima penghargaan Bintang Veteran dari LVRI Jawa Tengah pada tahun 2015.[12] Setelah usai menjabat sebagai Bupati Pekalongan, Ia mengajukan istrinya, Arini Harimurti sebagai calon Wakil Bupati Pekalongan periode 2016-2021 mendampingi Asip Kholbihi dari PKB.[13]

Pengurus Partai Nasdem Jawa Tengah

Ia kemudian masuk ke Partai Nasdem untuk mengikuti Pemilihan umum Legislatif tahun 2019.[14][15] Dalam kepemimpinan Partai Nasdem, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan.[15][16]

Pranala luar

Referensi

  1. ^ a b Dewi, Kurniawati Hastuti,. Indonesian women and local politics : Islam, gender and networks in post-Suharto Indonesia. Singapore. ISBN 9789814722285. OCLC 964379973. 
  2. ^ a b "Foto Porno Cabup Beredar, KPUD Pekalongan Kelabakan". detiknews. Diakses tanggal 2019-08-28. 
  3. ^ Liputan6.com (2006-05-25). "Penyebaran Foto Seronok Calon Bupati Pekalongan Diusut". liputan6.com. Diakses tanggal 2019-08-28. 
  4. ^ Liputan6.com (2006-05-29). "Qomariyah-Pontjo Unggul". liputan6.com. Diakses tanggal 2019-08-28. 
  5. ^ Media, Kompas Cyber. "Kabupaten Pekalongan Akan Gelar Pilkada". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2019-08-28. 
  6. ^ "Antono-Fadia Unggul". www.jateng.pks.id. Diakses tanggal 2019-08-28. 
  7. ^ Dyantoro, Sunu (2012-09-27). "Rebutan Ketua, Musda Demokrat Jateng Ditunda". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-08-28. 
  8. ^ antaranews.com (2013-10-14). "Tujuh kader maju pencalonan ketua Partai Demokrat Jateng". Antara News. Diakses tanggal 2019-08-28. 
  9. ^ a b c Liputan6.com (2012-09-11). "Fraksi Melaporkan Bupati Pekalongan ke KPK". liputan6.com. Diakses tanggal 2019-08-28. 
  10. ^ Media, Solopos Digital. "Bupati Pekalongan Dilaporkan Ke Kejakti". Solopos.com. Diakses tanggal 2019-08-28. 
  11. ^ a b "Di Pekalongan Masyarakat Dilarang Buru Ular". Republika Online. 2014-03-23. Diakses tanggal 2019-08-28. 
  12. ^ Lempe, Hadi (2015-12-01). "Bupati Pekalongan Amat Antono Terima "Bintang Veteran" » Garuda Citizen truly of Indonesia". Garuda Citizen truly of Indonesia. Diakses tanggal 2019-08-28. 
  13. ^ nusantara.medcom.id https://nusantara.medcom.id/jawa-tengah/peristiwa/ob3JjEPN-dpc-pkb-akan-usulkan-istri-bupati-pekalongan-di-pilkada-2015. Diakses tanggal 2019-08-28.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  14. ^ "Arsul Sani Kembali Duduki Kursi DPR RI – Info Sekitar Pekalongan". infosekitarpekalongan.com. Diakses tanggal 2019-08-28. 
  15. ^ a b developer, mediaindonesia com (2018-03-16). "NasDem All Out di Jawa Tengah". mediaindonesia.com. Diakses tanggal 2019-08-28. 
  16. ^ "Pengurus DPW". Partai NasDem DPW Jawa Tengah. Diakses tanggal 2019-08-28. 
Didahului oleh:
Hj. Siti Qomariyah
(2006-2011)
Bupati Kabupaten Pekalongan
(2011-2016)
Petahana