Nyakan Diwang

adat istiadat masyarakat, ritus, dan perayaan di Bali, Indonesia
Revisi sejak 21 September 2019 06.31 oleh Dheeahn (bicara | kontrib)

Nyakan Diwang adalah salah satu adat istiadat yang berasal dari Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng Provinsi Bali. Tradisi yang dikenal dengan menanak nasi di luar rumah yang lebih tepatnya dipinggir jalan Desa Banjar ini sudah brusia ratusan tahun. Dituturkan secara turun temurun, Nyakan Diwang oleh masyarakat Desa Banjar dilaksankan sebagai bentuk pembersihan rumah terutama penyepian dapur.dalam rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi.[1] Ada waktu-waktu tertentu dalam melaksanakan tradisi Nyakan Diwang ini. Dimulai pada pukul 03.30 Wita dini hari tanpa diperintah seluruh krama desa Banjar serentak keluar rumah. Pelaksanaan silaturahmi atau saling mengunjungi tetangga dilakukan tepat pukul 04.00 Wita. Kegiatan ini dilakukan disela-sela menanak nasi. Nyakan Diwang yang diartikan memasak nasi diluar rumah bagi masyarakat di Desa Banjar memiliki makna sebagai media membangun kekerabatan dan persahabatan selain diyakini dapat menyucikan lingkungan dapur masing-masing keluarga, sehingga kebahagiaan keluarga dapat terjaga.[2]

Rujukan

  1. ^ Liputan6.com ([publishdate]). "Berita Hari Raya Nyepi Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com". www.liputan6.com. Diakses tanggal 2019-09-21. 
  2. ^ Liputan6.com (2018-03-18). "Nyakan Diwang, Tradisi Unik Setahun Sekali Usai Nyepi". liputan6.com. Diakses tanggal 2019-09-21.