Riau

provinsi di Pulau Sumatera, Indonesia
Revisi sejak 21 Juli 2008 11.32 oleh Jack Merridew (bicara | kontrib) (←Membatalkan revisi 1574503 oleh 124.81.213.24 (Bicara))

Riau adalah sebuah provinsi di Indonesia. Provinsi ini terletak di Pulau Sumatra dan beribukotakan Pekanbaru. Provinsi Riau di sebelah utara berbatasan dengan Selat Singapura dan Selat Malaka; di sebelah selatan dengan Provinsi Jambi dan Selat Berhala; di sebelah timur berbatasan dengan Laut China Selatan (Provinsi Kepulauan Riau), dan di sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Sumatera Utara.

Riau
Peta
Peta
Negara Indonesia
Tanggal9 Agustus 1957 (hari jadi)
Ibu kotaPekanbaru
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kabupaten: 9
  • Kota: 2
Pemerintahan
 • GubernurH.M. Rusli Zainal, SE
Luas
 • Total111,228,65 km2 km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total5,308,702 jiwa (2.003)
Demografi
 • AgamaIslam (88%), Protestan (1%), Katolik (5%), Buddha (6%), Hindu (0,2%)
 • BahasaBahasa Melayu, Bahasa Indonesia
Kode Kemendagri14 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS14 Edit nilai pada Wikidata
Lagu daerahLancang Kuning, Soleram, Langgam Melayu, Kutang Barendo
Situs web[http://www.riau.go.id]

Arti Lambang

Mata rantai tak terputus sejumlah 45 butir, membentuk tameng. Memberi arti persatuan dan kesatuan bangsa yang telah diprokalamasikan sejak tahun 1945. Di dalamnya berisi padi kapas, gelombang laut, keris dan lancang kuning, jenis kapal layar yang khas daerah Riau. Padi kapas melambangkan kesejahteraan rakyat, lancang kuning mengandung arti semangat rakyat Riau dengan hasil laut yang melimpah. Gelombang 5 lapis melambangkan Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia. Dan Keris Berhulu, kepala burung Serindit adalah kepahlawanan rakyat Riau berdasarkan kebijaksanaan dan kebenaran

Geografi

Luas wilayah Provinsi Riau adalah 111.228,65 kilometer persegi (luas sesudah pemekaran Provinsi Kepulauan Riau) yang terdiri dari pulau-pulau dan laut-laut. Keberadaannya membentang dari lereng Bukit Barisan sampai Laut China Selatan, terletak antara 1°15´ Lintang Selatan sampai 4°45´ Lintang Utara atau antara 100°03´-109°19´ Bujur Timur Greenwich dan 6°50´-1°45´ Bujur Barat Jakarta.

Daerah Provinsi Riau beriklim tropis basah dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 2000-3000 milimeter per tahun yang dipengaruhi oleh musim kemarau serta musim hujan. Rata-rata hujan per tahun sekitar 160 hari.

Menurut catatan Stasiun Metereologi Simpang Tiga, suhu udara rata-rata di Kota Pekanbaru menunjukkan optimum pada 27,6 ° Celsius dalam interval 23,4-33,4° Celsius. Kejadian kabut tercatat terjadi sebanyak 39 kali dan selama Agustus rata-rata mencapai 6 kali sebagai bulan terbanyak terjadinya kejadian.

Kondisi dan Sumber Daya Alam

Keanekaragaman Hayati

Sumber Daya Alam

Riau kaya akan sumber daya alam, baik kekayaan yang terkandung di perut bumi, berupa minyak dan gas bumi, emas, dll. maupun kekayaan hutan dan perkebunannya, belum lagi kekayaan sungai dan lautnya. Seiring otonomi daerah, kekayaan tersebut bertahap mulai disalurkan secara penuh ke daerah (tidak sepenuhnya diberikan ke pusat) lagi. Aturan baru dari pemerintahan reformasi, memberi batasan dan aturan tegas mengenai kewajiban penanam modal, pemanfaatan sumber daya dan bagi hasil dengan lingkungan sekitar.

Potensi Daerah

Demografi

Pendidikan

Riau mempunyai beberapa perguruan tinggi, di antaranya Universitas Riau [1], Universitas Islam Riau, Universitas Islam Negri SUSKA (Sultan Syarif Kasim), Universitas Lancang Kuning. Selain itu juga terdapat Politeknik Caltex Riau [2], dan Lembaga pendidikan dan pelatihan.

Permasalahan Sosial

Pemerintahan

Kabupaten dan Kota

No. Kabupaten/kota Ibu kota Bupati/wali kota Luas wilayah (km2)[1] Jumlah penduduk (2022)[2] Kecamatan Kelurahan/desa Lambang
 
Peta lokasi
1 Kabupaten Bengkalis Bengkalis Kasmarni 8.616,36 634.553 11 19/136
 
 
2 Kabupaten Indragiri Hilir Tembilahan Erisman Yahya (Pj.) 13.521,26 676.983 20 39/197
 
 
3 Kabupaten Indragiri Hulu Rengat Rezita Meylani Yopi 7.871,85 455.669 14 16/178
 
 
4 Kabupaten Kampar Bangkinang Hambali (Pj.) 10.352,80 832.975 21 8/242
 
 
5 Kabupaten Kepulauan Meranti Selatpanjang Asmar (Plt.) 3.623,56 210.843 9 5/96
 
 
6 Kabupaten Kuantan Singingi Koto Taluk Suhardiman Amby 5.457,86 341.708 15 11/218
 
 
7 Kabupaten Pelalawan Pangkalan Kerinci Zukri 13.262,11 402.303 12 14/104
 
 
8 Kabupaten Rokan Hilir Bagansiapiapi Afrizal Sintong 9.068,46 649.692 15 25/159
 
 
9 Kabupaten Rokan Hulu Pasir Pengaraian Sukiman 7.658,15 561.313 16 6/139
 
 
10 Kabupaten Siak Siak Alfedri 7.805,54 463.660 14 9/122
 
 
11 Kota Dumai - Paisal 2.059,61 331.445 7 36/-
 
 
12 Kota Pekanbaru - Risnandar Mahiwa (Pj.) 638,33 1.085.246 15 83/-
 
 


Perekonomian

Tenaga Kerja

Pertanian & Perkebunan

Perkebunan yang berkembang adalah perkebunan karet dan perkebunan sawit, baik itu yang dikelola
oleh negara ataupun oleh rakyat. Selain itu juga terdapat perkebunan jeruk dan kelapa.Untuk perkebunan sawit saat ini propinsi Riau memiliki perkebunan sawit seluas 1,34 juta hektar.Selain itu terdapat pula 116 pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) yang beroperasi dengan produksi coconut palm oil''(CPO) 3.386.800 ton per tahun.

Hutan & Ikan

Pembangunan kehutanan pada hakekatnya mengcakup semua upaya memanfaatkan dan memantapkan fungsi sumber daya alam hutan dan sumber daya alam hayati lain serta ekosistemnya, baik sebagai pelindung dan penyangga kehidupan dan pelestarian keanekaragaman hayati maupun sebagai sumber daya pembangunan. Namun dalam realitanya tiga fungsi utamanya sudah hilang, yaitu fungsi ekonomi jangka panjang, fungsi lindung dan estetika sebagai dampak kebijakan pemerintah yang lalu.

Hilangnya ketiga fungsi diatas mengakibatkan semakin luasnya lahan kritis yang diakibatkan oleh pengusahaan hutan yang tidak mengindahkan aspek kelestarian. Efek selanjutnya adalah semakin menurunnya produksi kayu hutan non HPH, sementara upaya reboisasi dan penghijauan belum optimal dilaksanakan. Masalah lain yang sangat merugikan tidak saja Provinsi Riau pada khususnya tapi Indonesia pada umumnya adalah masalah ilegal logging. Masalah ini merupakan akar dari masah lalu yang sulit sekali untuk diberantas karena ada oknum-oknum tertentu yang ikut bermain didalamnya. Ilegal logging telah menyebabkan hutan Riau habis tanpa ada proses hukum bagi mereka yang melakukannya.

Industri

Crumb Rubber, Plastik, Plywood, dll

Jasa

Energi

Pertambangan

Transportasi

Provinsi Riau merupakan satu-satunya propinsi yang mempunyai BUMD di bidang transportasi udara yakni PT.RIAU AIRLINES,yang bertujuan untuk melayani daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui jalan darat maupun laut.PT.RIAU AIRLINES mengoperasikan FOKKER-50 buatan Belanda(5 armada),untuk tahun 2008 menambah 2 armada lagi dengan jenis Avro-RJ 100

Komunikasi

Ekspor & Impor

Keuangan & Perbankan

Untuk perbankkan di Propinsi sangat berkembang pesat dunia perbankkan,ini ditandai banyaknya bank swasta,serta adanya BUMD PT.BANK RIAU,PT.BPR SARIMADU

Seni dan Budaya

Musik

Tarian

Tarian Gamelan, Serampang Dua Belas, Joged Lambak

Sastra

Riau sangat terkenal dengan satranya dari dahulu kala,ini terbukti banyaknya satrawan-satrwwan dari riau salah satu yang terkenal Raja Haji Fisabilillah,yang terkenal dengan Gurindam Dua Belas

Referensi

Lihat pula


Pranala luar

  1. ^ "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". www.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2018-07-09. 
  2. ^ "Badan Pusat Statistik Provinsi Riau". riau.bps.go.id. Diakses tanggal 2023-03-16.