Ryamizard Ryacudu

Menteri Pertahanan Indonesia ke-25 (2014–2019)
Revisi sejak 23 Oktober 2019 05.50 oleh Yogwi21 (bicara | kontrib)

Jenderal TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu (lahir 21 April 1950) adalah Menteri Pertahanan pada Kabinet Kerja bentukan Presiden Joko Widodo yang mulai menjabat sejak 27 Oktober 2014 hingga 20 Oktober 2019. Mantan perwira tinggi militer TNI AD ini juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat dari tahun 2002 hingga 2005.[1]

Ryamizard Ryacudu
Menteri Pertahanan Indonesia ke-24
Masa jabatan
27 Oktober 2014 – 20 Oktober 2019
PresidenJoko Widodo
Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-23
Masa jabatan
4 Juni 2002 – 18 Februari 2005
PresidenMegawati Soekarno Putri
Susilo Bambang Yudhoyono
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ke-26
Masa jabatan
1 Agustus 2000 – 4 Juni 2002
PresidenAbdurrahman Wahid
Megawati Soekarnoputri
Informasi pribadi
Lahir21 April 1950 (umur 74)
Indonesia Palembang, Sumatra Selatan
Suami/istriNora Tristyana
AnakRyano Patria Amanzha
Dwinanda Patria Noryanzha
Trynanda Patria Nugraha
Orang tuaMusannif Ryacudu (ayah)
R.A. Zuharyah (Ibu)
AlmamaterAkademi Militer (1974)
PekerjaanTNI
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1974–2005
Pangkat Jenderal TNI
SatuanInfanteri
X: Ryamizard_R Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Kehidupan

Ryamizard adalah putra Mayjen TNI Musannif Ryacudu, seorang perwira TNI Angkatan Darat yang dekat dengan Presiden Soekarno.[2] Ayahnya merupakan salah seorang tokoh Lampung, yang juga keturunan seorang penyebar agama Islam di Lampung. Dia menikah dengan Nora Tristyana, putri mantan Wakil Presiden, Jenderal TNI Try Sutrisno.

Pendidikan Militer

Karier

Karier militer

 
Ryamizard saat menjadi Kasad

Kariernya mulai cemerlang setelah dia memangku jabatan Pangdam V/Brawijaya, yang kemudian diteruskan menjadi Pangdam Jaya. Saat terjadinya gesekan elit nasional pada masa presiden Gus Dur, Ryamizard yang saat itu menjabat Pangdam Jaya mengancam siapa saja yang akan mengganggu keamanan di wilayahnya. Selepas dari Kodam Jaya, Ryamizard mendapat promosi bintang tiga sebagai Panglima Kostrad menggantikan Letjen TNI Agus Wirahadikusumah. Kemampuannya merangkul semua unsur TNI saat apel siaga di Lapangan Monas yang melibatkan unsur TNI AL dan TNI AU Juli 2001 menarik KSAD untuk menunjuknya sebagai Wakil KSAD dan kemudian menggantikan Endriartono Sutarto sebagai KSAD.

Ia pernah dicalonkan di akhir masa jabatan presiden Megawati sebagai Panglima TNI. Namun nama Marsekal Djoko Suyanto-lah yang akhirnya dipilih sebagai Panglima TNI pada tahun 2006, karena namanya dianulir oleh SBY.[3][4]

Berikut adalah jabatan militer yang pernah dipegang Ryamizard:[5]

  • Komandan Peleton Kodam XII/Tanjungpura (15 November 1976)
  • Komandan Kompi Pelajar, Komando Pendidikan (Dodik), Kodam XII/Tanjungpura
  • Komandan Kompi Secaba, Dodik, Kodam XII/Tanjungpura (28 Desember 1977)
  • Komandan Batalyon infanteri 641 dan 642, Kodam XII/Tanjungpura (22 Juli 1980)
  • Kepala Seksi-2/Operasi Yonif 641 (18 Januari 1982)
  • Kepala Seksi Operasi Brigif Linud 17 Kujang I (1 Januari 1987)
  • Wakil Komandan Yonif Linud 305/Tengkorak (1 Juli 1988)
  • Komandan Yonif Linud 305/Tengkorak (1 Juni 1990)
  • Kepala Staf Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad
  • Komandan Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad (1 Juni 1994)
  • Asisten Operasi Kodam VII/Wirabuana (1 April 1995)
  • Komandan Kontingen Garuda XII-B ke Kamboja (1992)
  • Komandan Sektor 5 Barat, dipercaya oleh pasukan PBB di Kamboja (UNTAC)
  • Komandan Komando Resor Militer 044/Garuda Dempo, Kodam II/Sriwijaya (1 September 1995)
  • Kepala Staf Divif 2/Kostrad (1 Agustus 1996)
  • Kepala Staf Kodam II/Sriwijaya, merangkap sebagai Wakil Ketua Tim Pengamanan Hutan Terpadu (15 Juli 1997)
  • Panglima Divif 2/Kostrad (15 Maret 1998)
  • Kepala Staf Kostrad (15 Juni 1998)
  • Pangdam V/Brawijaya (14 Januari 1999–4 November 1999)
  • Pangdam Jaya/Jayakarta (4 November 1999–1 Agustus 2000)
  • Pangkostrad (1 Agustus 2000–4 Juni 2002)
  • Kepala Staf Angkatan Darat (4 Juni 2002–5 Februari 2005)

Karier politik

Ryamizard dianggap sebagai "orang Megawati"[6]. Pencalonannya sebagai Panglima TNI dibatalkan oleh SBY dengan memperpanjang jabatan Endriartono Sutarto, sehingga menimbulkan kecurigaan konflik pribadi antara SBY dan Ryamizard, seperti yang diungkapkan oleh Abdurrahman Wahid[7] Setelah akhirnya pensiun dari militer, ia mengaku tidak ingin masuk ke dunia politik, namun pada tahun 2008, saat ikut dalam deklarasi Majelis Kebangsaan Indonesia, ia sempat menyatakan mempertimbangkan menjadi Calon Presiden bila mendapat dukungan.[8] Pada 27 Januari 2009, ia diundang ke Rakernas PDIP, menggantikan Hidayat Nur Wahid yang tidak jadi diundang, sehingga memunculkan namanya sebagai salah satu cawapres Megawati.[9][10]

Namanya sempat diisukan sebagai salah satu calon wakil presiden Joko Widodo[11], walaupun akhirnya Jusuf Kalla yang terpilih. Ia lalu mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla[12] dan terlibat dalam pembekalan relawan selama kampanye Pilpres.[13] Ryamizard Ryacudu kemudian ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan dalam Kabinet Kerja.

Penghargaan

Tanda Jasa

  • Bintang Dharma
  • Bintang Yudha Dharma Utama (2016)
  • Bintang Kartika Eka Paksi Utama
  • Bintang Jalasena Utama
  • Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama
  • Bintang Bhayangkara Utama
  • Bintang Yudha Dharma Pratama
  • Bintang Kartika Eka Paksi Pratama
  • Bintang Yudha Dharma Nararya
  • Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
  • SL. Kesetiaan XXIV
  • SL. Dwidya Sistha
  • SL. GOM VIII
  • SL. Seroja
  • SL. Santi Dharma
  • UNTAC Medal (Cambodia)
  • Pingat Jasa Gemilang (Singapore)
  • Royal Order of Sahametrei Knight (Cambodia)
  • Darjah Panglima Angkatan Tentera Malaysia (Utama)

Brevet

  • Brevet Komando Kopassus
  • Brevet Free Fall
  • Brevet Para Utama
  • Brevet Taipur
  • Brevet Raider
  • Brevet Mobil Udara
  • Brevet Hiu Kencana
  • Brevet Trimedia Taifib
  • Brevet Denjaka
  • Brevet Komando Marinir
  • Brevet Komando Paskhas

Pranala luar

Catatan kaki

  1. ^ Pagi Ini Ryamizard Ryacudu Dilantik
  2. ^ http://www.antaranews.com Presiden Jokowi tunjuk Ryamizard Ryacudu jadi Menhan
  3. ^ Pernah batal Jadi Panglima TNI, Ryamizard Kini Jabat Menteri Pertahanan. Diakses dari situs berita Detik pada 6 November 2014
  4. ^ Komisi I DPR Tetap Inginkan Ryamizard Jadi Panglima TNI. Diakses dari situs berita Indosiar pada 6 November 2014
  5. ^ http://www.polarhome.com/pipermail/marinir/2004-October/000397.html
  6. ^ FOSAD: Ada Konspirasi Jegal Ryamizard Jadi Panglima TNI. Diakses dari situs Merdeka pada 6 November 2014
  7. ^ Gus Dur: Ada Masalah Antara SBY dengan Ryamizard. Diakses dari situs resmi NU pada tanggal 6 November 2014
  8. ^ Ryamizard: Baguz Buat Saya, Tak Bagus Buat Negara. Untuk Apa?. Diakses dari situs Berita Detik pada 6 November 2014
  9. ^ Hidayat Digantikan Ryamizard di PDIP. Diakses dari situs berita inilah.com pada 6 November 2014
  10. ^ DPD Gorontalo Usung Fadel Muhammad Sebagai Cawapres Megawati. Diakses dari situs berita Detik pada 6 November 2014
  11. ^ Ryamizard Ryacudu Bersedia Dampingi Jokowi. Diakses dari situs berita Erabaru pada 6 November 2014
  12. ^ Ryamizard Ryacudu Deklarasikan Dukungan pada Jokowi JK. Diakses dari situs berita Antara pada 6 November 2014
  13. ^ Ryamizard Lingkaran Megawati di Istana. Diakses dari situs CNN Indonesia pada 6 November 2014
Jabatan politik
Didahului oleh:
Purnomo Yusgiantoro
Menteri Pertahanan Indonesia
2014–2019
Diteruskan oleh:
Prabowo Subianto
Jabatan militer
Didahului oleh:
Djoko Subroto
Pangdam V/Brawijaya
1999
Diteruskan oleh:
Sudi Silalahi
Didahului oleh:
Djaja Suparman
Pangdam Jaya/Jayakarta
1999–2000
Diteruskan oleh:
Slamet Kirbiantoro
Didahului oleh:
Agus Wirahadikusumah
Pangkostrad
2000–2002
Diteruskan oleh:
Bibit Waluyo
Didahului oleh:
Endriartono Sutarto
Kepala Staf TNI Angkatan Darat
2002–2005
Diteruskan oleh:
Djoko Santoso