Geprek Bensu merupakan sebuah waralaba Ayam Geprek makanan cepat siap saji yang Milik aktor Ruben Onsu yang selaku CEO PT Onsu Pangan Perkasa (OPP) yang didirikan pada Tanggal 17 April 2017.

Geprek Bensu
Ayam Geprek
Industriwaralaba
Didirikan17 April 2017
PendiriRuben Onsu
Kantor pusatKemang, Jakarta Selatan
Cabang
110 (gerai)
Produk
  • Menu Geprek Bensu
  • Menu Spesial
  • Menu Mie
  • Menu Pendamping
  • Menu Kids
  • Menu Sarapan
Karyawan
3.500 (2018)
Situs webGeprek Bensu Indonesia
Instagram: geprekbensu Modifica els identificadors a Wikidata

Pada Desember 2018, waralaba tersebut memiliki 110 gerai di seluruh Indonesia dan mempekerjakan 3.500 karyawan.[1]

Kontroversi

Pada masa awal pendiriannya, waralaba tersebut sempat berebut nama merek dengan sebuah restoran yang juga bernama Bensu yang merupakan singkatan dari Bengkel Susu, yang dimiliki oleh pengusaha Bandung bernama Jessy Handalim.[2]

Sejarah dan perkembangan

Geprek Bensu adalah restaurant ayam milik Ruben Onsu yang hadir pertama kali pada tanggal 17 April 2017. Dengan mengusung slogan "Harga Hemat Rasa Lezat". Saat ini sudah memiliki 100 outlet di seluruh Indonesia, Hongkong, Taiwan dan Amsterdam, Belanda.[3]

Outlet

Berikut Ini Outlet Resmi Geprek Bensu:

Outlet Geprek Bensu Jakarta:

  1. Tanjung Priok - Jl. Mangga No 25, Keluaran Lagoa.
  2. Meruya - Jl. Meruya Ilir No 2
  3. Muara Karang - Jl. Pluit Karang Indah Timur No 48
  4. Sunter - Jl. Danau Sunter Utara Blok J12 No 68 Sunter Agung
  5. Kalibata - Jl. Pasar Minggu No 12A
  6. Ciracas - Jl. Raya Lapangan Tembak
  7. Tebet - Jl. Tebet Barat IX No 1A
  8. Kalimalang - Jl. Pahlawan Revolusi No 28
  9. Kebayoran Lama - Jl. Raya Kebayoran Lama No 18A
  10. Cibubur - Kota Wisata Ruko Canadian Broadway CBA - 7
  11. Alternatif Cibubur - Jl Alternative Cibubur No 88
  12. Sumur Batu - Jl. Sumur Batu Raya No 78
  13. Bendungan Hilir - Jl. Bendungan Hilir No 120
  14. Rawamangun - Jl. Pemuda No 3B + 3C Rawamangun, Pulogadung
  15. Fatmawati - Jl. RS Fatmawati No 11C/D

Insiden

Waralaba tersebut mengalami berbagai musibah seperti salah satu kedai diletakkan sekantung kotoran kucing, ratusan daging ayam mengeluarkan bau busuk,[4] para karyawan mengalami kesurupan massal, hingga salah satu kedai mengalami kebakaran di jalan Fatmawati.[5]

Referensi