Reyong adalah alat musik berupa kumpulan dua belas gong kecil yang dipakai dalam gamelan bali. Reyong adalah satu-satunya instrumen yang dapat dimainkan dengan improvisasi, meskipun improvisasi ini juga berpaku pada aturan yang ketat.[1] Reong dimainkan oleh empat orang penabuh dengan mempergunakan masing-masing dua buah panggul pada tangan kanan dan kiri. Teknik permainan yang diterapkan adalah tehnikubit-ubitan yang dalam barungan gamelan sepadan dengan cecandetan, kotekan, tetorekan yang mengacu pada teknikpermainan polos dan sangsih yang dalam lontar Prakempa disebut “Gagebug”.[2]

Jenis Pukulan

  1. Pukulan Ngerembet, yaitu pukulan yang menggunakan pola pukulan yang lebih mementingkan pada pola ritme dari pada pola nada.
  2. Pukulan Nerumpuk, yaitu pukulan reong yang memukul satu moncol atau satu nada yang dipukul oleh tangan kanan dan kiri secara beruntun
  3. Pukulan Norot, Ngosot, Ngodot, yaitu pukulan tangan kanan dan kiri salah satu pemain (penyorag) yang memukul sambil menutup/nekes. Pukulan norot, ngosot, dan ngodot dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :
    • Norot Cepat (gencang), yaitu pukulan tangan kanan dan kiri salah satu pemain (penyorag) yang memukul sambil menutup/nekes yang pelaksanaannya bergantian dan tangan kanan lebih sering memukul.
    • Norot Pelan (adeng) yaitu pukulan tangan kanan dan kiri salah satu pemain (penyorag) yang memukul sambil menutup/nekes dimana pelaksanaannya bergantian.
  4. Pukulan Memanjing, yaitu pukulan yang dilakukan oleh tangan kanan dan tangan kiri secara bergantian yang letak pukulannya di bagian muka (mue) dan sering juga disebut “lambe” pada saat akan membuat angsel-angsel.
  5. Pukulan ubit-ubitan, yaitu teknik pukulan yang dihasilkan dari perpaduan sistem on-beat (polos) dan off-beat (sangsih). Ubit-ubitan adalah pukulan polos dan sangsih yang dipadukan sehingga menimbulkan perpaduan bunyi (Inter Loking). Jenis-jenis pukulan ubit-ubitan :
    • Ubit-ubitan Nyalimput, yaitu perpaduan antara pemain “penyorog” yang dilakukan oleh tangan kanan dan tangan kiri dengan pemain “pengenter” juga dilakukan oleh tagan kanan dan tangan kiri sehingga membentuk suatu jalinan atau kotekan.
    • Ubit-ubitan Gegelut, yaitu perpaduan antara pemain “penyorog” yang dilakukan oleh tangan kanan dan tangan kirisedangkan pemain “pengenter” juga melakukan dengan tangan kanan dan tangan kiri sehingga membentuk suatu jalinan atau kotekan.
  6. Pukulan Beburu, yaitu memukul empat buah nada yang berbeda dan dipukul oleh dua orang pemain dengan memakai tangan kanan dan tangan kiri[3]
 
Reong dalam Gamelan Bali

Referensi

  1. ^ Tilley, L. A. (2003). Reyong norot figuration : an exploration into the inherent musical techniques of Bali (T). hlm. ii. Diakses dari Reyong norot figuration : an exploration into the inherent musical techniques of Bali
  2. ^ Bandem, I Made.1991. Ubit-ubitan Sebuah Permainan Gamelan Bali. Denpasar : STSI. hlm. 16
  3. ^ "Instrumen Reong | madeyudastra". Diakses tanggal 2019-11-06.