Unjuk rasa Kolombia 2019, atau yang dikenal dengan Gerakan 21N (21 November) adalah serangkaian aksi protes yang telah terjadi sejak 21 November 2019.[2] Ratusan ribu orang Kolombia berdemonstrasi untuk mendukung proses perdamaian Kolombia dan menentang pemerintah Iván Duque Márquez.[1][2][3]
Unjuk rasa Kolombia 2019 |
---|
|
Tanggal | 21 November 2019 (2019-11-21) – sekarang (1.862 hari) |
---|
Lokasi | Kolombia |
---|
|
|
|
|
|
|
Ratusan ribu hingga ribuan demonstran [2] |
|
|
Korban jiwa | 3[2] |
---|
Terluka | 122 warga sipil dan 151 anggota pasukan keamanan |
---|
Tertawan | 98 orang |
---|
Latar belakang
Rumor tentang kemungkinan adanya penghematan anggaran, yang dibantah oleh Presiden Duque, membuat marah kelompok sayap kiri, pelajar dan kelompok masyarakat adat.[1][4] Gagasan tentang langkah-langkah tersebut berawal dari pengenalan RUU oleh Álvaro Uribe, sekutu Presiden Duque.[1] Duque juga dituduh tidak serius dalam proses perdamaian Kolombia dengan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) karena kekerasan yang terjadi di daerah pedesaan Kolombia mengakibatkan kematian para pemimpin adat.[1]
Sebagai cara untuk berdemonstrasi, serikat buruh mengorganisir pemogokan nasional selama dua belas jam yang akan diadakan pada tanggal 21 November 2019, dengan kelompok-kelompok lain yang mengikuti hal serupa.[1]
Referensi