Alberthiene Endah

penulis dan jurnalis asal Indonesia
Revisi sejak 23 November 2019 04.21 oleh Klaudia R (bicara | kontrib)

Rr. Alberthiene Endah Kusumawardhani Hilaul-Sutoyo. (16 September[A]), lebih dikenal sebagai Alberthiene Endah, adalah seorang penulis dan jurnalis Indonesia. Ia terkenal akan karya-karya biografinya tentang tokoh politik, konglomerat dan hiburan tanah air, seperti Jokowi,Tahir, Krisdayanti, dan Chrisye. Ia disebut sebagai "biografer yang paling banyak diminta di Indonesia."[1]

Alberthiene Endah
Lahir16 September[A]
Bandung, Jawa Barat
PekerjaanJurnalis, Penulis.
KebangsaanIndonesia
Periode1993–sekarang

Kehidupan dan karier

Alberthiene Endah dilahirkan di Kota Bandung, Jawa Barat dan dibesarkan di Kota Depok. Ia mulai tertarik pada dunia menulis saat masih belia dan memutuskan untuk menjadi seorang jurnalis saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.[2] Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, ia melanjutkan pendidikannya di Sastra Belanda, Universitas Indonesia.[1] Alberthiene bekerja untuk pertama kalinya pada majalah Hidup pada tahun 1993.[2] Pada tahun 1996, ia kemudian melanjutkan kariernya di majalah wanita Femina.[1] Saat bekerja pada majalah tersebut, ia berkesempatan mewawancarai banyak tokoh terkenal, seperti Jennifer Lopez, Xanana Gusmão,[2] and Krisdayanti, yang kemudian memintanya untuk menuliskan biografi tentang perjalanan hidup dan kariernya. Buku tersebut dirilis pada tahun 2003 dengan judul Seribu Satu KD.[1]

Pada tahun 2004, Alberthiene berhenti bekerja pada majalah Femina untuk memfokuskan kariernya sebagai penulis lepas.[1] Ia kemudian juga memimpin dewan editor majalah Prodo.[2] Ia kemudian mendapat sejumlah permintaan dari para tokoh-tokoh terkenal untuk menuliskan biografi mereka.[1] Pada tahun yang sama, ia merilis novel pertamanya berjudul Jangan Beri Aku Narkoba. Novel tersebut memenangkan penghargaan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) atas upayanya dalam memberantas penggunaan narkotika. Ia juga meraih penghargaan dari Adikarya Awards 2005 untuk kategori novel remaja. Karyanya ini kemudian diadaptasikan ke dalam sebuah film berjudul Detik Terakhir pada tahun 2005.[1]

Sepanjang Mei hingga November 2006, Alberthiene menggarap biografi penyanyi Chrisye yang saat itu tengan berperang melawan kanker paru-paru.[1] Ia menyebut pekerjaannya kali ini sebagai yang paling spesial.[2] dan mengatakan bahwa kemauan Chrisye untuk diwawancara "seperti sebuah keajaiban."[1]

Sampai saat ini, telah ada tiga film lagi yang dibuat berdasarkan biografi atau novel karya Alberthiene; yaitu Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar (2014), Athirah (2016), dan Chrisye (2017).

Bibliografi

Biografi
Tahun Judul Tokoh
2003 Seribu Satu KD Krisdayanti
2004 Panggung Hidup Raam Punjabi Raam Punjabi
2004 Dwi Ria Latifa: Berpolitik dengan Nurani Dwi Ria Latifa
2006 Venna Melinda Guide to Good Living: Bugar dan Cantik ala Venna Melinda Venna Melinda
2007 Anne Avantie: Aku, Anugerah dan Kebaya Anne Avantie
2007 Chrisye: Sebuah Memoar Musikal *) Chrisye
2008 Titiek Puspa: A Legendary Diva Titiek Puspa
2009 Catatan Hati Krisdayanti: My Life, My Secret Krisdayanti
2010 Memoar Romantika Probosutedjo: Saya dan Mas Harto Probosutedjo
2010 The Last Word of Chrisye Chrisye
2010 Ani Yudhoyono: Kepak Sayap Putri Prajurit Ani Yudhoyono
2010 Kutemukan Ridha-Nya: Jejak Batin Jenny Rachman Jenny Rachman
2011 Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar **) Merry Riana
2012 Joko Widodo — Menyentuh Jakarta Joko Widodo
2013 Ken Dean Lawadinata — Ken & Kaskus Ken Dean Lawadinata

Keterangan:

Novel
Tahun Judul Catatan
2004 Jangan Beri Aku Narkoba First novel
2004 Cewek Matre
2004 Jodoh Monika
2005 Dicintai Jo
2006 I Love My Boss
2008 Selebriti
2009 Ojek Cantik
2013 Nyonya Jetset
2013 Athirah novel semi-biografi ibunda M. Jusuf Kalla; telah diangkat menjadi film Athirah (2016) yang memenangkan beberapa penghargaan pada FFI 2016
2017 Cahaya di Penjuru Hati

Catatan

  • ^Ia tidak mengakui tahun berapa ia dilahirkan, namun Titik Kurniasari dalam artikel "Alberthiene Endah: Life, She wrote" (The Jakarta Post) memperkirakan ia berusia sekitar 30-an (sampai November 2009).[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j Kurniasari, Titik. "Alberthiene Endah: Life, She wrote" The Jakarta Post. 22 November 2009.
  2. ^ a b c d e Malik, Candra. "My Jakarta: Writer Alberthiene Endah" The Jakarta Globe. 23 August 2009.