KRI Pulau Rangsang (727) adalah kapal penyapu ranjau Indonesia kelas Kondor milik TNI AL yang berasal dari Jerman Timur. Kapal-kapal kelas Kondor dikenal saling melengkapi dengan kapal-kapal kelas Tripartite karena kedua jenis kapal merupakan kapal penyapu ranjau. Kelas Kondor termasuk dalam arsenal Satran (Satuan Kapal Penyapu Ranjau) Koarmabar dan Koarmatim. KRI Pulau Rangsang 727 termasuk dalam tipe Kelas Kondor, bersama dengan KRI Pulau Rote (721), KRI Pulau Raas (722), KRI Pulau Romang (723), KRI Kelabang (826), KRI Pulau Rondo (725), KRI Pulau Rusa (726), KRI Pulau Rimau (724), KRI Kala Hitam (828), dan KRI Pulau Rempang (729)[1].

Sejarah

Pada tahun 1992-1993, Indonesia membeli armada kapal perang milik Jerman Timur (Volksmarine) untuk memperkuat sistem pertahanan kelautan Indonesia. Sejumlah 39 kapal dari jenis korvet, LST (landing ship tank), dan penyapu ranjau dibeli dalam waktu berdekatan. Terdapat 10 kapal yang termasuk kelas Kondor, salah satunya adalah KRI Pulau Rangsang 727. Kapal-kapal kelas Kondor berfungsi sebagai penyapu ranjau dan masuk dalam arsenal Satran (Satuan Kapal Penyapu Ranjau) TNI AL, baik Satran Koarmabar dan Satran Koarmatim[1].

Kapal-kapal kelas Kondor dirancang pada awal tahun 1971 oleh galangan VEB Peenewerft, Wolgast sebagai arsenal kekuatan Pakta Warsawa, untuk menandingi armada kapal perang NATO dalam misi anti kapal selam. Selain itu, kelas Kondor juga ditugaskan sebagai armada kapal patroli[1].

Spesifikasi

Spesifikasi KRI Pulau Rangsang (727)[1]
Keterangan Unit
Perusahaan pembuat kapal VEB Peenewerft, Wolgast, Jerman
Dimensi 56,52 meter x 7,78 meter x 2,46 meter
Bobot Penuh 479 ton
Mesin 2 x diesel 2 shaft, 4.400 bph
Jarak Jelajah 18 Knots
Perangkat buru ranjau sonar MG-11/Tamir-II
Perangkat penetralisir ranjau Double Oropesa Sweep (dengan gunting ledak), Mini Dyad Sweep
Persenjataan 2 x kanon 2M3 berlaras ganda kaliber 25 mm dan SMP (senapan mesin berat) kaliber 12,7 m

Pelayanan di Indonesia

Pelayanan KRI Pulau Rupat (712) di Indonesia
Tanggal Misi Operasi Keterangan
1-15 Juni 2015 Pemeriksaan 44 Kapal yang Mencurigakan dan Terkait dengan Tindakan Pidana KRI Pulau Rangsang 727 bersama enam KRI lainnya berhasil memeriksa 44 kapal yang mencurigakan dalam kurun waktu dua minggu di bawah pimpinan Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar). Komandan Guspurlaarmabar menekankan agar komunikasi antar kapal ditingkatkan selama patroli.
13 September 2017 Latihan Tempur Bersama di Perairan Laut Jawa Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) mengadakan Latihan Manuvra Lapangan (Manlap) Gladi Tugas Tempur (Glagaspur) tingkat III / L-3 Terpadu Siaga Tempur Laut (Purla) Koarmatim 2017. Latihan tersebut diadakan di perairan Laut Jawa. Latihan ini dihadiri kapaloleh perang terbaik di bawah kendali Koarmatim yang dilibatkan di antaranya yakni KRI Diponegoro (DPN)-365 , KRI Teluk Sampit-515, KRI Pulau Rupat (RPT)-712, KRI Layaran (LYR)-854, dan KRI Madidihang (MDH)-855, hingga sebuah pesawat udara dari Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal), Helly Bell HU-419, dan Fixed Wing Bonansa. Tujuan diadakannya latihan tersebut ialah untuk memupuk aspek profesionalime dan mewujudkan pemahaman serta kemampuan mengaplikasikan pola Operasi Militer Perang (OPM)[2].
14 - 19 Agustus 2019 TNI AL- Singapura Gelar Peperangan Ranjau KRI Pulau Rupat 712 berpartisipasi dalam latihan rutin peperangan ranjau bersama TNI AL Singapura[3]. Latihan tersebut guna mengantisipasi bahaya ranjau dan Waterborne IED.








Referensi

  1. ^ a b c d "Kondor Class: Penyapu Ranjau TNI AL dari Era Perang Dingin". Indomiliter.com (dalam bahasa Inggris). 2013-08-27. Diakses tanggal 2020-01-13. 
  2. ^ "Latihan Tempur Bersama di Perairan Laut Jawa, TNI AL Libatkan Lima Kapal Perang Terbaik". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-01-13. 
  3. ^ "TNI AL- Singapura Gelar Peperangan Ranjau". SINDOnews.com. Diakses tanggal 2020-01-10.