Chaerilus celebensis

Revisi sejak 2 Februari 2020 16.29 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Kalajengking adalah sekelompok binatang berkaki delapan yang termasuk dalam ordo Scorpiones di kelas Arachnida. Kalajengking masih terkait dengan ketonggeng, laba-laba, tungau, dan kutu.

Ada sekitar 2000 jenis kalajengking. Arakhnida atau hewan berkaki delapan biasanya memiliki anak dengan bertelur. Tetapi ternyata kalajengking tidak termasuk dalam arakhnida yang bertelur. Kalajengking seperti mamalia, melahirkan anak-anak. Anda mungkin melihat juga hewan langka di Indonesia.

Cara melahirkan seperti ini dikenal dengan ovovivipar, yaitu sel telur berkembang di tubuh hewan betina. Janin menggunakan makanan dari orang tua, dan ketika bayinya lahir, bayinya akan keluar. Saat melahirkan, jumlah anak yang dikeluarkan kalajengking adalah 12 atau lebih. Mereka keluar satu per satu. Setelah semua anak mereka lahir, mereka ditempatkan di belakang orang tua mereka sehingga anak-anak ini cukup besar dan cukup kuat untuk hidup sendiri. Makanan Scorpion adalah serangga kecil seperti jangkrik, kecoak, atau udang. Selain itu, kalajengking juga bisa diberi makan dalam bentuk cacing tanah dan hewan darat kecil lainnya. Selain memiliki sifat kanibal (saling makan). Berikut 10 jenis kalajengking di Indonesia:

1. Heterometrus Longimanus Ini adalah jenis Asian Forest. Jenis Asian Forest adalah tipe yang sangat agresif dan cukup defensif sehingga sering merasa terancam dan sering terlihat dalam posisi siap menyerang.

Jenis kalajengking ini jarang menyengat menggunakan ekor mereka, mereka menyerang lebih sering dengan menggunakan cakar mereka yang cukup besar untuk membuat korban terluka dan berdarah. Racun yang dimiliki oleh kalajengking ini tidak mematikan (dikatakan hanya sekuat sengatan tawon). Mungkin karena itu dia lebih mengandalkan cakar yang kuat.

2. Chaerilus Celebensis

Kalajengking tipe ini dapat ditemukan di beberapa tempat di Asia Tenggara. Tetapi yang paling akurat hanya spesies yang berasal dari Luwu ( Sulawesi Selatan ). Kalajengking ini adalah spesies terkecil di Indonesia. Cukup sulit ditemukan karena ukuran tidak sebesar ibu jari. Kalajengking jenis ini juga tidak terlalu berbahaya. Tetapi teman-teman harus tetap waspada ketika berada di habitat mereka, karena hewan-hewan ini tidak dapat diprediksi di mana mereka berada karena ukurannya yang kecil.

3.Heterometrus Spinifer Kalajengking ini sebagian besar hidup di daerah tropis dan daerah bersuhu panas, yaitu di bawah batu atau lubang di tanah. Segmen posterior atau ekor memiliki stinger. Biasanya ekor melengkung ke belakang dan berfungsi untuk melumpuhkan mangsanya. Perut terdiri dari 2 bagian, yaitu mesosoma dan ekor yang berbentuk seperti tabung yang nantinya akan diangkat ketika kalajengking berjalan. Kalajengking ini aktif di malam hari, untuk menangkap mangsanya. Biasanya mangsanya berupa serangga dan laba-laba. Mangsa ditangkap menggunakan capit dan dicabik perlahan.

4. Scorpion Forest

Kalajengking ini diklasifikasikan sebagai serangga yang aktif di malam hari (nokturnal) dan siang hari (diurnal). Ini juga merupakan hewan pemangsa yang memakan serangga, laba-laba, kelabang, dan kalajengking kecil lainnya. Kalajengking yang lebih besar terkadang memakan vertebrata seperti kadal, ular, dan tikus. Mangsa terdeteksi oleh kalajengking ini memiliki sensor getaran organ pektin. Pedipalpi memiliki pengaturan rambut sensor halus yang merasakan getaran dari udara. Ujung-ujung kaki memiliki organ kecil yang dapat mendeteksi getaran di tanah. Kebanyakan kalajengking adalah predator yang mendeteksi mangsa saat mendekat. Permukaan kaki, pedipalpi, dan tubuh juga ditutupi dengan rambut halus yang sensitif terhadap sentuhan langsung. Seperti predator lainnya, kalajengking ini cenderung mencari makan di wilayah yang jelas dan terpisah, dan kembali ke tempat yang sama setiap malam. Kalajengking ini dapat memasuki kompleks dan bangunan perumahan ketika wilayah teritorialnya dihancurkan oleh pembangunan, penggundulan hutan, dan sebagainya.

5. Liocheles Australasiae Liocheles australasiae adalah salah satu jenis kalajengking yang hidup di Indonesia. Liocheles australasiae dapat ditemukan di dataran rendah Kalimantan. Kalajengking ini berukuran kecil, rata-rata hanya 3,5 sentimeter. Namun spesies ini bisa juga mencapai ukuran maksimal 6 sentimeter. Perawakannya coklat dan hidup dari memakan larva kecil atau serangga. L. australasiae aktif di malam hari, pada siang hari lebih banyak bersembunyi di antara sampah atau pelepah. Terkadang juga ditemukan antara kayu lapuk atau di bawah batu.

6. Liocheles Waigiensis

Liocheles Waigiensis adalah salah satu kalajengking paling populer di Asia. Liocheles waigiensis ukuran dewasa hanya mencapai sekitar 5 cm, jenis kalajengking ini berjalan sangat cepat, dan kita sering menemukannya di balik kulit pohon, atau di kayu lapuk. Liocheles waigiensis sangat pemalu, karena lebih suka melarikan diri dan bersembunyi daripada menyerang. Selain itu ada juga jenis lychas mucronatus yang bisanya lebih tinggi dibandingkan AFS tetapi tidak mematikan.

7. Chaerilus Telnovi: Chaerilus telnovi adalah salah satu kalajengking di Indonesia. Kalajengking jenis ini ditemukan di Gunung Talaga, Halmahera pada 2009. Kalajengking ini selain berukuran kecil, jenis ini juga tidak memiliki mata.

8. Chaerilus Spinatus: Pada 2010 jenis Chaerilus spinatus ditemukan. Para peneliti yang menemukan kalajengking ini adalah orang yang sama yang menemukan Chaerilus telnovi. Kalajengking jenis ini ditemukan di lubang batu, Sagea, Halmahera. Penemuan kalajengking membuktikan bahwa Indonesia adalah rumah bagi berbagai jenis keanekaragaman hayati dunia.

9. Chaerilus Variegatus: Jenis kalajengking ini sering berada di rumah atau bangunan. Tempat favorit kalajengking ini adalah dinding kamar mandi. Selain di dalam ruangan, variegatus umumnya ditemukan di bawah batu, tumpukan ubin, tumpukan bahan bangunan yang tersisa, dan di tanah yang lembab.

10. Isometrus Maculatus: Sedikit berbeda dari jenis kalajengking sebelumnya, kalajengking ini memiliki nama keluarga Isometrus. Kalajengking ini sering ditemukan di dinding kamar mandi pada malam hari. Selain tempat yang lembab, kalajengking Maculatus memiliki habitat yang nyaman di tumpukan batu bata.

Itulah 10 jenis kalajengking di Indonesia. Ada ratusan atau bahkan ratusan jenis kalajengking di Indonesia selain 10 yang disebutkan di atas. Kalajengking di Indonesia umumnya tidak memiliki bisa yang begitu mematikan seperti kalajengking di Afrika dan India.