Museum Ronggowarsito
Museum Jawa Tengah Ronggowarsito atau dikenal sebagai Museum Ronggowarsito adalah museum yang diresmikan dalam pemanfaatannya untuk masyarakat oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Fuad Hassan pada tanggal 5 Juli 1989. Tata penyajian pameran ini mengacu pada konteks "Eksistensi Manusia Jawa Tengah dan Lingkungannya" dengan menggunakan tiga pendekatan yaitu intelektual, estetis, dan romantis.
Pembangunan Museum Ronggowarsito ini bertujuan untuk mendokumentasikan seluruh bukti bersejarah dalam museum ini, memperagakan budaya kepada para pengunjung di museum ini, dan juga mengkomunikasikan semua hasil budaya material dan fungsi museum agar dapat lebih dititik beratkan pada kegunaannya dalam rangka pengembangan kebudayaan bangsa, pendidikan, pengetahuan dan penelitian.[1][2]
Koleksi
Secara keseluruhan, kekayaan koleksi yang dimiliki Museum Negeri Provinsi Jawa Tengah Ronggowarsito ini menggambarkan tentang keagungan, keluhuran, dan keanekaragaman khasanah budaya di Jawa Tengah sejak zaman pra sejarah hingga masa pembangunan. Jumlah koleksi yang dimiliki oleh museum ini berjumlah 59.384 buah yang terdiri dari 10 jenis koleksi berupa koleksi geologika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika, biologika, keramalogika, seni rupa, dan teknologika.
Kunjungan
Untuk hari Selasa sampai dengan hari Kamis buka pada pukul 08.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB. Kemudian, untuk hari Jum'at buka pada pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu buka pada pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB. Terkhusus untuk hari Senin museum ini tutup.
Untuk memasuki Museum Ronggowarsito harus membayar tiket. Untuk dewasa ditarifkan harga Rp. 2.000/orang. Untuk anak-anak dan rombongan ditarifkan harga Rp. 1.000/orang. Sedangkan untuk wisman atau turis asing ditarifkan harga Rp. 5.000/orang.
Rujukan
- ^ Direktori Museum Indonesia. Jakarta: Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. hlm. 416–418.
- ^ "Museum Jawa Tengah Ranggawarsita Semarang". Seputar Semarang. 8 Mei 2011. Diakses tanggal 1 Maret 2020.