Dampak pandemi koronavirus terhadap kegiatan keagamaan
Artikel ini mendokumentasikan suatu pandemi terkini. Informasi mengenai hal itu dapat berubah dengan cepat jika informasi lebih lanjut tersedia; laporan berita dan sumber-sumber primer lainnya mungkin tidak bisa diandalkan. Pembaruan terakhir untuk artikel ini mungkin tidak mencerminkan informasi terkini mengenai pandemi ini untuk semua bidang. |
Pandemi koronavirus 2019–2020 telah mempengaruhi penyelenggaraan berbagai kegiatan keagamaan di seluruh dunia. Pengaruh dari pandemi terhadap keagamaan termasuk pembatalan kegiatan peribadatan, pembatalan dan pelarangan kunjungan peribadatan dan perayaan hari besar keagamaan.[1] Para pemuka agama juga memodifikasi serta mengadaptasi beberapa praktek peribadatan yang lazim dilaksanakan sebagai tindakan pencegahan meluasnya pandemi koronavirus 2019–2020.[2] Langkah pencegahan juga dilakukan dengan penutupan sementara rumah ibadah berbagai agama termasuk gereja, masjid, sinagoge dan sangha, kuil dan gurdwara.[1]
Referensi
- ^ a b "The great shutdown 2020: What churches, mosques and temples are doing to fight the spread of coronavirus". edition.cnn.com. CNN. 2020-03-04. Diakses tanggal 23 Maret 2020.
- ^ "How religious communities are modifying traditions to prevent coronavirus spread". edition.cnn.com. CNN. 2020-03-04. Diakses tanggal 23 Maret 2020.