Fanatisme

Keyakinan atau perilaku yang melibatkan semangat yang tidak kritis atau antusiasme yang obsesif
Revisi sejak 12 November 2020 16.30 oleh 182.1.99.159 (bicara) (Etimologi kata "fanatisme")

Fanatisme adalah paham atau perilaku yang menunjukkan ketertarikan terhadap sesuatu secara berlebihan. Filsuf George Santayana mendefinisikan fanatisme sebagai, "melipatgandakan usaha Anda ketika Anda lupa tujuan Anda";[1] dan menurut Winston Churchill, "Seseorang fanatisme tidak akan bisa mengubah pola pikir dan tidak akan mengubah haluannya". Bisa dikatakan seseorang yang fanatik memiliki standar yang ketat dalam pola pikirnya dan cenderung tidak mau mendengarkan opini maupun ide yang dianggapnya bertentangan.

Penggambaran fanatisme melalui lukisan, dibuat oleh Eugène Delacroix


Etimologi

Kata "fanatisme" dianggap turun dari kata Latin “fanum” yang menunjuk pada kuil Romawi yang di dalamnya dikultuskan Dewi Ma Bellone. Kuil ini juga merupakan tempat mencari ramalan. Di sini seorang peramal disebut “fanatici.” Selain itu, “Fanum” juga merupakan tempat untuk mencari nubuat dari nabi. Di kuil ini seorang “Fanaticus” merupakan sebutan bagi orang yang berbicara atas nama Dewi Ma Bellone.[2]

Jenis-jenis fanatisme

  • Fanatisme etnis
  • Fanatisme nasional

Fanatisme ideologi

  • Fanatisme agama
  • Fanatisme olahraga

Referensi

  1. ^ Santayana, George (1905). Life of Reason: Reason in Common Sense. (New York: Charles Scribner's Sons) 13.
  2. ^ Baekeland, Charles E. "https://www.consultabaekeland.com/p/en/psychoanalystmadrid-blog/psychoanalysis-and-fanaticism-a-conference-in-madrid.php". https://www.consultabaekeland.com. Diakses tanggal 11 April 2018, 11. 17.  Hapus pranala luar di parameter |website=, |title= (bantuan)

Pranala luar