Ventriloquisme

Revisi sejak 18 April 2020 08.28 oleh Jurnal jurnalis (bicara | kontrib) (Ventriloquisme atau Ventriloquism adalah seni berbicara tanpa menggerakkan bibir. Berasal dari kata Latin venter yang berarti perut, loqui yang berarti berbicara, dan ism yang berarti ilmu atau paham, ventriloquisme sering pula diartikan sebagai ilmu atau keterampilan berbicara dari perut.)

Ventriloquisme atau Ventriloquism adalah seni berbicara tanpa menggerakkan bibir. Berasal dari kata Latin venter yang berarti perut, loqui yang berarti berbicara, dan ism yang berarti ilmu atau paham, ventriloquisme sering pula diartikan sebagai ilmu atau keterampilan berbicara dari perut.[1]

Orang yang dapat menggunakan ventriloquism disebut sebagai ventriloquis, yaitu seorang yang ahli berbicara atau bersuara sedemikian rupa sehingga seolah-olah berasal dari sesuatu atau orang lain atau bahkan bersuara dari tempat yang agak jauh. Dalam bahasa Indonesia dikenal juga sebagai ahli suara perut atau ahli sulap suara.

Seni ventriloquism dapat digunakan untuk menghibur, mengajar, serta berpromosi. Pertunjukan seorang ventriloquis digemari mulai dari anak-anak sampai dengan orang tua karena pada umumnya dibawakan dalam bentuk komedi.

Ventriloquism di mata masyarakat umum dikenal dengan istilah suara perut. Istilah ini sebenarnya menyesatkan karena seolah sang ventriloquis memakai perutnya untuk berbicara. Istilah yang menyesatkan ini sengaja dipakai untuk membentuk ilusi bagi para penontonnya, dan untuk melindungi rahasia dari tehnik yang sesungguhnya dipakai.

Jenis

Ada dua jenis ventriloquism, yaitu:

1. Near Ventriloquism atau suara perut jarak dekat. Suara perut jarak dekat digunakan pada saat seorang ahli suara perut/sulap suara (ventriloquis) menggunakan keahliannya untuk membuat satu (atau lebih) boneka atau benda yang berada di dekatnya untuk dapat mengeluarkan suara atau bahkan berbicara.

2. Distant Ventriloquism atau suara perut jarak jauh. Suara perut jarak jauh digunakan pada saat seorang ahli suara perut/sulap suara (ventriloquis) menggunakan keahliannya untuk membuat suara yang seolah-olah berasal dari tempat yang jauh atau dari ruangan yang lain.

Sejarah

Awalnya, ventriloquis adalah praktik keagamaan. Nama berasal dari bahasa Latin untuk berbicara dari perut. Orang-orang Yunani menyebut gastromancy (bahasa Yunani: εγγαστριμυθία). Suara-suara yang dihasilkan oleh perut dianggap menjadi suara-suara arwah/orang mati yang mengambil tempat tinggal di perut para ventriloquis. Ventriloquis kemudian akan menafsirkan suara, karena mereka dianggap mampu berbicara kepada orang mati, serta meramalkan masa depan. Saat itu, para penganut animisme tersebut memercayai jika para pendeta kuil itu dapat membuat orang mati berbicara.

Salah satu kelompok tercatat paling awal yang memanfaatkan teknik ini adalah Pythia (bahasa Yunani: Πυθία), seorang pendeta wanita di kuil Apollo di Delphi, yang bertindak sebagai saluran Orakel Delfi.Pythia[2]. Pythia (Python) kemudian menjadi salah satu kata yang paling umum digunakan di Yahudi klasik dan Kristen mula-mula menunjuk satu perbuatan nujum (peramal masa depan). Beberapa versi bahasa Inggris awal Alkitab untuk menerjemahkan kata gastromancy dalam Septuaginta di Kisah Para Rasul, yaitu mengenai seorang perempuan yang mempunyai roh yang dapat berbicara mengenai masa depan.[3]

Salah satu gastromancer (pendeta kuil yang memakai ventriloquis) paling sukses adalah Eurykles, seorang pendeta kuil di Athena, dalam bukunya disebut Euryklides yang dihormati oleh para gastromancer.[4] Pada Abad Pertengahan, ventriloquism dianggap sebagai sihir. Namun pada abad ke-19, ventriloquism lebih diterima sebagai pertunjukan panggung. Dengan bermunculan para ventriloquis dunia, ventriloquism tidak dipakai lagi dalam praktik keagamaan.

Perkembangan Ventriloquis di Dunia Modern

Pada masa modern, ventriloquism lebih dikenal seni hiburan panggung di klub malam, pertunjukan sulap, acara TV, dan lain-lain yang berhubungan dengan hiburan. Biasanya pemain duduk di bangku dengan boneka (terbuat dari kayu, kain, atau karet) ada di pangkuannya atau pemain berdiri sambil menumpangkan salah satu kaki di atas bangku dan meletakkan boneka di atas pahanya. Perkembangan hingga saat ini para pemain lebih sering berdiri dan menggunakan meja tinggi untuk meletakkan bonekanya. Sang ventriloquis melontarkan humor-humor dan ada juga yang bernyanyi. Mereka merupakan aktor tunggal, karena semua suara merupakan suara ventriloquis itu sendiri.

Popularitas ventriloquism sempat menyusut untuk sementara, termasuk Indonesia. Namun karena kemampuan media elektronik modern untuk menyampaikan ilusi suara, efek khusus, hingga perlombahan bakat, sejumlah ventriloquism modern mulai berkembang.

Perkembangan Ventriloquis di Indonesia

Seni ini masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang Belanda pada saat penjajahan Belanda. Mereka kemudian mengajarkannya kepada beberapa orang Indonesia. Beberapa nama ventriloquist yang sempat tercatat di tahun 1950-an antara lain Prof. Waldo Waldini dan Tee Bian Ing. Sedangkan di tahun 1960-an di antaranya adalah Bapak Marijoen V. M. (dengan bonekanya, Koko). Selain mereka bertiga, kemungkinan masih ada beberapa ventriloquist lain yang tidak tercatat, karena hanya berkiprah di daerah tertentu saja. Bapak Marijoen pada tahun 1980-an menulis sebuah buku yang membahas seni ventriloquism. Ventriloquis yang terkenal di Indonesia di tahun 1970-an hingga 1980-an adalah Gatot Sunyoto (dengan Tongki). Beliau tampil di TVRI mengasuh acara untuk anak-anak.

Dalam perjalannya ada satu yang mirip-ventriloquis dan sangat terkenal yaitu Ria Enes dengan boneka Suzan. Dikatakan mirip karena Ria Enes lebih sering terlihat bergerak bibirnya pada saat Suzan berbicara. Setelah bertemu dengan beberapa ventriloquis Indonesia, Ria Enes pun memperdalam teori Ventriloquism sehingga gerak bibirnya ketika Suzan berbicara semakin berkurang.

Dengan semakin maraknya acara Reality Show pada tahun 2000-an di televisi, maka beberapa ventriloquis, seperti Jerry Piko dan Budi HaHa, menjadi sering mengisi acara-acara di televisi. Antara lain dalam acara Gong Show, Laptop Si Unyil, Master Hipnotis, Idola Cilik dan Indonesia Mencari Bakat. Radit Vent dan Suhu Imin memulai debut mereka melalui acara Indonesia's Got Talent. Dengan demikian seni ini menjadi lebih dikenal dan digemari oleh masyarakat Indonesia.

Tahun 2013, terinspirasi oleh Jeff Dunham, Stand Up Comedian pertama Indonesia Iwel Sastra mulai menekuni ventriloquisme. 23 November 2013 Iwel mengadakan pementasan yang menggabungkan Stand Up Comedy dan ventriloquisme di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki Jakarta. Tahun 2014 Iwel memperdalam ilmu ventriloquisme kepada ventriloquis senior Gatot Sunyoto. Iwel pun membuat konten youtube yang berisi wawancara Iwel dengan Gatot Sunyoto yang membuat publik kembali diingatkan kepada sosok Gatot Sunyoto dan Tongki. Istilah ventriloquis dan ventriloquisme kembali bergaung di Indonesia.

Lahirnya Komunitas Ventriloquis Indonesia

Komunitas Ventriloquist Indonesia berdiri 5 Februari 2015. Berawal ketika tahun Februari 2015 Iwel Sastra mengumpulkan para Ventriloquis senior seperti Budi HaHa, Jerry Piko, Suhu Imin dan Radit Vent dalam sebuah grup Whatsapp. Grup ini pun kemudian berkembang dengan masuknya beberapa ventriloquis lainnya termasuk Ria Enes dan Agus DS. Grup ini lah yang menjadi cikal bakal komunitas Ventriloquist Indonesia yang saat ini beranggotakan hampir 100 ventriloquist yang tersebar dibeberapa daerah.

Tahun 2018 Iwel Sastra menggagas acara Ventriloquist Indonesia di Auditorium Perpustakaan Nasional Jakarta. Pertama kali di Indonesia puluhan Ventriloquis berada dalam satu panggung. Tahun 2019 diadakan Indonesia Ventriloquist Convention di Ketawa Comedy Club Jakarta. Tahun 2020 berlangsung Kick-off Meeting Ventriloquist Indonesia yang menandakan para Ventriloquist Indonesia siap untuk mengembangkan sayap di industri hiburan Indonesia.

Daftar Ventriloquis Indonesia

Beberapa ventriloquis Indonesia.

  • Gatot Sunyoto bersama boneka Tongki
  • Budi HaHa bersama boneka Chocho, Ditto, Ukuy, Si Dola, dan Si Ola
  • Jerry Piko bersama boneka Piko dan Brenda.
  • Suhu Imin bersama boneka Fozzy dan Todi.
  • Raditya Adipramono atau lebih dikenal dengan nama Radit Vent bersama boneka Lola, Lona, Pakde Sukur, dan Otan.
  • Agus DS bersama boneka Dio
  • Iwel Sastra bersama boneka Lewi, J Krie dan Lutul

Mimik Wajah & Suara

Seorang ventriloquis profesional akan tetap menampilkan mimik wajah yang normal dan kedua bibirnya tampak hanya sedikit terbuka, terkadang senyum. V. M. Marijoen.[5] Ventriloquis pemula akan tampak kesulitan saat mengatakan bunyi huruf-huruf mati yang menggunakan bibir, yaitu bunyi huruf: f, v, b, p, dan m. Namun dengan latihan yang tepat, tentu siapapun yang masih mempunyai lidah dan suara tentu dapat menjadi seorang ventriloquist.

Boneka Ventriloquis

Ventriloquis modern memanfaatkan berbagai jenis boneka dalam pertunjukan mereka, mulai dari kain lembut atau busa, hingga boneka karet fleksibel. Bentuknya bermacam-macam, ada boneka lengkap, setengah badan, boneka binatang hingga bentuk aneh dan lucu lainnya. Boneka ventriloquis klasik yang digunakan oleh ventriloquis bervariasi dalam ukuran mana saja dari dua belas inci sampai seukuran manusia, dan yang lebih besar. Secara tradisional, boneka jenis ini telah dibuat dari bubur kertas atau kayu. Namun, di zaman modern, bahan lain yang sering digunakan, termasuk fiberglass-diperkuat-resin, karet lateks, dll.

Fobia Boneka Ventriloquis

Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Jika dikaitkan dengan ventriloquis berarti orang yang fobia terhadap boneka ventriloquis.[6] Fobia jenis ini disebut automatonophobia. Ini juga termasuk takut boneka lilin atau makhluk animatronik. Penyebabnya mungkin karena penakut, membaca buku horor yang berkaitan dengan ventriloquis (misalnya Goosebumps), atau karena menonton film tentang boneka ventriloquis yang hidup seperti pada film Dead Silence.[7]

Catatan kaki

  1. ^ Oxford Concise Dictionary Inggris. 1984. p. 1192. ISBN 0-19-861131-5
  2. ^ http://en.wiki-indonesia.club/wiki/Pythia Python
  3. ^ seperti di Kisah Para Rasul 16:16 King James Version menyebutnya dengan nama "a spirit of divination", atau "roh tenung" dalam Alkitab Terjemahan Baru. LAI
  4. ^ a b Encyclopædia Britannica Eleventh Edition 1911, ventriloquist
  5. ^ Sulap Suara - Ventriloquism. Dahara Prize. Semarang. Hal.27-28. ISBN 979-501-168-5
  6. ^ http://www.lautanindonesia.com/blog/goodsunday/blog/7271/metamorfosis-si-kutu-buku
  7. ^ The Independent (London). 26 November 2005 "Archie Andrews: The rise and fall of a ventriloquist's dummy".

Referensi

  • V. M. Marijoen. (1986) Sulap Suara - Ventriloquism. Dahara Prize. Semarang. ISBN 979-501-168-5

Pranala luar