Ismail Abdul Rahman

politikus senior dan ekonom Malaysia
Revisi sejak 31 Oktober 2020 03.27 oleh Rizal Febri (bicara | kontrib) (Sunting tata bahasa)

Tun Dr. Ismail bin Dato' Hj. Abdul Rahman (4 November 1915 – 2 Agustus 1973), lebih dikenal sebagai Tun Dr Ismail, adalah mantan Wakil Perdana Menteri untuk Perdana Menteri Malaysia ke-2 Tun Abdul Razak.

Ismail Abdul Rahman
اسماعيل بن عبدالرحمن
Ismail Abdul Rahman
Wakil Perdana Menteri Malaysia ke-2
Masa jabatan
22 September 1970 – 2 Agustus 1973
Penguasa monarkiAbdul Halim
Informasi pribadi
Lahir
Ismail bin Abdul Rahman

(1915-11-04)4 November 1915
Johor Bahru, Johor, Malaya Britania
Meninggal2 Agustus 1973(1973-08-02) (umur 57)
Kuala Lumpur, Malaysia
MakamMakam Pahlawan, Masjid Negara, Kuala Lumpur, Malaysia
KewarganegaraanMalaysia
Partai politikBarisan Nasional, UMNO
Suami/istriNorashikin Mohd Seth
AlmamaterQueen's College, Universitas Melbourne
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Pendidikan

Tun Dr. Ismail menempuh pendidikan awal di Sekolah Bukit Zaharah, Johor Bahru, dan seterusnya melanjutkan pelajaran di Maktab Sultan Abu Bakar, (dahulu English College), Johor Bahru. Setelah menamatkan pelajarannya di sekolah tersebut, Ismail meneruskan pendidikan ke King Edward Medical College di Singapura. Pada tahun 1943, ia berangkat ke Australia untuk memperdalam ilmunya di Universitas Melbourne Australia. Ia memperoleh ijazah dokter medis pada tahun 1945 dan merupakan putera Melayu pertama yang memperoleh ijazah dokter medis dari University of Melbourne, Australia.

Jabatan semasa hidup

Tun Dr. Ismail berkecimpung di dunia politik setelah dilantik sebagai Wakil Presiden UMNO pada 1951.

Tun Dr. Ismail menjadi duta besar pertama untuk Amerika Serikat pada tahun 1957. Ia juga diberikan surat pengangkatan menjadi duta negara ke PBB. Kedua jabatan ini dipegang olehnya sehingga tahun 1959.

Tun Dr. Ismail ditunjuk menjadi Menteri Dalam Negeri pada 1 September 1960 hingga 21 Mei 1967, saat ia meninggalkan kabinet atas alasan kesehatan. Jabatan Menteri Dalam Negeri yang dikosongkannya diisi oleh Tun Abdul Razak.

Tun Dr. Ismail sekali lagi dilantik oleh Tun Abdul Razak menjadi Menteri Luar Negeri pada 14 Mei 1969 menyusul peristiwa berdarah kerusuhan 13 Mei. Tun Abdul Razak mengetuai MAGERAN) dan meminta Tun Dr. Ismail membantunya. Tun Dr. Ismail kembali menjawat jawatan Kabinet dan tetap sebagai Menteri Luar Negeri hingga 1 Agustus 1973.

Semasa hidupnya, Tun Dr. Ismail pernah menyandang jabatan sebagai Menteri Perdagangan dan Perusahaan, Menteri Dalam Negeri dan jabatan terakhirnya ialah Wakil Perdana Menteri. Tun Dr Ismail Abdul Rahman merupakan Wakil Perdana Menteri Malaysia yang kedua setelah Tun Abdul Razak pada 1970.

Jasa paling besar Tun Dr. Ismail adalah mengembalikan keyakinan rakyat Malaysia terhadap Pemerintahan Malaysia. Menurut Tun Suffian "selama hari-hari yang menderita inilah mutunya yang terkenal tampil ke muka. Mungkin bisa dikatakan bahwa lebih dari siapapun Sang Tun menyumbang khususnya kepada perbaikan kepercayaan umum dalam ketetapan hati pemerintah untuk memperbaiki hukum dan tata tertib setelah insiden 13 Mei."

Saat Tunku Abdul Rahman melepaskan jabatan Perdana Menteri kepada Tun Abdul Razak, Tun Dr. Ismail dilantik menjadi Wakil Perdana Menteri. Tun Dr. Ismail meninggal dunia pada 2 Agustus 1973 dan dimakamkan di Makam Pahlawan, Masjid Negara. Ia merupakan pahlawan negara pertama yang dikebumikan di situ.

Kutipan

Ungkapannya yang sangat terkenal ialah "Jangan sapu ke bawah permadani." Peribahasa ini timbul menyusul permasalahan ekonomi orang Melayu yang sangat lemah tetapi dicoba ditutupi begitu saja, sehingga akhirnya tercetus Peristiwa 13 Mei.

Penghormatan

Pranala luar