Bank OCBC NISP

perusahaan asal Singapura

Bank OCBC NISP (dahulu Bank NISP) adalah perusahaan perbankan dan jasa keuangan publik Indonesia yang berkantor pusat di Jakarta Selatan, Indonesia. Bank ini dimiliki oleh kelompok perbankan dan keuangan Singapura, OCBC Bank.

PT Bank OCBC NISP Tbk
Publik (IDX: NISP)
IndustriKeuangan dan komponennya
DidirikanBandung, Indonesia, 1941
PendiriLiem Khe Tjie, Karmaka Surjaudaja (Kwee Tjie Hoei)
Tokoh kunci
Parwati Surjaudaja
(Presiden Direktur)
ProdukPerbankan
PendapatanRp 6.3 triliun (2018), Rp 6.4 triliun (2019) Kenaikan
Rp 2.6 triliun (2018), Rp 2.9 triliun (2019), Rp3,1 Triliun (Q1 2020) Kenaikan
IndukOCBC Group
Situs webwww.ocbcnisp.com
Facebook: ocbcbankid X: ocbc_indonesia Instagram: ocbc_indonesia Modifica els identificadors a Wikidata

Sejarah

 
Cabang OCBC NISP di Bandung.

Didirikan pada 4 April 1941, bank ini didirikan sebagai NV Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank di Bandung, Indonesia dengan didasari pada ''Akta No. 6'' tanggal 4 April 1941 dan disahkan oleh menteri Hukum dan Hak Asasi manusia (dahulu Menteri Kehakiman). Bank ini merupakan salah satu bank tabungan terbesar pada saat pendirian dan pada tahun 1967, ia menjadi bank komersial yang menyediakan layanan perbankan korporasi juga.[1]

Pada 1981, bank itu kemudian diganti namanya menjadi Bank Nilai Inti Sari Penyimpan (Bank NISP) . Itu adalah salah satu bank pertama di Indonesia yang dipilih untuk menyalurkan kredit yang disubsidi pemerintah, untuk berpartisipasi dalam program tabungan pemerintah, dan untuk menerbitkan jaminan bank untuk proyek-proyek pemerintah. Pada tahun 1972, Bank NISP menandatangani perjanjian bersama dengan Daiwa Perdania Bank, perusahaan patungan antara Daiwa Bank dari Jepang dan mitra Indonesia. Bank NISP kemudian menjadi pemegang saham Bank Daiwa Perdania. Bank kemudian menjadi bank devisa berlisensi pada tahun 1990, dan bank publik di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1994.[2] Pada akhir tahun 1990-an, Bank NISP berhasil melewati krisis keuangan Asia dan jatuhnya sektor perbankan di Indonesia tanpa dukungan pemerintah. Saat itu, Bank NISP menjadi salah satu bank pertama yang segera melanjutkan penyaluran kreditnya dalam masa krisis.

Reputasi Bank NISP yang baik di industrinya dan pertumbuhannya yang menjanjikan, telah menarik perhatian berbagai institusi internasional antara lain International Finance Corporation (IFC), bagian dari Grup Bank Dunia, yang memberikan pinjaman jangka panjang pada tahun 1999 dan kemudian menjadi pemegang saham pada tahun 2001 – 2010. Selain itu, sejak awal tahun 1990-an the Netherlands Development Finance Company (FMO) memberikan berbagai pinjaman jangka panjang dengan bunga menarik yang digunakan untuk penyaluran kredit pada segmen UKM.

1997 hingga 2008: Usaha patungan dan akuisisi oleh OCBC

Pada tahun 1997, Bank NISP memasuki usaha patungan dengan OCBC Indonesia, dengan pembukaan PT Bank OCBC-NISP, dengan modal disetor awal sebesar 150 miliar rupiah.[3] Sejak itu, OCBC telah membeli saham dari pemegang saham di bank dan juga dari Presiden Direktur dan CEO, Parwati Surjaudaja, yang menjual 22,5% sahamnya ke OCBC pada tahun 2004.[4] Pada 2008, OCBC Bank telah menjadi pemegang saham utama di Bank NISP dan bank tersebut berganti nama menjadi Bank OCBC NISP.[5]

2010 hingga sekarang: Penggabungan dengan OCBC Indonesia

Pada tahun 2011, OCBC NISP bergabung dengan OCBC Indonesia, di mana OCBC Indonesia dibubarkan tanpa melalui likuidasi. Entitas gabungan tersebut akan beroperasi dengan nama Bank OCBC NISP, dan total aset gabungan sebesar Rp 47,6 triliun setelah merger.[6]

Produk

Nasabah Individu

  • Simpanan
  • Kredit konsumer
  • Kartu kredit
  • Bancassurrance
  • Reksadana
  • Premier Banking
  • Private Banking
  • Layanan Trust
  • Layanan perbankan elektronik

Nasabah Bisnis

  • Cash management
  • Pembiayaan produktif
  • Trade finance
  • Layanan Trust
  • Layanan perbankan elektronik

Tresuri

  • Foreign exchange dan derivative
  • Debt securities
  • Interest rate derivative
  • Structured product

Perbankan Syariah

  • Penghimpunan dana Syariah
  • Penyaluran dana retail Syariah
  • Penyaluran dana produktif Syariah
  • Bancassurrance syariah

Manajemen

Dewan Komisaris

  • Presiden Komisaris      : Pramukti Surjaudaja
  • Komisaris                     : Samuel Nag Tsien
  • Komisaris                     : Lai Teck Poh
  • Komisaris Independen : Jusuf Halim
  • Komisaris Independen : Kwan Chiew Choi
  • Komisaris Independen : Hardi Juganda
  • Komisaris Independen : Betti S. Alisjahbana
  • Komisaris Independen : Rama P. Kusumaputra

Dewan Direksi

  • Presiden Direktur        : Parwati Surjaudaja
  • Direktur                       : Emilya Tjahjadi
  • Direktur                       : Hartati
  • Direktur                       : Martin Widjaja
  • Direktur                       : Andrae Krishnawan W.
  • Direktur                       : Johannes Husin
  • Direktur                       : Low Seh Kiat
  • Direktur                       : Joseph Chan Fook Onn
  • Direktur                       : Lili S. Budiana *)
  • Direktur                       : Ka Jit *)

*) efektif setelah meperoleh persetujuan OJK


Dewan Pengawas Syariah

Ketua                                : Muhammad Anwar Ibrahim

Anggota                            : Mohammad Bagus Teguh Perwira

Rencana Kantor Cabang

Rencana Kantro Cabang Kas

Referensi

  1. ^ "NISP Bank II". IFC. 
  2. ^ "BANK OCBC NISP TBK". List of Companies. Diakses tanggal November 15, 2015. 
  3. ^ "OCBC opening Indon joint venture bank". The Business Times, 5 April 1997, Page 14. Diakses tanggal November 15, 2015. 
  4. ^ "Family banking, Indonesian-style". Institutional Investor. April 12, 2004. 
  5. ^ "Local banks looking to Indonesia for growth". AsiaOne. June 22, 2009. Diakses tanggal November 15, 2015. 
  6. ^ "OCBC NISP, OCBC Indonesia merger approved". The Jakarta Post. November 10, 2010. Diakses tanggal November 15, 2015. 

Pranala luar