Universitas Jember

universitas di Indonesia
Revisi sejak 25 Juni 2020 01.00 oleh 114.5.220.73 (bicara) (perbaikan data)

Universitas Jember (disingkat UNEJ atau UJ) adalah salah satu perguruan tinggi negeri yang terletak di Kota Jember, sebuah kota berhawa tropis & sejuk di bagian tenggara Provinsi Jawa Timur. Kampus UNEJ berada di kawasan hijau yang ramah lingkungan sehingga memberikan ketenangan dalam melaksanakan kegiatan akademik.

Universitas Jember
University of Jember
Berkas:Universitas Jember.jpg


Logo Universitas Jember

 
Peta
 
Peta
Peta
Informasi
MotoA Step Ahead to an Outstanding University. Karya Rinaras Ambuka Budi, Gapura Mangesti Aruming Bawana.
JenisPerguruan Tinggi Negeri
Didirikan10 November 1957
RektorDr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng.
Jumlah mahasiswa80.000
Lokasi, ,
Nama julukanUNEJ, UJ
Situs webwww.unej.ac.id
Facebook: unejofficial X: official_unej Instagram: kampusunej Modifica els identificadors a Wikidata

Sejarah

Cikal bakal Universitas Jember berasal dari gagasan dr. R. Achmad bersama-sama dengan R. Th. Soengedi dan R. M. Soerachman yang bercita-cita mendirikan perguruan tinggi di Jember. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut pada tanggal 1 April 1957, ketiganya membentuk panitia yang diberi nama Panitia Triumviraat dengan komposisi Ketua dr. R. Achmad; Penulis R. Th. Soengedi, dan Bendahara R. M. Soerachman.

Selanjutnya Panitia Triumviraat ini pada tanggal 5 Oktober 1957 membentuk yayasan dengan nama Yayasan Universitas Tawang Alun (disahkan dengan Akta Notaris tanggal 8 Maret 1958 Nomor 13 di Jember). Yayasan Universitas Tawang Alun inilah yang kemudian mendirikan universitas swasta di Jember dengan nama Universitas Tawang Alun yang kemudian disingkat UNITA. Dalam perjalanannya, ketiga tokoh tersebut mendapatkan dukungan penuh Bupati Jember saat itu, R. Soedjarwo.

Pada tahun 1959 tepatnya pada tanggal 26 Januari 1959, R. Soedjarwo diangkat sebagai Ketua Yayasan Unita. Secara kebetulan, pada periode 1957 sampai dengan 1964, R. Soedjarwo juga menjabat sebagai Ketua DPRD Swatantra. Boleh dikata, sebagai Bupati Jember waktu itu, R. Soedjarwo mempunyai perhatian cukup besar terhadap pembangunan pendidikan di Kabupaten Jember. Mengingat bahwa anggaran pemerintah saat itu masih sangat terbatas. Maka, untuk menunjang bidang pendidikan, R. Soedjarwo bersama tokoh-tokoh masyarakat kemudian mendirikan Yayasan Pendidikan Kabupaten Jember (YPKD) dengan menggali dana dari masyarakat untuk menunjang dunia pendidikan. Salah satu cara yang unik dalam mengumpulkan dana, R. Soedjarwo minta sumbangan dari masyarakat Kabupaten Jember berupa buah kelapa dan botol kosong untuk dijual. Selanjutnya dananya dipergunakan untuk membantu Unita dan sekolah-sekolah yang lain.(1) Untuk membesarkan Unita, R. Soedjarwo kemudian membantu mendirikan gedung kampus Unita yang ada di jalan PB Sudirman seluas 656 meter persegi. Gedung tersebut dibangun di atas tanah seluas 2.160 meter persegi dengan biaya pembangunan sebesar Rp 23.243,66. Dana tersebut bersumber dari dana YPKD. Sejak tahun 1960, Unita semakin berkembang. Jumlah fakultas, satu demi satu bertambah. Meliputi, Fakultas Sosial Politik, Fakultas Kedokteran, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan dan Fakultas Pertanian. Seiring perjalanan waktu, untuk menambah prasarana kampus, Unita mengundang USAID untuk mendapatkan sumbangan berupa alat laboratorium dan buku-buku.(1)

Kampus Universitas Jember di Tegal Boto, sebenarnya sudah diimpikan R. Soedjarwo. Saat itu tahun 1960, Tegal Boto masih berupa daerah terpencil bagaikan “pulau mati” dan tidak bisa dijangkau transportasi darat. Untuk membuka daerah tersebut, R. Soedjarwo mulai membangun jembatan di jalan PB Sudirman arah ke Jalan Mastrip pada 1961. “Jaembatan tersebut baru selesai tahun 1976 dan hingga kini dikenal sebagai jembatan Jarwo. Pada awal 1961 Yayasan Unita mulai merintis upaya agar Unita bisa berstatus negeri. Untuk itu, R. Soedjarwo mengadakan koordinasi dengan segenap pengurus yayasan, pengurus Unita, tokoh-tokoh daerah, termasuk anggota DPRD. Sidang DPRD pada 19 April 1961 akhirnya menghasilkan keputusan menetapkan resolusi. Resolusi tersebut isinya menyangkut beberapa hal. Pertama, tentang memperkuat ide pembukaan Fakultas Kedokteran, kedua mengirim delegasi yang terdiri dari Ketua DPRD menghadap Pemerintah Pusat, dan ketiga Universitas Tawang Alun agar diakui sebagai Universitas Negeri. Langkah selanjutnya, Yayasan Unita mengirim beberapa delegasi untuk menghadap Menteri PTIP waktu itu dipegang Prof. Mr. Iwa Kusumasumantri. Hasilnya memberikan harapan baru, pemerintah akan menegerikan Unita bersama-sama dengan Unibraw pada 20 Mei 1962.(1)

Untuk menyongsong rencana tersebut, Yayasan Unita kemudian mengirim kembali delegasinya pada 14 - 24 Maret 1962. Namun di luar dugaan, telah terjadi pergantian Menteri PTIP, yaitu Prof. Dr. Ir. Thoyib Hadiwidjaja yang mempunyai kebijakan baru bahwa tidak membenarkan penegerian dua universitas dalam satu provinsi secara bersamaan. Akibat penundaan penegerian Unita tersebut, Unita akhirnya diintegrasikan dengan Universitas Brawidjaya Malang menjadi Universitas Brawidjaya Jember berdasarkan SK Menteri PTIP No1, tertanggal 5 Januari 1963. Hal ini menimbulkan keresahan bagi masyarakat Jember dan mahasiswa Unita khususnya. Melihat hambatan tersebut R. Soedjarwo terus berusaha dengan mengirim delegasi ke Jakarta hingga mendapat dukungan dari DPRD untuk mendesak pemerintah pusat untuk menegerikan Unita menjadi universitas negeri secepatnya. Jerih payah R. Soedjarwo dengan dibantu pihak-pihak terkait, akhirnya membuahkan hasil dengan terbitnya SK Menteri PTIP No 153 tahun 1964 tertanggal 9 November 1964 tentang Didirikannya Sebuah Universitas Negeri Jember.(1)

Pada awal berdirinya pada tahun 1964, Universitas Negeri Djember yang disingkat UNED, memiliki lima fakultas, terdiri dari Fakultas Hukum di Jember, dengan cabangnya di Banyuwangi, Fakultas Sosial dan Politik dan Fakultas Pertanian di Jember, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Sastra di Banyuwangi. Dengan rektor pertama dijabat oleh dr. R. Achmad kemudian dengan perbaikan susunan kata dari ejaan lama ke ejaan yang disempurnakan (EYD) Universitas Negeri Djember berubah nama menjadi Universitas Negeri Jember dengan singkatan UNEJ. Dari situlah nama UNEJ berasal, walaupun saat ini kata "Negeri" dihilangkan sehingga menjadi Universitas Jember, nama UNEJ sudah telanjur melekat dikalangan masyarakat sekitar.

Kepemimpinan rektor pertama UNEJ dr. R. Achmad dilanjutkan oleh Letkol Soedi Harjohoedojo (1967-1969), Letkol Soetardjo, SH (1969-1978) dan Kolonel Drs. H.R. Warsito (1978-1986). Baru semenjak tahun 1986, rektor Universitas Jember dijabat oleh sivitas akademika-nya sendiri, yakni oleh Prof. Dr. Simanhadi Widyaprakosa (1986 - 1995), Prof. Dr. Kabul Santoso, M.S. (1995 - 2003), Dr. Ir. T. Sutikto, M.Sc. (2003 - 2012), dan Drs. Moh. Hasan, M.Sc., Ph.D. (2012 -sekarang).

Fakultas dan Program Studi

Universitas Jember menyelenggarakan program pendidikan yang terdiri dari Pendidikan Vokasi (S-0/D-3), Sarjana (S-1), dan Pasca Sarjana (S-2 dan/atau S-3) yang tersebar di 13 Fakultas, 2 Program Studi Setara Fakultas dan Program Pasca Sarjana

1. Fakultas Ilmu dan Budaya (FIB)

  • S-1: Sastra Inggris, Sastra Indonesia, Ilmu Sejarah, Televisi dan Film (Broadcasting)
  • S-2: Linguistik

2. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)

  • D-3: Manajemen Perusahaan, Administrasi Keuangan, Kesekretariatan, Akuntansi
  • S-1: Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Manajemen, Akuntansi
  • S-2: Manajemen, Ilmu Ekonomi, Akuntansi
  • S-3: Ilmu Ekonomi, Manajemen

3. Fakultas Hukum (FH)

  • S-1: Ilmu Hukum
  • S-2: Ilmu Hukum, Kenotariatan
  • S-3: Ilmu Hukum
    • Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA)

4. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

  • S-1: Pendidikan Matematika, Pendidikan Fisika, Pendidikan Biologi, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Pendidikan Luar Sekolah, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD), Pendidikan Geografi.
  • S-2: Pendidikan Matematika, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Pendidikan Imu Pengetahuan Sosial (IPS).

5. Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM)

  • S-1: Ilmu Kesehatan Masyarakat

6. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)

  • D-3: Perpajakan, Usaha Perjalanan dan Akomodasi Wisata
  • S-1: Ilmu Hubungan Internasional, Ilmu Administrasi Negara, Ilmu Administrasi Bisnis, Ilmu Kesejahteraan Sosial, Sosiologi
  • S-2: Ilmu Administrasi
  • S-3: Ilmu Administrasi

7. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

  • S-1: Matematika, Fisika, Kimia, Biologi
  • S-2: Biologi, Matematika, Fisika

8. Fakultas Pertanian (Faperta)

  • S-1: Agroteknologi, Agribisnis
  • S-2: Agribisnis, Agronomi
  • S-3: lmu Pertanian

9. Fakultas Teknik (FT)

  • D-3: Teknik Mesin, Teknik Elektronika, Teknik Sipil
  • S-1: Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil, Teknik Kimia, Teknik Perencanaan Wilayah Kota, Teknik Pertambangan, Teknik Perminyakan[1]
  • S-2: Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Sipil

10. Fakultas Farmasi (FF)

  • S-1: Ilmu Farmasi
    • Program Profesi Apoteker

11. Fakultas Teknologi Pertanian (FTP)

  • S-1: Teknologi Hasil Pertanian, Teknik Pertanian,Teknologi Industri Pertanian
  • S-2: Teknologi Agroindustri

12. Fakultas Kedokteran (FK)

  • S-1: Pendidikan Dokter
    • Program Profesi Dokter

13. Fakultas Kedokteran Gigi (FKG)

  • S-1: Pendidikan Dokter Gigi
    • Program Profesi Dokter Gigi

14.Fakultas Ilmu Komputer (FASILKOM)

  • S-1: Sistem Informasi
  • S-1: Teknologi Informasi
  • S-1: Informatika

15. Program Studi Setara Fakultas Ilmu Keperwatan (PSIK)

  • S-1: Ilmu Keperawatan
    • Program Profesi Ners

Referensi

Pranala luar