Rempuhan Karbala
Kericuhan Karbala adalah sebuah kericuhan yang terjadi di Karbala, Irak saat Muslim Syi'ah memperingati 'Asyura yang mereka percaya sebagai hari terbunuhnya Husain disana.
Tanggal | 10 September 2019 |
---|---|
Lokasi | Karbala, Irak |
Hasil | 31 orang tewas 100 orang cedera |
Kejadian ini menyebabkan setidaknya 31 orang tewas dan 100 orang lainnya cedera.
Latar Belakang
Tanggal 10 Muharram 61 H atau tanggal 10 Oktober 680 merupakan hari pertempuran Karbala yang terjadi di Karbala, Iraq sekarang. Pertempuran ini terjadi antara pasukan Bani Hasyim yang dipimpin oleh Husain bin Ali beranggotakan sekitar 70-an orang melawan pasukan Bani Umayyah yang dipimpin oleh Ibnu Ziyad, atas perintah Yazid bin Muawiyah, khalifah Umayyah saat itu.
Pada hari itu hampir semua pasukan Husain bin Ali, termasuk Husain-nya sendiri syahid terbunuh, kecuali pihak perempuan, serta anak Husain yang sakit bernama Ali bin Husain. Kemudian oleh Ibnu Ziyad mereka dibawa menghadap Khalifah di Damaskus, dan kemudian yang selamat dikembalikan ke Madinah.
Umat Syiah memperingati kejadian itu dengan "mengorbankan diri mereka" dan hal ini sudah menjadi tradisi.
Penyebab
Kejadian dimulai saat ratusan ribu pemeluk Syi'ah berkumpul di Karbala, Irak untuk menuju situs berkubah emas (yakni Masjid Imam Husain). Prosesi peringatan ditandai dengan melakukan perjalanan (atau yang lebih dikenal dengan lari Tuwairij) dengan membawa bendera sambil berteriak "Kami mengorbankan diri untukmu, Oh Husain!"
Kericuhan terjadi ketika kerumunan berjalan maju, diduga seorang peziarah terjatuh sedangkan kerumunan tidak sabar sehingga para peziarah mulai berjatuhan dan bertumpukan satu sama lain.
Sedangkan dari pihak keamanan menyatakan kepada salah satu media bahwa jembatan pejalan kaki tiba-tiba roboh.
Reaksi
Perdana Menteri Adel Abdel Mahdi dan Menteri Kesehatan Alaa Al Din Alwan mendatangu Karbala pada Selasa malam dan mengunjungi para korban luka.
Presiden Barham Saleh juga menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga para korban.