Krakatau Steel

perusahaan asal Indonesia
Sumitomo Corporation
IndustriManufaktur Baja
Didirikan24 Desember 1919
Kantor pusat
Tokoh kunci
  • Masayuki Hyodo (Presiden Direktur & CEO)
Produk
  • Besi & Baja
  • Logam Bukan Besi
  • Listrik
  • Permesinan
  • Pertanian & Perikanan
  • Kimia
  • Produk Umum & Bahan Bakar
Karyawan
5.338 orang* (Jumlah Terkonsolidasi: 63.299 orang) (per 30 September 2018)
  • Termasuk 166 karyawan yang dipekerjakan oleh kantor luar negeri Perusahaan.
Situs web[[1]]

Awal Mula Perusahaan Sumitomo

Perusahaan Sumitomo memiliki sejarah panjang yang dapat ditarik hingga abad ke-17, saat Masatomo Sumitomo membuka toko buku dan obat di Kyoto. Masatomo menulis dan mewariskan untuk keturunannya sebuah dokumen berjudul Monjuin Shiigaki (Ajaran Pendiri), yang menunjukkan bagaimana seharusnya seorang saudagar melakukan bisnis. Sebagai dasar Filosofi Bisnis Sumitomo yang mengupayakan integritas serta kesehatan manajemen ketimbang mendapatkan keuntungan yang diraih secara gampang, ajaran ini telah diwariskan dan diterapkan di seluruh elemen Sumitomo Group selama 400 tahun, hingga hari ini. Setelah era Masatomo, bisnis Sumitomo tumbuh dan berkembang di bidang pertambangan tembaga, industri pemurnian, dan sektor-sektor terkait lainnya. Dengan menerapkan kredo “Bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, kepentingan pribadi dan kepentingan publik adalah satu dan sama” yang menekankan arti penting kontribusi sosial, serta kredo “Desain Besar” yang menekankan semangat kewirausahaan, Grup Sumitomo telah menjadi salah satu grup perusahaan terkemuka di Jepang di bidang pembiayaan, asuransi, baja, real estat, dan lain-lain. Sumitomo Corporation merupakan pemain utama dalam grup ini.

Peluncuran Perusahaan Sumitomo dan perkembangan menjadi bisnis perdagangan

Perusahaan Sumitomo pada awalnya didirikan sebagai PT Pelabuhan Utara Osaka pada bulan Desember 1919. Perusahaan ini bergerak dalam bidang manajemen real estat, melakukan reklamasi tanah di area Hokko (Pelabuhan Utara Osaka) serta pembangunan daerah sekitarnya, di samping juga aktivitas-aktivitas lain. Pada tahun 1944, perusahaan ini bergabung dengan PT Pembangunan Sumitomo dan namanya berubah menjadi PT Kontsruksi Real Estat Sumitomo. Kemudian, pada bulan November 1945, nama perusahaan berubah menjadi PT Konstruksi Nippon dan merambah bisnis perdagangan, dengan menangani produk dari berbagai produsen besar di Jepang serta produk yang diproduksi perusahaan-perusahaan dalam grupnya sendiri. Setelah itu, perusahaan memfokuskan diri pada perdagangan, dan berusaha memperluas cakupan produk yang diperdagangkan serta cakupan segmen industri dari operasi perusahaan. Pada tahun 1949, perusahaan mencatatkan sahamnya di bursa saham Tokyo, Osaka, dan Nagoya.

Periode awal - Pemantapan fondasi manajemen (1950-an)

Tantangan terbesar selama periode awal adalah kebutuhan untuk memantapkan fondasi manajemen perusahaan. Shunya Toji, Presiden Direktur Nippon Engineering saat itu yang kemudian menjadi Presiden Direktur pertama Perusahaan Sumitomo, mendorong karyawan “amatir” perusahaan yang belum ahli dalam bisnis perdagangan dengan memberi tahu mereka setiap kali bahwa “amatir yang antusias akan mengalahkan profesional”, serta berupaya untuk membangun manajemen sehat melalui kontrol kredit yang ketat dan cara-cara lainnya. Perusahaan juga terus berekspansi ke luar negeri, menugaskan seorang karyawan ke Bombay (sekarang Mumbai) untuk pertama kalinya pada tahun 1950 dan mendirikan anak perusahaan di New York pada tahun 1952. Nama perusahaan diubah menjadi PT Perusahaan Sumitomo pada tahun 1952, dan sahamnya dicatatkan di Bursa Saham Fukuoka pada tahun 1955.

Reorganisasi untuk Ekspansi (1960-an)

Perusahaan menetapkan tujuan untuk meningkatkan pemasaran untuk menjadi perusahaan perdagangan terbesar ketiga dengan slogan “Tiga Besar”, dan pada saat yang sama berupaya meningkatkan penjualan per kapita. Pada tahun 1962, kantor pemasaran Osaka dan Tokyo dikonsolidasikan, dan sebuah struktur divisi produk dibuat guna mengembangkan sembilan divisi produk: Besi & Baja, Logam Bukan Besi, Listrik, Permesinan, Pertanian & Perikanan, Kimia, Tekstil, Produk Umum & Bahan Bakar, dan Real Estat. Pada tahun 1967, sebuah tim proyek dibentuk untuk mendorong proyek berskala besar, pengembangan sumber daya, serta pengembangan industri baru secara lintas-divisi dan dengan menerapkan perspektif jangka menengah dan jangka panjang.

Penetapan fondasi manajemen sebagai perusahaan perdagangan terpadu (1970-an)

Pada tahun 1970, Gedung Perusahaan Sumitomo yang baru selesai dibangun untuk Kantor Pusat Tokyo. Hal ini menandai pembentukan struktur kantor pusat ganda, di Tokyo dan Osaka. Pada tahun yang sama, perusahaan melakukan merger dengan PT Perdagangan Mutual. Pada tahun 1977, perusahaan menetapkan tujuan untuk menjadi perusahaan wahid dalam kriteria evaluasi keuangan dan bisnis yang menyeluruh, selain meraih dukungan publik, dengan slogan “Tiga Besar & Terbaik”. Pada pertengahan 1970-an, jumlah kantor di luar negeri telah melampaui 100. Pada tahun 1978, nama Inggris dari perusahaan diubah dari Sumitomo Shoji Kaisha, Ltd. menjadi Sumitomo Corporation. Kemudian, pada tahun 1979, sistem divisi pemasaran diterapkan untuk mengembangkan empat divisi pemasaran, yakni Besi & Baja; Permesinan & Listrik; Logam Bukan Besi, Kimia, dan Bahan Bakar; dan Produk Konsumen; serta memberdayakan divisi-divisi tersebut. Untuk memperingati 60 tahun pendirian perusahaan, dilakukan langkah-langkah seperti penguatan aktivitas bisnis di luar negeri dan pengembangan area-area baru didorong dengan penuh semangat, dengan slogan “Membuka Mata untuk Semua”.

Penguatan manajemen yang terkonsolidasi secara global – Penyusunan Pernyataan Misi Perusahaan (1990-an)

Pada tahun 1991, rencana manajemen jangka menengah “Strategi 95” diformulasikan dengan tujuan untuk merealisasikan visi Perusahaan Bisnis Terpadu. Pada tahun 1994, dilakukan upaya untuk mengembangkan struktur pendapatan baru yang dirancang untuk merespons globalisasi dengan slogan “Pandangan Global, Jangkauan Global”. Berdasarkan pengalaman dari masa perdagangan tembaga tanpa aturan yang terungkap pada tahun 1996, maka sebuah sistem kontrol ketat internal diterapkan untuk mencegah terulangnya tindakan serupa. Pada tahun 1998, Pernyataan Misi Perusahaan ditetapkan, dan rasio imbalan suaian-risiko (risk-adjusted return ratio) diperkenalkan sebagai indikator manajemen baru.

Implementasi Paket Reformasi – Menuju tahap pertumbuhan baru (2000-an)

Setelah Paket Reformasi disahkan pada tahun 1999, perusahaan berfokus pada penguatan posisi keuangan melalui penetapan prioritas bisnis dan peningkatan profitabilitas, selain memperkuat fondasi bisnis melalui penambahan dan peningkatan kualitas aset-aset utama, di bawah serangkaian rencana manajemen jangka menengah 2 tahun (Rencana Peningkatan, Rencana AA, Rencana AG, Rencana GG, FOKUS ‘10, dan f(x)). Pada tahun 2001, Kantor Pusat dipindahkan ke Chuo-ku, Tokyo (hingga kini). Pada tahun 2003, Prinsip Tata Kelola Perusahaan Perusahaan Sumitomo ditetapkan.

Pada tahun 2012, perusahaan menyusun “Sosok yang Kita Wujudkan pada 2019, Tahun Centennial Kita” dan mengesahkan slogan baru “Menjadi Yang Terbaik, Menjadi Nomor Satu”. Pada tahun fiskal 2014, perusahaan mengalami rugi akibat kerugian substansial pada sejumlah proyek berskala besar, yang menyebabkan kerugian secara keseluruhan. Kendati demikian, dengan peluncuran rencana manajemen jangka menengah “Menjadi Yang Terbaik, Menjadi Nomor Satu 2017” pada bulan April 2015, perusahaan kembali pulih pada jalur pertumbuhan dengan mendorong reformasi manajerial serta mengembangkan strategi pertumbuhan, selain memastikan kesehatan keuangan. Pada bulan April 2017, dilakukan identifikasi “Enam Permasalahan Penting untuk Mewujudkan Pertumbuhan Berkelanjutan bersama Masyarakat” untuk mencapai pertumbuhan dan mengatasi berbagai permasalahan sosial. Pada bulan Mei 2018, perusahaan menetapkan Rencana Manajemen Jangka Menengah 2020 dengan tema "Tantangan Tanpa Henti untuk Penciptaan Nilai Baru", dan pada bulan September, kantor pusat dipindahkan ke Otemachi, Chiyoda-ku.

Referensi