Dadan Wildan

merupakan seorang birokrat Indonesia
Revisi sejak 4 September 2020 16.32 oleh OrophinBot (bicara | kontrib) (Bot: Penggantian teks otomatis (-\bdi tahun\b +pada tahun))

Prof Dr H Dadan Wildan M.Hum

Lelaki kelahiran 24 September 1967 ini, lulus dari SDN Magung I Ciparay (1979), SMPN 1 Ciparay (1982), dan SMAN 11 Bandung (1985) satu almamater dengan Bupati Bandung, Dadang Naser. Gelar sarjananya diraih dari IKIP Bandung/ UPI (1989) sementara gelar magister (1995) dan doktor (2001) diraih dari UNPAD.

Suami dari Hj. Siti Komariah, Dra., M. Si., Ph. D yang juga dosen dan Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi UPI ini dikaruniai dua orang anak. Lulus dari IKIP Bandung tahun 1989 lalu menjadi PNS golongan III/a pada tahun 1990 dalam usia 23 tahun dan mencapai golongan tertinggi IV/e di usia 46 tahun.

Dalam tempo 14 tahun menjadi dosen, Dadan dapat meraih jabatan fungsional Guru Besar pada tahun 2004 dalam usia 37 tahun. Tercatat sebagai guru besar termuda, ketika itu. Di usia 38 tahun sudah menduduki jabatan eselon 1 sebagai Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara tahun 2005. Bahkan pada tahun 2007 lulus Lemhannas di usia 40 tahun.

Selama 14 tahun berkarier di Sekretariat Negara, dan telah mendampingi empat menteri, sebagai Staf Khusus di era Prof. Yusril Ihza Mahendra, sebagai Staf Ahli Menteri di era Hatta Rajasa dan Sudi Silalahi. Lalu menjadi Deputi Menteri di usia 48 tahun di era Prof. Pratikno pada masa Presiden Joko Widodo.

Selain berkiprah sebagai Deputi Menteri, Dadan juga sudah tiga kali diberi amanah sebagai komisaris perusahaan BUMN yakni komisaris di PT. Sarinah Jakarta, PT. ITDC Nusa dua Bali, dan PT. TWC-Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratuboko yang berpusat di Yogyakarta. enjabat sebagai Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Kementerian Sekretariat Negara.

Tugas Dadan, bagaimana menjembatani hubungan antara Presiden dengan lembaga-lembaga Negara baik legislatif (MPR, DPR, dan DPD) maupun yudikatif (MA, MK, dan KY) serta lembaga daerah (Gubernur, Bupati, dan Walikota) hingga organisasi politik dan organisasi kemasyarakatan serta badan usaha. Disamping itu juga menangani pengaduan masyarakat yang ditujukan ke Presiden, baik yang melalui surat, hingga unjuk rasa ke istana negara.

Dadan yang berkiprah di Sekneg sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, hingga era Presiden Jokowi, berkiprah lebih dari 14 tahun di lingkungan istana Negara.

Dadan juga meraih tiga penghargaan dari tiga Presiden RI, mulai dari Satyalancana Karya Satya 10 tahun dari Presiden Megawati Soekarnoputri, kemudian Satyalancana Karya Satya 20 tahun dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan Satyalancana Wirakarya dari Presiden Joko Widodo.

Saat ini Dadan Wildan, Ia masih diberikan kepercayaan oleh pemerintah selaku Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Kementerian Sekretariat Negara