Unjuk rasa Belarus 2020—2021
Demonstrasi Belarus 2020 atau Revolusi Sandal[1][2] dan Revolusi Anti-Kecoa,[3] adalah serangkaian demonstrasi politik terhadap pemerintah dan Presiden Belarus dan presidennya Aleksandr Lukashenko.[3][4] Demonstrasi ini merupakan bagian dari gerakan demokrasi Belarus, yang pecah menjelang pemilihan presiden Belarus 2020, di mana Lukashenko mengincar masa jabatan keenam.[4]
Latar Belakang
Pada awal protes, Aleksandr Lukashenko merupakan kepala negara Belarus sejak tahun 1994, masa jabatannya selama 26 tahun merupakan yang terlama di antara negara-negara bekas Uni Soviet.[5][6] Dia dijuluki "diktator terakhir" Eropa, karena tidak memiliki penantang serius dalam lima pemilihan umum sebelumnya.[5] Di bawah pemerintahannya yang otoriter,[6]pemerintah sering kali menindas oposisi.[5][6]
Lukashenko menghadapi tentangan publik yang lebih besar di tengah penanganannya terhadap pandemi virus korona, yang kerap ia sepelekan.[7][5] Dari lima pemilihan umum yang dimenangkan oleh Lukashenko, hanya pemilu pertama yang dianggap bebas dan adil oleh pemantau internasional.[8]
Dalam kampanye presiden, capres pesaing Tsikhanouskaya menyatakan bahwa rakyat Belarus harus mencari cara untuk melindungi suara mereka. Oleh karena itu, semua protes terhadap Lukashenko berlangsung "tanpa pemimpin".[9]
Sebelum pemilu
Pengusaha dan bloger Siarhei Tsikhanouski menyebut Lukashenko sebagai "kecoa". Ia ditahan pada akhir Mei 2020 oleh otoritas Belarus yang menuduhnya sebagai agen asing.[10]
Pada Juni 2020, protes di jalanan terhadap Lukashenko terjadi.[7] Beberapa kandidat oposisi mendaftar untuk pemilihan berikutnya karena gerakan tersebut, tetapi banyak dari mereka yang ditahan.[10]
Pada 19 Juni, Lukashenko mengumumkan bahwa ia telah "menggagalkan upaya kudeta", yang mengakibatkan penangkapan saingan utama oposisi Viktar Babaryka atas kasus dugaan korupsi.[11] Menurut informasi yang diberikan oleh CNN, Babaryka menyatakan bahwa tuduhan suap dan korupsi dipalsukan dan penangkapan itu bermotif politik untuk menghentikannya memenangkan pemilihan.[12] Aktivis oposisi, jurnalis, dan blogger juga telah ditangkap sebagai bagian dari tindakan keras tersebut.[13] Kelompok hak asasi manusia Viasna memperkirakan bahwa sekitar 1.300 orang telah ditahan karena melakukan protes antara awal Mei dan awal Agustus.[14]
Lukashenko mengklaim bahwa protes oposisi adalah bagian dari skenario asing.[15] Dia menyalahkan demonstrasi sebagai plot yang diatur oleh orang asing, yang ia duga berasal dari Amerika, NATO, Rusia, atau Ukraina.[5] Istri Tsikhanouski, Sviatlana Tsikhanouskaya, mendaftar sebagai kandidat dalam pemilihan mendatang setelah penangkapan Babaryka.[10]
Protes tersebut menimbulkan dugaan bahwa konflik dapat berlangsung selama berbulan-bulan dan meningkat menjadi kekerasan.[16] Ini dapat berkembang menjadi revolusi besar-besaran, mirip dengan bagaimana protes Euromaidan berubah menjadi revolusi di Ukraina pada tahun 2014.[17] German Marshall Fund, sebuah lembaga pemikir Amerika, mencatat bahwa protes lebih meluas, dan ditindas dengan lebih brutal, daripada protes sebelumnya di Belarus.[18]
Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE[19]) melaporkan bahwa mereka tidak akan memantau pemilu 2020 karena tidak diundang untuk melakukannya.[20] Ini adalah pertama kalinya sejak 2001 Kantor OSCE untuk Lembaga Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (ODIHR) tidak memantau pemilihan umum di Belarus.[21] OSCE tak pernah mengakui pemilu di Belarus bebas dan adil sejak 1995,[20] dan pemerintah telah menghalangi misi pemantauan pemilu OSCE di negara itu.
Pada tanggal 23 Juli, Lukashenko mengklaim bahwa BBC dan Radio Free Europe / Radio Liberty telah mendorong kerusuhan dan mengancam akan mengusir media dan melarang mereka untuk meliput pemilu.[22]
Referensi
- ^ "Belarus: Could slippers topple a president who has been in power for 26 years?". Sky News. 2 June 2020.
- ^ Dettmer, Jamie (22 June 2020). "'Slipper Revolution' Shakes Belarus". Voice of America.
- ^ a b Shkliarov, Vitali (4 June 2020). "Belarus Is Having an Anti-'Cockroach' Revolution" . Foreign Policy.
- ^ a b Hrydzin, Uladz (25 May 2020). "Belarusians Protest Against Lukashenka's Run For Sixth Term As President". Radio Free Europe/Radio Liberty.
- ^ a b c d e Nechepurenko, Ivan (7 August 2020). Europe's 'Last Dictator,' Facing Re-Election, Is Increasingly in Peril, New York Times.
- ^ a b c Dorokhov, Vladimir and Goncharenko, Roman (6 August 2020) Belarus elections: Lukashenko's authoritarian grip faces test, Deutsche Welle.
- ^ a b "Belarus' Lukashenko outlaws protests, arrests opponents". Deutsche Welle. 1 June 2020.
- ^ Wesolowsky, Tony (6 August 2020) Five Factors That Ensure Lukashenka Wins Every Election In Belarus, Radio Free Europe/Radio Liberty.
- ^ Welle (www.dw.com), Deutsche. "The resistance has now become 'leaderless,' Belarusian journalist tells DW | DW | 11.08.2020". DW.COM (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-12.
- ^ a b c "'Slipper Revolution' Shakes Belarus". Voice of America. Diakses tanggal 24 June 2020.
- ^ AFP, Tatiana Kalinovskaya for (19 June 2020). "Belarus Leader's Election Rival Detained as Crackdown Intensifies". The Moscow Times. Diakses tanggal 19 June 2020.
- ^ Ilyushina, Mary (21 June 2020). "Belarus strongman faces mass protests after jailing of his main rivals". CNN.
- ^ "Belarus opposition protests end in arrests". BBC News. 20 June 2020.
- ^ "Belarus: The three women on a 'mission' to take on Europe's last dictator". Sky News. 8 August 2020.
- ^ "Belarus arrests journalists and protesters as president says he has foiled 'foreign plot'". Agence France-Presse. 19 June 2020 – via The Telegraph.
- ^ "How poor handling of Covid-19 has caused uproar in Belarus". New Statesman.
- ^ James Shotter & Max Seddon (23 June 2020). "Belarus's middle class begins to turn on Lukashenko". Financial Times.
- ^ "Jak nie opozycja, to może koronawirus i tonąca gospodarka pokona wreszcie Łukaszenkę". onet.pl. 5 July 2020.
- ^ "Organization for Security and Co-operation in Europe". www.osce.org.
- ^ a b Vasilyeva, Nataliya (14 July 2020). "Authorities in Belarus to charge anti-government protesters with rioting for clashing with police". The Telegraph. Diakses tanggal 22 July 2020.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaWesolowsky2
- ^ "Belarus: Leader Threatens to Expel Media Over Election News". The Washington Post. Associated Press. 23 July 2020.